Tanpa menunggu lebih lama, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan tertinggi kepada prajurit TNI yang berhasil membebaskan sandera di Kampung Kimberly, Tembagapura, Kabupaten Mikika, Papua.
Panglima TNI memasangkan pangkat kepada perwakilan prajurit. Foto: Dispenad
Seperti diberitakan, sebanyak 13 anggota Kopassus bersama 30 personel Yonif Raider 751/Vira Jaya Sakti berhasil membebaskan sandera warga Papua di Kampung Banti, Jumat pagi (17/11/2017).
Disaat bersamaan satu tim dari Ton Taipur Kostrad melakukan pembebasan sandera di Kampung Kimberly.
Upacara KPLB berlangsung di Tembagapura. Foto: Dispenad
Atas prestasi ini, Panglima TNI memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada prajurit TNI AD yang telah menjalankan tugas dengan sangat baik.
Dalam sambutannya saat memberikan KPLB, Panglima TNI menyampaikan rasa harunya kepada para prajurit terutama para perwira.
Dari 63 prajurit gabungan TNI AD dari Batalyon Infanteri Raider 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII Cenderawasih, Peleton Intai Tempur Kostrad, dan Kopassus, terdapat lima perwira. Mereka terdiri dari empat orang berpangkat letnan satu infanteri dan satu orang kapten infanteri.
Komposisi kekuatan yang digelar TNI dalam memukul mundur kelompok bersenjata itu terdiri dari 30 personel Yonif Raider 751, 20 personel Ton Taipur, dan 13 personel Kopassus yang memunculkan istilah 13 warriors.
“Lima perwira diwakili komandan upacara, menyampaikan bahwa keberhasilan adalah milik anak buah dan kegagalan adalah tanggung jawab para perwira. Sehingga mereka menolak menerima kenaikan pangkat. Ini sesuatu hal yang luar biasa dan membuat kami terharu,” ujar Panglima TNI.
Kepada lima perwira yang menolak KPLB, kata Panglima TNI, diberikan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekannya.
“Inilah contoh teladan bagi para prajurit,” kata Panglima TNI.
Teks: beny adrian
