Setelah sehari sebelumnya RON (remain over night) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, pesawat C-130 Hercules TNI AU yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Rakhine State, Myanmar akhirnya mendarat di Bandara Shah Amanat International Airport, Chittagong, Bangladesh, Kamis (25/1/2018).
Kepada media di Aceh, Waasops KSAU Marsma TNI Anang Nurhadi selaku pimpinan rombongan mengatakan, bantuan kemanusiaan ini sudah berulang kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia kepada negara yang membutuhkan.
Anggota AU Bangladesh membantu unloading bantuan dari Pemerintah Indonesia. Foto: Dispenau
“Bantuan yang dibawa kali ini sudah sesuai dengan hasil koordinasi sebelumnya dengan pemerintah Bangladesh. Para pengungsi membutuhkan bahan makanan, sandang, selimut, perlengkapan sekolah, vitamin, peralatan kesehatan serta bahan pokok lainnya sehingga apa yang kita bawa sudah sesuai dengan apa yang mereka perlukan,” ujar penerbang F-16 ini.
Setelah menempuh penerbangant 4,5 jam dari Aceh ke Cithagong Bangladesh, bantuan kemanusiaan diterima oleh pemerintah Bangladesh yang selanjutnya diangkut melalui jalan darat selama kurang lebih dua jam menggunakan truk menuju lokasi pengungsi Rakhine State di daerah Cox’s Bazaar.
Dengan didistribusikannya bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi yang sudah cukup lama hidup dalam keadaan serba terbatas.
Pemerintah Indonesia terus memberikan bantuan kepada pengungsi Rakhine State. Foto: Dispenau
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kesulitan para pengungsi segera teratasi, sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan secara layak dan manusiawi,” tutur Anang.
C-130 Hercules A-1328 dipiloti Mayor Pnb Teddy Saputra dan Kapten Pnb Putut Satriya dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma.
Sementara tim bantuan kemanusiaan terdiri dari Paban IV Hublu, Staf Operasi Mabesau, Dispenau, satu regu Satbravo Paskhas dan satu tim dari BNPB, dalam proses unloading dibantu oleh personel dari Bangladesh Air Force.
Teks: beny adrian
