Lulus Sekbang Amerika, Letda Pnb Akbar Aviantara Siap Menjadi Penerbang Tempur

0

MYLESAT.COM –  Letda Pnb Akbar Aviantara telah membuktikan mampu menyelesaikan pendidikan penerbang di Sekolah Penerbang (sekbang) milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS).

Perwira muda TNI AU ini dinyatakan lulus dari Sekbang SUPT (Specialized Undergraduate Pilot Training) yang dijalaninya selama satu tahun.

SUPT berada di bawah komando Air Education and Training Command, 14th Flying Training Wing, Columbus AFB, Mississippi, AS.

Letda Akbar terdaftar pada angkatan 19-08/09. Ia beserta 28 perwira lainnya dilantik pada Jumat (19/4/2019) waktu setempat.

Karena pelantikannya jauh di Amerika, Atase Pertahanan (Athan) RI di Washington DC., Marsma TNI Joko Takarianto mendapat kehormatan mewakili orang tua Akbar yang lahir di Lhokseumawe itu.

“Athan RI menjadi wali orang tua dari anaknda Ltd Akbar Aviantara,” tulis Marsma Joko Takarianto kepada mylesat.com.

“Yg melantik Komandan Wing Dik Terbang 14 Colombus AFB, Col. Samantha A Weeks (perempuan), penerbang F-15 dan F-16 yang juga pernah bergabung dalam Team Aerobatic Thunderbird,” tulis Marsma Joko lagi.

Baca: Membanggakan, Perwira TNI AU Letda Pnb Akbar Aviantara Lulus Sekbang di Amerika

Letda Pnb Akbar Aviantara saat dilantik setelah menyelesaikan Sekbang SUPT di Amerika Serikat. Foto: Marsma TNI Joko Takarianto

Masih menurut Marsma Joko, yang memberikan sambutan dalam wisuda ini adalah Brigjen Kristin E. Goodwin, seorang perempuan penerbang yang merupakan Komandan United States Air Force Academy di Colorado.

Brigjen Goodwin sebelumnya bertugas di Washington sebagai Senior Military Advisor untuk Sekretaris AU AS.

Goodwin dikenal mempunyai pengalaman luas karena pernah menjadi wakil komandan 59th Bomb Wing di Whiteman AFB dan Komadan Wing dari 2nd Bomb Wing di Barksdale AFB.

Jenderal berambut pendek-pirang ini mempunyai rating di pesawat pembom B-2 Spirit, EC-130 Hercules, C-130, T-38 Talon, T-1 Jayhawk, dan T-37 Tweet.

“Beliau memberikan pencerahan tentang leadership dan character sebagai airman,” kata Marsma Joko. Ditambahkan Joko yang alumni AAU 1988 ini, acara pelantikan berlangsung sederhana dan simpel.

Dijelaskannya, rangkaian acara diawali dengan kedatangan orang tua siswa sehari sebelumnya. Kebetulan sekali pada angkatan 19-08/09 terdapat beberapa siswa mancanegara selain dari AU AS sendiri.

Mereka berasal dari Arab Saudi, Bulgaria, Jepang, dan Indonesia.

Hari H wingday dimulai dengan kegiatan makan pagi bersama antara para perwira penerbang dengan orang tuanya. Setelah itu dilanjutkan dengan penyematan wing di ruang KAYE Auditorium.

Foto bersama Marsma Joko Takarianto beserta istri dengan Brigjen Kristin E Goodwins (kiri) dan Kolonel Samantha Weeks. Foto: IG TNI AU

“Wing disematkan oleh Komandan Wing Dik Terbang Col Samantha Weeks dan diberi selamat oleh Komandan Taruna Angkatan Udara US Colorado Brigjen Kristin E Goodwins,” urai Joko.

Seluruh orang tua dengan penuh bangga dan haru menyaksikan anak-anaknya yang sudah menjadi perwira muda, dilantik secara terhormat.

Mereka langsung dijuruskan kepada jenis pesawat tertentu sesuai penilaian dari para instruktur pilot.

Lalu rekomendasi apa yang diterima Letda Akbar dari instrukturnya? Menurut Marsma Joko, rekomendasinya menjadi fighter alias penerbang tempur.

Beberapa penerbang juga mendapat penghargaan karena dinilai berprestasi selama pendidikan.

Ada enam penghargaan yang diberikan Sekbang SUPT. Yaitu Order of Daedalians AETC Commander’s Trophy, Distinguished Graduate Award, Air Force Association Award, Academic Awards, Military Training Award, dan Flying Training Award.

Rangkaian wingday Sekbang SUPT diakhiri dengan tradisi Breaking of Wings.

Breaking of Wings adalah tradisi warisan di Sekbang AU AS yang terus dilestarikan. Dalam tradisi ini, wing penerbang yang diterima oleh setiap lulusan SUPT sejatinya tidak akan pernah mereka pakai.

Dipercaya demi keberuntungan si pemakai sejak disadari bahwa profesi penerbang adalah penuh risko, wing ini akan dipatahkan menjadi dua bagian dalam acara ini.

Marsma TNI Joko Takarianto dan Letda Pnb Akbar Aviantara usai wingday. Foto: Dok. Marsma TNI Joko Takarianto

Satu bagian akan disimpan oleh pemiliknya, dan bagian kedua akan diberikannya kepada sahabatnya atau saudaranya.

Lagi-lagi demi alasan kebaikan, kedua bagian yang sudah patah ini tidak akan pernah dimiliki oleh si penerbang selama ia masih hidup.

Barulah kelak ketika meninggal, kedua bagian wing terpisah itu akan kembali dipersatukan demi kebaikan pemiliknya dalam menempuh kehidupan abadinya.

Welcome back home Letda Pnb Akbar Aviantara.

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply