Ini Kata Kyai kepada Panglima TNI: Katakan Kebenaran, Akan Hancur Kebatilan

0

Candaan ringan dan santai mengalir saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melaksanakan silaturahim  dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, pimpinan Majelis Dzikir Hubbul Wathon Yogyakarta K.H. Irfa’i Nahrowi dan K.H. Hanif Muslih serta tokoh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Ruang Jupiter, Skadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (7/6/2018).

“Ini namanya gedung Jupiter pak kyai, gedungnya para instruktur sekolah penerbang. Saya bisa bercerita karena dulunya saya juga di sini,” ujar Panglima TNI membuka sambutannya di hadapan para ulama.

Tak lupa Marsekal Hadi menyampaikan permohonan maaf Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang berhalangan hadir karena kesibukan di Jakarta.

“Sedianya Kapolri hadir malam ini, namun diwakilil Irjen Pol Chairul,” ucap Hadi sambil menunjuk Kakorpolairud Baharkam Polri.

Yogyakarta adalah kota ketujuh yang didatangi Panglima TNI dalam program Safari Ramadhan. Dari Yogyakarta, Panglima TNI bertolak ke Samarinda yang menjadi kota terakhir yang dikunjungi selama Ramadhan.

Saat bertatap muka dengan ulama, Panglima TNI didampingi KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Aster  Panglima TNI Mayjen Kustanto Widiatmoko, dan Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Chairul Noor Alamsyah.

Silaturahim Panglima TNI dengan ulama dan ustadz wilayah Yogyakarta. Foto: beny adrian/mylesat.com

“Marilah kita bersatu untuk menghalau paham radikalisme supaya tidak masuk dan menyebar di wilayah NKRI yang kita cintai ini. TNI dan Polri sudah berjanji untuk mengamankan NKRI,” kata Marsekal Hadi.

Ditambahkan Panglima TNI, TNI dan Polri tidak akan mampu menanggulangi ancaman tanpa bantuan dari komponen bangsa lainnya, yaitu para kyai, alim ulama, ustadz, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta masyarakat Indonesia lainnya.

“Mari kita rapatkan barisan untuk bisa menjaga NKRI ini menjadi negara yang aman dan damai,” imbuh Hadi.

Meskipun kekuatan TNI dan Polri besar, kata Panglima TNI, tetap membutuhkan bantuan dari komponen bangsa yang lainnya untuk menjaga Indonesia yang demikian luas. Dijelaskan Hadi, kekuatan TNI lebih dari 500.000 personel dan Polri juga lebih dari 400.000.

Sebagai ilustrasi, Panglima TNI menceritakan luasnya Indonesia dengan membandingkan penerbangan Jakarta-Abu Dhabi dengan dari Sabang sampai Merauke.

“Kita terbang ke Abu Dhabi 9 jam, tapi kalau terbang dari Sabang sampai Merauke 8 jam, berarti hampir sama luasnya,” jelas Hadi.

“TNI dan Polri memiliki kekuatan yang terus bekerja dan menyebar sampai ke desa-desa, yang kita sebut tiga pilar yaitu Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa.

“Bila tiga pilar tersebut juga bisa bekerjasama dengan komponen bangsa lainnya, maka saya yakin Indonesia akan bisa menjamin keamanan dalam kegiatan apapun,” kata Hadi.

Hal ini disampaikan Panglima TNI terkait akan digelarnya dalam waktu dekat Asian Games, Pilkada serentak di 171 daerah dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali.

Mewakili para kyai, Pengasuh Pondok Pesantren Sleman K.H. Azhari Abta mengatakan bahwa para kyai akan mendukung langkah TNI dan Polri dalam rangka menegakkan NKRI, mempertahankan UUD 45 dan Pancasila, memerangi terorisme, ekstrimisme dan radikalisme.

“Kami para Kyai meyakini bahwa kebatilan akan hancur dan membawa kebenaran jangan ragu dan jangan takut serta teruslah melangkah,” ucapnya.

“Saya minta Bapak Panglima tidak usah segan-segan, tidak usah takut, katakan kebenaran, akan hancur kebatilan,” ujarnya yang menegaskan bahwa para kyai siap membantu dan dipanggil untuk kerja sama.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply