Boeing mengumumkan kemitraannya dengan Aerion di Nevada yang banyak melakukan rekayasa di bidang pesawat supersonik.
Sebagai bagian dari kerjasama, Boeing menanamkan investasi di Aerion untuk mengakselerasi pengembangan teknologi dan desain pesawat, dan membuka peluang untuk mengembangkan pasar perjalanan supersonik.
“Boeing memimpin transformasi mobilitas yang akan menghubungkan dunia dengan aman, efisien dan lebih cepat daripada sebelumnya,†ujar Steve Nordlund, wakil presiden dan manajer umum Boeing NeXt.
“Ini adalah investasi terdepan yang strategis dalam teknologi supersonik yang semakin matang. Melalui kemitraan yang menggabungkan keahlian supersonik Aerion dengan skala industri global Boeing dan pengalaman penerbangan komersial, kami memiliki tim yang tepat untuk membangun masa depan penerbangan supersonik berkelanjutan,†ungkapnya.
Boeing akan menyediakan sumber daya rekayasa, pabrikan, dan uji terbang serta konten vertikal strategis untuk membawa jet bisnis supersonik Aerion AS2 ke pasar.
AS2 dirancang untuk terbang dengan kecepatan hingga Mach 1,4 atau sekitar 1.000 mil alias 1.609 kilometer per jam.
Dengan kemampuan untuk terbang hingga 70 persen lebih cepat daripada jet bisnis saat ini, AS2 akan menghemat sekitar tiga jam penerbangan transatlantik.
Pesawat dijadwalkan penerbangan pertama pada 2023.
Teks: beny adrian
