Seperti diberitakan sebelumnya di mylesat.com, kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Fitzgerald bertabrakan dengan kapal dagang di pelabuhan Jepang pada dini hari ini, Sabtu (17/6). Tabrakan terjadi pukul 2.30 dini hari.
Menurut Penjaga Pantai Jepang, kapal dagang tersebut adalah kapal kontainer Filipina, ACX Crystal, yaitu sebuah kapal berkapasitas 29.060 ton dan panjang 222 meter. Setelah kejadian, pelaut AS meminta bantuan dari penjaga pantai Jepang.
Setelah tabrakan mematikan ini, pejabat AS meminta awak kapal menjelaskan kejadian saat kedatangan Kepala Operasi Angkatan Laut AS di Jepang.
Kunjungan Laksamanan John Richardson ke pangkalan angkatan laut AS di Yokosuka, Jepang, di mana Fitzgerald sedang menjalani perbaikan, tidak akan menampilkan banyak foto kegiatan. “Ini adalah pertemuan kekeluargaaan, sangat serius berkabung dengan keluarga, kami bahkan tidak memotret,” kata juru bicara Angkatan Laut AS.
Tujuh pelaut AL AS tewas dalan kecelakaan, yang menjadi korban terbesar tercatat dalam insiden di atas kapal AL AS sejak bom bunuh diri yang menewaskan 17 pelaut di USS Cole tahun 2000.
Tokyo dan Washington sama-sama meluncurkan penyelidikan mengenai kejadian yang mengarah ke tabrakan itu. Mengutip Sputnik pada hari Senin, awak ACX Crystal menunggu 50 menit sebelum memberi tahu pihak berwenang Jepang mengenai kecelakaan tersebut.
Namun pejabat AS telah terjebak dengan periode waktu asli, yang menyatakan bahwa kecelakaan terjadi pukul 02:20 waktu setempat, bukan 1:30 am sebagaimana pejabat Jepang katakan pada hari Senin.
Militer AS dan Penjaga Pantai Jepang akan berusaha mengatasi perbedaan tersebut sebelum penyelidikan dimulai. “Mengenai kronologis dan rincian lainnya masih kami selidiki,” ujar juru bicara JCG kepada Japan Times.
“Satu tuduhan yang bisa dihasilkan dari penyelidikan adalah, kelalaian profesional,” jelas pejabat Penjaga Pantai Jepang, tanpa ada tuduhan tindak pidana.
Operator kapal dagang Filipina mengklaim, karena keadaan darurat, “awak kapal mungkin tidak dapat melakukan panggilan.”
Pejabat terkait AL AS akan memanggil awak kapal ACX Crystal untuk diminta keterangannya.
Teks: beny adrian
