Mengenang Captain Rosemary Mariner, Penerbang Tempur Wanita Pertama AL AS

0

Komunitas penerbang Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) pasti mengenal namanya, Captain Rosemary Bryant Mariner.

Captain adalah nama pangkat paling senior di bawah laksamana di AL AS, yang selevel dengan kolonel AD, AU, dan Marinir AS.

Dialah satu dari enam wanita pertama yang diterima dan dilantikan sebagai penerbang AL AS. Berbeda dari rekan-rekannya, Mariner yang lahir pada 2 April 1953 di Texas itu justru melanjutkan kariernya menjadi penerbang tempur.

Baca: WARA Pelopori Penerbang Perempuan Pertama TNI, Ini Sejarahnya

Baca: Mega dan Anisa, Duo Wara yang Ingin Jadi Penerbang Tempur dan Transpor TNI AU

Baca: Lettu Pnb Marko “Fawkes” Andersen: Peranakan Tionghoa Kedua yang Jadi Penerbang Tempur TNI AU

Karena itulah, Mariner dinobatkan sebagai wanita pertama yang menerbangkan tactical jet dan menjadi komandan skadron operasional AL AS. Yaitu Tactical Electronic Warfare Squadron Thirty Four (VAQ-34) yang menerbangkan EA-6B Prowler.

Karena itulah ketika Mariner meninggal pada 24 Januari 2019 di Anderson County, Tennessee pada usia 65 tahun, AL AS pun berkabung. Mariner meninggal setelah lima tahun berjuang melawan kanker rahim.

Saat Mariner tumbuh remaja, wanita belumlah diizinkan menerbangkan pesawat militer. Tapi remaja cantik itu sudah mulai menanamkan tekadnya untuk menjadi penerbang AL AS.

Captain Rosemary Mariner saat menerbangkan pesawat A-7 Corsair II. Fot: wikipedia

Ibunya seorang perawat angkatan laut sedangkan ayahnya, Kapten Cecil James Bryant, adalah penerbang Korps Udara Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II dan kemudian Angkatan Udara AS selama Perang Korea.

Ayahnya gugur dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1956 saat Mariner masih berusia 3 tahun.

Karena tekadnya, Rosemary atau Mariner berusaha masuk sekolah penerbang. Ia memperoleh private pilot license pada usia 17 tahun. Kemudian mendapatkan gelar aeronautika dari Universitas Purdue pada 1972 saat berusia 19 tahun.

Setahun kemudian, setelah gerakan feminis mendesak Amandemen Hak yang Sama, AL AS langsung merespon dengan mencabut batasan itu dan membuka program penerbangan bagi wanita. Jalan pun terbuka buatnya.

Iapun terdaftar di kelas perdana penerbang wanita AL AS hingga mendapatkan wing penerbang AL AS pada 1973.

Setahun kemudian, ia menjadi wanita pertama yang menerbangkan jet tempur.

Tahun 1975, ia menjadi wanita pertama yang menerbangkan pesawat single seat A-4E/L Skyhwak. Tahun 1976, dia menjalani transisi ke pesawat A-7E Corsair II, menjadikannya wanita pertama yang terbang di garis depan.

Di usia 21, tahun 1982, ia termasuk di antara wanita pertama yang bertugas di kapal perang. Lanjut tahun 1991, selama Perang Teluk, ia menjadi wanita pertama yang memimpin skadron. Mariner kemudian berperan besar dalam pencabutan pembatasan perang bagi wanita.

Pada upacara pemakamannya, AL AS menghormatinya dengan melaksanakan missing man flyover yaitu penghormatan untuk penerbang yang meninggal. Hari itu, semua penerbangnya adalah wanita, menjadi missing man flyover pertama yang semua penerbangnya wanita.

Mariner menikah dengan Cmdr. Tommy Mariner yang juga sudah pensiun.

Captain Joellen Drag Oslund, salah satu teman sekelasnya di tahun 1973 dan penerbang helikopter wanita pertama AL AS, mengenang dedikasi hebat rekannya.

Dikisahkan Oslund, awalnya Angkatan Laut menerima delapan wanita untuk apa yang dikatakan Oslund sebagai “sekolah perwira wanita.”

Enam orang menyelesaikan program. Mariner, kata Oslund, tidak menghiraukan hal itu, bahwa sekolah sesungguhnya adalah di sekolah penerbangan.

“Armada menerima kami dengan skeptis, tetapi tidak secara terbuka bermusuhan,” kata Oslund. Sebagai program uji coba, Oslund yakin saat itu AL tidak mengharapkan mereka untuk bertahan selama 20 tahun.

Katherine Sharp Landdeck, sejarawan di Women Airforce Service Pilots of World War II yang profesor dan berteman dengan Mariner, mengatakan kecerdasan Mariner adalah salah satu asetnya, bersama dengan kesediaannya untuk membantu orang lain mencapai potensi mereka.

“Dia membentuk generasi dengan kepercayaan diri dan membantu mereka menemukan jalan,” kata Landdeck.

“Dia pilot jagoan (badass). Mendarat di kapal induk? That’s pretty badass. Kamu tidak hanya mendaratkan jet. Kamu mendaratkan jet di landasan yang naik turun diayun gelombang laut,” katanya.

Dalam wawancara tahun 2017 dengan University of Tennessee, dia menekankan pentingnya kegigihan.

Jabatan militer terakhir Mariner adalah sebagai Chairman of the Joint Chiefs of Staff’s Professor of Military Studies di National War College.

Mariner adalah presiden organisasi Wanita Penerbang Militer dari 1991 hingga 1993.

Baca: Letnan Satu Misa Matsushima, Wanita Jepang Pertama yang Akan Menjadi Penerbang Tempur

Baca: Seperti Perang Dunia II, Rusia Akan Kembali Terima Perempuan sebagai Pilot Fighter

Baca: Mayor “G”, Wanita Pertama Menjadi Komandan Skadron di Angkatan Udara Israel

Baca: Tahukah Kamu Siapa Pramugari Pertama di Dunia?

Pada 1993, ia dan Jane Skiles O’Dea, CDR Lin Hutton, dan Naval Reserve CDR Joellen Oslund menjadi penerbang wanita pertama yang dipilih untuk dipromosikan meraih pangkat captain di Angkatan Laut AS.

Mariner pensiun setelah 24 tahun dalam dinas militer. Ia adalah veteran dengan 17 kali penugasan operasi di kapal induk dengan lebih 3.500 jam terbang di 15 pesawat Angkatan Laut yang berbeda.

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply