MYLESAT.COM – Tidak mudah melakukan evakuasi di daerha pegunungan. Alam menjadi hambatan yang tidak mudah untuk ditaklukan. Karena itu memasuki hari ketiga, evakuasi dua teroris MIT (Mujahidin Indonesia Timur) Poso di Poso masih terkendala.
Medan yang berat dan di ketinggian, menyulitkan tim melakukan evakuasi. Lokasi berada di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya diberitakan bahwa dua teroris MIT atas nama Rukli dan Ahmad Panjang, ditembak mati anggota TNI dari Koopsgabsus (Komando Operasi Khusus Gabungan Khusus) Tricakti di Kamp Teroris MIT di Pegunungan Tokasa, pada Minggu 11 Juli 2021.
Hari ini, Selasa (13/7/2021), Wadansatgassus Koopsgabsus Tricakti Letkol Inf Romel J. Wardhana memimpin langsung evakuasi menggunakan helikopter EC-725 Caracal TNI AU.
Letkol Romel melihat langsung proses pengangkatan dua jenazah dari jurang pada kedalaman lebih dari 50 meter.
Menurut penerbang helikopter Caracal Letkol Pnb Imanuel Simarmata, sempitnya medan serta lebatnya hutan menyulitkan manuver Caracal saat mencari posisi aman untuk hover.
Alumni AAU 2003 ini menerbangkan heli Caracal pagi ini menuju ke titik landing zone yang disiapkan.
“Faktor alam bervariasi dengan lembah yang dikelilingi vegetasi pohon rapat, lebatnya hutan dan lembah yang cukup terjal tertutup serta tebing sangat curam di sepanjang rute evakuasi turut menghambat proses evakuasi,” tambahnya.
Letkol Inf Romel J. Wardhana mengatakan, saat ini upaya evakuasi dilakukan menggunakan hoist crane dan basket stretcher serta terus menentukan titik final approach untuk mempercepat evakuasi.
“Jajaran Koopsgabsus Tricakti bersama prajurit TNI dan Polri di lokasi hingga Selasa pagi, berupaya mengevakuasi dua jenazah teroris MIT dari TKP, termasuk dibantu masyarakat yang tinggal di sekitar pegunungan Tokasa, yang secara spontan membantu evakuasi,” jelasnya.
“Mudah-mudahan hari ini kedua jenazah dapat dievakuasi secara tuntas dan bisa segera diberangkatkan ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk proses identifikasi dan autopsi,” pungkasnya.