Qaher F-313, Jet Tempur Mandiri Kebanggaan Iran

0

Kita menantikan akhir dari pengembangan jet tempur F-313 Qaher milik Iran. Bisa saja sekarang kita mencibir, tapi mereka terus bergerak dan kita hanya bisa melihat.

Setelah 2013, sejak mulai dikembangkan, umumnya analis dan media negara Barat mengejek F-313, dengan mengatakan bahwa pesawat itu hanyalah model atau kopian murahan pesawat Amerika Serikat.

Namun demo taxi minggu lalu mengejutkan semua pihak. Iran membuktikan kepiawaiannya.

Berbicara dalam pameran pertahanan di Iran, yang menampilkan produk ruang angkasa dan pertahanan Iran termausk pesawat jet latih buatan lokal Kowsar, Presiden Rouhani mengatakan bahwa Iran sudah pernah jatuh ke dalam agresi pengecut. “Oleh karena itu, kami tidak akan meminta izin untuk memperkuat angkatan bersenjata, kemampuan rudal dan penerbangan kami,” ujarnya.

Selama pameran, Presiden memeriksa beberapa senjata baru, termasuk pesawat tak berawak Mohajer 6, rudal jelajah antikapal Nasir, dan rudal udara ke udara baru yang disebut Fakour.

Ahmad Vahidi, mantan menteri pertahanan yang memimpin pengenalan konsep F-313 pada 2013, mengatakan kepada media bahwa pesawat ini akan memiliki kemampuan siluman. Pada laporan terakhir, para ahli Iran telah mengindikasikan bahwa pesawat ini mungkin terlalu ambisius untuk dibuat, karena karakteristik teknis pesawat belum ditunjukkan.

Pakar penerbangan dan media Iran mengatakan bahwa Qaher F-313 dirancang dengan low radar signature, kemampuan terbang rendah, dan kemudahan pemeliharaan.

Pesawat ini juga dirancang untuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu pendek. Pesawat bisa dilengkapi dua bom 2.000 pon atau sejumlah rudal udara ke darat dan udara ke udara.

Dengan desain uniknya seperti burung, Abshenas mencatat bahwa insinyur Iran telah mengikuti secara ketat teknologi maju yang muncul di dunia. Selama bertahun-tahun mereka mempelajari prototip dan mencoba menciptakan kembali yang diperlukan.

Memang, membuat dan memproduksi pesawat tempur generasi ke-5 akan memungkinkan Iran untuk bergabung dengan barisan kelompok negara yang sangat terpilih. Seperti AS, Rusia, Perancis, China, India, Jepang, dan Turki.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply