Afghanistan Sudah Tidak Butuh Bantuan AS, Kenapa London Kirim Pasukan Khusus?

0

London sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan khusus ke Afghanistan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perluasan wewenang militer AS di negara tersebut sebagai bagian dari strategi baru Washington untuk memerangi terorisme, media setempat melaporkan pada hari Minggu.

Trump mengumumkan strategi baru AS dalam perang 16 tahun di Afghanistan pada Senin. Di antara perubahan tersebut adalah mengangkat pembatasan pasukan AS untuk menyerang kelompok teror Taliban (dilarang di banyak negara) dan formasi militan lainnya di Afghanistan yang sebelumnya dipaksakan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama.

Perdana Menteri Inggris Theresa May bersiap untuk menyetujui penggelaran militer yang kemungkinan akan memasukkan SAS dan SBS ke Afghanistan, sepertti dikutip Sunday Times.

London sendiri belum menerima permintaan resmi terhadap pasukan Inggris untuk bergabung dengan pasukan AS di negara Timur Tengah.

Keputusan Trump untuk memperluas otoritas militer AS di Afghanistan, sesuai data intelijen Inggris yang mengungkapkan bahwa teroris Taliban telah membangun diri di permukiman dan provinsi Afghanistan, yang menimbulkan kekhawatiran baru.

Media Inggris melaporkan ada sekitar 500 tentara Inggris saat ini ditempatkan di Afghanistan. Mereka umumnya terlibat dalam pelatihan tentara Afghan.

Rencana Inggris ini tentu berseberangan dengan keterangan Dubes Afghanistan untuk Moskow, Abdul Qayyum Kochai.

Sabtu (26/8/2017) lalu ia mengatakan bahwa Kabul menginginkan bantuan Rusia dalam membangun perdamaian di negeri yang dilanda perang itu. “Bukan Amerika Serikat dan negara Barat lainnya,” tegasnya.

Menurut Kochai, menjawab strategi baru Trump di Afghan, militer negaranya sudah sangat kuat saat ini untuk menyelesaikan persoalan.

“Pasukan pemerintah sudah memiliki kemampuan tempur melawan kelompok Daesh dan Taliban tanpa bantuan Amerika Serikat.”

“Kami ingin pasukan AS dan pasukan negara barat lainnya, yang memiliki hubungan dekat dengan dengan Afghanistan, meninggalkan Afghanistan sejak lama. Kami sekarang sudah sangat kuat. Mereka bertempur melawan teroris, melawan Taliban, melawan Daesh. Kami makpu melakukannya,” tegas Kochai.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply