MYLESAT.COM – Jupiter adalah sebuah nama yang mempunyai marwah spesial di lingkungan TNI AU. Karena Jupiter adalah sebutan yang diberikan hanya kepada instruktur penerbang di Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU. Hanya instruktur penerbang yang berhak menggunakan callsign Jupiter beserta nomor urutnya.
Tidak heran jika tim aerobatik kebanggaan TNI AU saat ini menggunakan nama Jupiter Aerobatic Team (JAT). Karena JAT diawaki instruktur penerbang (IP) TNI AU.
Baca Juga:
Ini Sejarah Call Sign Jupiter Instruktur Penerbang TNI AU, Marsekal (Pur) Sukardi Pencetusnya

KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo menandatangani prasasti peresmian Gedung Jupiter setelah renovasi. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Bagi penerbang yang mempunyai call sign Jupiter menjadi kebanggaan tersendiri. Call sign tersebut akan menjadi miliknya untuk selamanya.
Seperti KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasertyo, merupakan pemegang callsign Jupiter 398 (J-398). Sementara di antara nama-nama besar lainnya adalah Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pemegang J-345, almarhum Marsekal (Pur) Sukardi J-14, almarhum Marsekal (Pur) Saleh Basarah J-19, Marsekal (Pur) Rilo Pambudi J-78, dan Marsekal (Pur) Hanafie Asnan J-80.
Dari daftar nama pemegang trah Jupiter bisa kita ketahui bahwa Jupiter 01 dipegang oleh empat penerbang. Mereka adalah Agustinus Andoko, Ignatius Dewanto, Sumitro, dan Rusman.
Jika dihitung dari Jupiter 01 yang dimulai dengan nama Marsma (Pur) Andoko hingga yang terakhir saat ini, TNI AU telah memiliki 797 perwira pemegang callsign Jupiter. Namun jumlah itu menjadi genap 800 orang jika ditambahkan dengan nama tiga penerbang yang juga memegang J-01.
Bungsu dari keseluruhan keluarga besar Jupiter TNI AU ini dipegang oleh Letkol Pnb Dion Aridito J-797, alumni AAU 2003.
Nama Jupiter merupakan usulan dari Kapten Pnb Sukardi kepada Komandan Wingdik 001 Mayor Pnb Agustinus Andoko. Usulan ini disampaikannya pada Oktober 1960, di antara alternatif nama lain seperti Eagle, Venus, dan Mercurius.

KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo menunjukkan nama senior TNI AU yang menjadi pemegang Jupiter 01. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Marsekal (Pur) Sukardi tercatat sebagai KSAU kedelapan yang memegang jabatan dari 26 November 1982 hinggA 11 April 1986. Penerbang C-130 Hercules ini pemegang J-14.
TNI AU memang menempatkan Jupiter pada singgasana yang mulia. Selain mewujudkannya sebagai nama tim aerobatik kebanggaan Indonesia saat ini, Jupiter juga disematkan sebagai nama Lapangan Jupiter dan gedung serba guna yang berada di lingkungan Lanud Adi Sutjipto.
Lapangan dan Gedung Jupiter relatif bersebelahan, posisinya tidak jauh dari Skadron Pendidikan (Skadik) 101. Skadik 101 adalah unsur pelaksana pendidikan Wing Pendidikan Terbang dan berkedudukan langsung di bawah Danwingdik Terbang.
Gedung Jupiter inilah yang diresmikan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada Rabu (4/8/2021). Peresmian berlangsung usai pelantikan (wingday) siswa Sekolah Penerbang Angkatan 98 Terpadu yang dilaksanakan di Lapangan Jupiter.

Marsekal (Pur) Sukardi diapit Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna saat peresmian pesawat C-130 Hercules sebagai koleksi Muspusdirla. Foto: beny adrian/mylesat.com
Gedung Jupiter diresmikan KSAU Marsekal Fadjar setelah menjalani tahap renovasi. Saat ini Gedung Jupiter terlihat sudah jauh lebih megah setelah mendapatkan sentuhan menyeluruh. Ada perubahan di sana-sini yang membuatnya lebih sedap dipandang.
Di pintu masuk utamanya, di kiri-kanan disediakan beberapa bangku. Semacam lounge untuk minum-minum sambil bersantai dengan penataan yang elegan. Sedikit unik, disediakan dua meja beserta kursi yang terbuat dari kayu solid berukuran besar untuk memberikan kesan natural. Meja seperti ini biasanya terbuat dari kayu trembesi atau jati.
Begitu juga jalan penghubung dari Lapangan Jupiter ke Gedung Jupiter yang selama ini hanya dari paving block, saat ini sudah dibuatkan koridornya lengkap dengan atap. Lantainya juga dilapisi ubin.
Jalan penghubung dengan panjang sekitar 50 meter ini, selalu digunakan siswa Sekbang untuk menerima ucapan selamat dari KSAU dan pejabat TNI AU lainnya usai melaksanakan passing out parade. Para penerbang muda akan mengambil posisi bersaf untuk selanjutnya menerima ucapan selamat dari KSAU.
Peresmian Gedung Jupiter dilakukan dengan pengguntingan pita oleh KSAU. Setelah itu Marsekal Fadjar melihat bagian dalam bangunan yang terasa lega dan nyaman.

KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo tersenyum saat memperhatikan namanya di deretan paling atas pigura keenam. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Di dinding dalam sisi kiri, terpampang logo besar terbuat dari tembaga bertuliskan Instruktur Penerbang dengan bagian dalamnya diisi sosok burung Elang yang perkasa. Di bawahnya ditaruh logo Wing Penerbang TNI AU dan kemudian tulisan Jupiter.
Di bagian dasar dari logo ini, dipasang daftar nama pemegang callsign Jupiter yang dibingkai di dalam sembilan pigura besar. Dari daftar nama Jupiter Kehormatan, Jupiter 01 hingga Jupiter 797.
Dari pigura ini bisa kita ketahui bahwa 13 penerbang senior (the founding father) TNI AU menerima Jupiter Kehormatan. Mereka adalah Agustinus Adisutjipto, Iswahjoedi, Abdulrachman Saleh, Husein Sastranegara, Wirjosapoetro, Soedarjono, Gootschalk, Soetopo, Widigdo, Hashari H, Soebambang, Santosa, dan Wisnu D.
Dari 13 penerbang ini, satu di antaranya adalah bekas penerbang Belanda yaitu Kolonel (Pur) Theodorus Hendrikus Gottschalk. Penerbang Belanda berdarah Jerman dan Solo ini ditempatkan di Skadron 120 Militaire Luchtvaart yang dibentuk tahun 1943 dan berpangkalan di Merauke sebelum dipindahkan ke Biak pada 19 Juni 1945.
Pasca Konferensi Meja Bundar, Gottschalk dan beberapa anggota militer Belanda seperti Kolonel (Pur) PGO Noordraven, memilih bergabung dengan AURI.

Foto bersama KSAU dan pejabat yang menyertai usai peresmian renovasi Gedung Jupiter. Foto: beny adrian/ mylesat.com
KSAU terlihat memperhatikan satu demi satu daftar nama Jupiter dari awal hingga terkhir. Marsekal Fadjar berhenti sejenak saat melihat daftar nama di pigura pertama dan kedua. “Beliau-beliau inilah yang membentuk Sekbang dulunya,” ujar Fadjar sambil menunjuk.
Hingga sampai di pigura keenam, Marsekal Fadjar tersenyum saat melihat namanya berada di deretan paling atas. Di situ tertulis: J-398 Fadjar Prasetyo **** 2000. Artinya adalah nomor Jupiter, berbintang empat dan tahun penugasan sebagai instruktur penerbang.
Kepada instruktur penerbang yang meraih posisi tertinggi sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), di samping namanya diikuti tanda empat bintang sebagai bentuk penghormatan.
Gedung Jupiter digunakan sebagai gedung serba guna di lingkungan Wing Pendidikan Terbang. Seperti tempat upacara indoor, pertemuan atau briefing yang diikuti peserta dalam jumlah banyak.

KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo melewati koridor penghubung antara Lapangan dan Gedung Jupiter. Di koridor inilah KSAU memberikan ucapan selamat dan menegur satu per satu alumni Sekbang A-98 Terpadu usai dilantik. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Jupiter dalam legenda Yunani kuno adalah Dewa Lazuardi, Dewa Langit yang bisa berganti wujud sebagai Lucetius, pembawa sinar penerbang atau sebagai Elicius yang membawa kesejukan atau hujan.
“Taruna penerbang adalah prajurit muda yang memerlukan ilmu dan pengetahuan. Dewa Jupiter akan mampu memberikan air atau kesejukan serta sinar penerang kepada mereka,” tulis Marsekal (Pur) Sukardi dalam bukunya “Saatnya Berbagi Pengalaman dan Rasa” (2010).