Sebagai negara maritim yang mempunyai industri perkapalan cukup maju, ini ada peluang untuk Indonesia.
Kementerian Pertahanan Bangladesh menyampaikan keinginannya untuk membeli lima kapal patroli yang akan dioperasikan oleh angkatan laut.
Sesuai tender, kapal patroli harus mempunyai desain teruji dengan panjang 50-52 meter, beam 7-8 meter, maximum draught 2 meter, dan displacement antara 270 dan 320 ton.
Sementara hull kapal dari baja dengan superstructure dari aluminium.
Detail selanjutnya, menggunakan dua mesin diesel dan peralatan pembangkit listrik yang harus “asli Barat”.
Bangladesh menginginkan senjata yang akan dipasang termasuk kanon kembar Type 61 kaliber 37 mm dan dua kanon 20 mm Oerlikon.
Teks: beny adrian