MYLESAT.COM – Industri kedirgantaraan Rusia menunda peluncuran skala penuh pesawat angkut supersonik (supersonic transport, SST2) generasi kedua, sambil mengintensifkan upaya untuk mencari teknologi utama yang diperlukan guna mewujudkan ambisi itu.
Perubahan tersebut dikonfirmasi dalam pertemuan tingkat tinggi pemerintah pada Juli 2021.
Saat itu Presiden Vladimir Putin menyetujui proposal oleh perusahaan yang didukung negara untuk mengembangkan demonstrator teknologi supersonik yang diberi nama Strizh (Swift).
Pesawat demo ini seperti dikutip ainonline.com, rencananya akan ditenagai mesin turbofan Klimov RD-93MA, yang merupakan turunan dari mesin no-afterburning yang dipakai MiG-35.
Dengan berat lepas landas 16 ton, Strizh akan berfungsi sebagai platform untuk mengevaluasi paket teknologi baru.
Seperti desain badan pesawat struktural pro-bionik (bukan rangka klasik) dan kemajuan teknik pada integrasi mesin dan badan pesawat untuk menghasilkan jejak kebisingan lebih rendah di sekitar bandara.
Setelah menyelesaikan pengujian terowongan angin dan gas panas pada model skala, pihak industri saat ini menunggu tanggapan pemerintah atas proposal membangun pesawat sepanjang 125 kaki yang mampu berakselerasi hingga kecepatan Mach 1,8.
Jika pendanaan Kremlin terwujud tepat waktu, konstruksi dan pengujian penerbangan akan berlangsung antara 2022 dan 2026.
Lebih berat dan lebih cepat daripada NASA/Lockheed-Martin X-59 yang disebut Quiet Technology Supersonic Transport (QueSST), Strizh memiliki nosel wedge-shaped dan sayap V terbalik untuk mengurangi sonic boom dan tingkat kebisingan.
Fitur-fiturnya akan memungkinkannya melaju dengan kecepatan Mach 1,7 pada ketinggian 51.000 kaki sambil menghasilkan sonic boom lebih tenang dari 85 dB.
Pengembang proyek X-59 Amerika dan Strizh Rusia dimaksudkan untuk respons komunitas uji penerbangan guna memungkinkan pertemuan Committee on Aviation Environmental Protection (CAEP13) ICAO menetapkan standar sonic boom tahun 2025.
Tanpa standar tersebut dan aturan sertifikasi SST2 yang mencakup toleransi intensitas sonic boom di kota berpenduduk, memulai pengembangan pesawat supersonik komersial dengan sungguh-sungguh kemungkinan akan menjadi terlalu berisiko.
Pertimbangan ini tampaknya mendorong pemerintah Rusia untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan dana untuk penelitian fundamental dan pematangan teknologi.
Pada September 2020, pemerintah Rusia menyetujui pembentukan konsorsium khusus pusat ilmiah nasional untuk mengatasi masalah ini.
Pembentukan konsorsium diarahkan kepada peluncuran pada Desember 2020 apa yang disebut Pusat Ilmiah Sverkhzvuk kelas dunia (lebih dikenal sebagai TsNTU Sverkhzvuk atau Pusat Supersonik).
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia berkomitmen untuk mendanai sekitar 34 juta dolar AS hingga 2025 dengan syarat bahwa enam mitra industri berkontribusi setidaknya 7,6 juta dolar dari sumber daya mereka sendiri.