Tugasanda Rambah Dunia Militer Bersama Turangga, Paskhas Sudah Borong 13 Unit

0

Ada yang menyita perhatian dari Indo Defence 2018 Expo & Forum kali ini. Tentunya kehadiran pelaku industri pertahanan dalam negeri yang terlihat jelas bersaing untuk mendapatkan kontrak dari Kementerian Pertahanan.

Di antara yang tampil atraktif adalah PT Karya Tugas Anda, yang di kalangan pelaku industri angkutan darat dikenal luas dengan brand karoseri Tugasanda.

Ya, siapa tak kenal Tugasanda. Logo kuda jingkrak perusahaan karoseri yang berbasis di Pasuruan, Jawa Timur ini mudah dikenali di buntut truk atau bus antar provinsi.

Sebanyak 13 unit Turangga sudah dibeli dan dioperasikan oleh Paskhas TNI AU. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Tentu di ajang pameran pertahanan internasional Indo Defence ini Tugasnada tidak mengusung bus racikannya. Tapi adalah sebuah rantis (kendaraan taktis) APC (Armoured Personnel Carrier) 4×4 yang diberi nama Turangga.

Ranpur satu ini terlihat cukup menonjol di antara peserta lainnya. Selain karena pilihan warnanya yang blackdove, ranpur ini juga menonjol karena dimensinya yang besar dan jangkung.

Dengan ground clearance yang sepertinya lebih 50 cm itu, tentu mudah bagi Turangga melahap medan off road di saat bertugas.

Ini adalah kali kedua bagi Turangga tampil di depan publik. Dua tahun lalu dalam Indo Defence 2016, Turangga juga sudah ditampilkan.

Namun melihat sosoknya saat ini di Indo Defence, sungguh sudah berubah. Menatap grill depannya, kita langsung teringat mobil-mobil keluaran General Motor dari Amerika yang bak robot.

Ground clearance yang tinggi, ban run flat, dan konstruksi kolong model V-shaped untuk keamanan pasukan di dalamnya. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Grill seperti ini memberikan kesan gagah dan tangguh. Begitu juga lampu depan LED dengan rangka sipit yang mengesankan tatapan tajam.

Pun di atasnya, terpasang kubah senapan mesin RCWS (Remote Controlled Weapon System) untuk meningkatkan daya tembak ranpur tanpa membahayakan personel yang mengoperasikannya.

“Inilah desain yang kami kulik, kami cari-cari yang terbaik karena kami memang sudah berpengalaman di karoseri sampai ketemu bentuk seperti ini,” ujar salah seorang staf Tugasanda ketika ditanya soal tampilan depan Turangga yang keren.

Seperti datang disaat yang tepat, kehadiran Turangga dua tahun lalu dalam Indo Defence 2016 ternyata mendapat perhatian.

Adalah Korpaskhas TNI AU yang langsung meminang 13 unit Turangga.

Mauliate P. Pakpahan, salah seorang direktur di PT Karya Tugas Anda yang bertanggung jawab dalam proyek Turangga. Foto: beny adrian/ mylesat.com

“Semua sudah terkirim, bahkan kami pinjam punya Paskhas untuk tampil di sini,” aku Mauliate P. Pakpahan, salah seorang direktur di PT Karya Tugas Anda dan bertanggung jawab penuh dalam proyek Turangga.

Dijelaskan Pakpahan, pihaknya juga memperkenalkan versi surveillance dari Turangga. 

Tidak seperti saudara tuanya, Turangga versi surveillance ini mengadopsi kamuflase model pixel. Dua antena besar dan tinggi ditanam di buritan ranpur untuk memudahkannya mengendus musuh pada jarak 40 km.

Ketika ditanya alasan Tugasanda bermain di pasar militer dalam negeri yang segmented ini, Pakpahan menegaskan bahwa Tugasanda tidaklah ‘anak kemarin sore’ di lingkungan TNI.

Selama ini pihaknya sudah menjadi mitra TNI untuk menyediakan kendaraan bus dan rantis. “Setidaknya 10 tahun terakhir sudah main di TNI,” katanya.

Jika sekarang masuk ke ranah yang lebih spesifik yaitu ranpur, Pakpahan menjelaskan bahwa ini adalah segmen yang mereka lihat masih terbuka.

Panglima Angkatan Bersenjata Brunei Darussalam, Mayjen Pengiran Dato Seri Pahlawan Aminan bin Pengiran Haji Mahmud mampir di stand Tugasanda khusus untuk melihat Turangga. Foto: beny adrian/ mylesat.com

“Karena kami melihat kondisi bangsa kita, kadang ada kebutuhan yang tidak terpenuhi produk dalam negeri seperti dari Pindad, kami sebetulnya di bawah Anoa, jadi kami coba bermain di segmen ini,” beber Pakpahan.

Saat ini sebanyak 13 Turangga sudah memperkuat Paskhas. Untuk itu selain membidik pasar dalam negeri dalam hal ini TNI dan Polri, PT Karya Tugas Anda juga sudah menyiapkan strategi untuk go international.

Salah satu negara yang ingin ditaget adalah Brunei Darussalam. “Kami coba kembangkan pasar ke negara lain seperti ke Brunei,” ujar Pakpahan.

Sedikit mengintip jeroan Turangga, ranpur ini mengusung mesin turbo diesel 6.700 cc V8 buatan Ford, dengan tenaga 400 hp dan torsi 1.085 Nm melalui transmisi otomatis 6 percepatan.

Menurut salah seorang staf Tugasanda, mesin Ford Super Duty jadi pilihan agar ranpur bisa diandalkan meski bobot operasional bisa mencapai 8 ton.

Dengan kabin luas yang mampu membawa 10 pasukan bersenjata lengkap, Turangga dipastikan sudah mengadopsi konstruksi V-shaped hulls untuk memberikan keamanan bagi pasukan di dalamnya saat kendaraan diterjang bom rakitan.

Seluruh badannya sudah dilapisi baja pelindung CEN B6 Level. Artinya Turangga bisa menjamin keselamatan penumpangnya dari terjangan peluru kaliber 5,56mm dan 7,62mm.

Turangga versi surveillance. Terlihat di bagian belakang berdiri dua antena besar seperti silo rudal. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Masih dari bagian yang paling terekspos, sudah pasti keempat rodanya menggunakan jenis run flat. Sehingga meski sudah diberondong tembakan, pengemudi masih bisa melarikan kendaraannya ke zona aman.

Semoga saja Turangga (kuda) sebagai pendatang baru bisa bersaing di pasar militer yang ketat dan penuh persaingan. Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu agung di negeri orang.

Spesifikasi umum:

  • Nama: Turangga
  • Penggerak: 4×4
  • Panjang: 6,47 meter
  • Tinggi: 2,48 meter
  • Lebar 2,4 meter
  • Wheelbase: 4,185 meter
  • Kapasitas: 12 (2 awak + 10 pasukan)
  • Bobot kosong: 7.845 kg
  • Harga: ± 16 miliar

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply