Dalam Tiga Hari 3 Drone China Terbang di Laut China Timur, Jepang Siaga Tempur

0

MYLESAT.COM – Untuk ketiga kalinya dalam beberapa hari, Angkatan Udara Bela Diri Jepang telah mengirimkan jet tempur untuk memantau kegiatan drone Tentara Pembebasan Rakyat China. Drone berukuran besar ini terbang di Laut China Timur dan Selat Miyako, yang terletak di barat daya pulau Okinawa.

Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang telah merilis rekaman dari apa yang mereka katakan sebagai intersepsi di atas perairan netral, sebuah wahana udara tak berawak terbaru China yang terbang menuju perbatasannya di atas Laut China Timur.

Dalam serangkaian pengumuman pada Agustus 2021, pihaknya mengumumkan bahwa jet tempur Jepang telah beberapa kali mencegat drone baru jarak menengah China ini.

Serial pencegatan ini dimulai pada 24 Agustus 2021, ketika sebuah drone Tengoen TB-001 Twin-Tailed Scorpion MALE (medium-altitude, long-endurance) terbang ke Laut China Timur di barat laut Okinawa.

Sebuah drone lagi yaitu Harbin BZK-005 MALE, terbang bolak-balik melalui Selat Miyako sehari kemudian. Lalu pada 26 Agustus 2021, TB-001 lainnya melakukan penerbangan serupa melalui Selat Miyako.

Pada kasus 25 dan 26 Agustus ini, menurut pejabat Jepang, pesawat drone ini “ditemani” oleh pesawat patroli maritim Shaanxi Y-8Q dan pesawat intelijen Shaanxi Y-9JB.

Dalam ketiga kasus tersebut, Jepang mengerahkan pesawat tempur untuk mengawasi aktivitas drone China ini.

Instersepsi ini dimaknai sebagai tumbuhnya kemampuan drone militer China, serta signifikansi strategis dari jalur laut ini yang merupakan salah satu dari sejumlah jalur maritim yang menghubungkan Laut China Timur ke Laut Filipina, dan Samudra Pasifik Barat.

Menurut siaran pers ini, pilot pesawat tempur Jepang secara visual mengidentifikasi pesawat tak berawak China sebagai TB-001 dan BZK-005, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut selain jalur penerbangan yang diamati.

TB-001 yang dijuluki Twin-Tailed Scorpion, adalah wahana udara tak berawak pengintai yang mampu menyerang dan dirancang oleh Sichuan Tengden.

Drone ini bermesin ganda dan ekor model gawang. TB-001 ditaksir memiliki berat lepas landas maksimum 2,8 ton, jangkauan lebih dari 3.700 mil, dan mampu membawa dua bom atau rudal seberat 220 pon.

Pesawat ini dicirikan oleh desain fuselage ekor ganda. Desain ini memanjangkan bagian pendukung dua ekor ke belakang pada sayap, masing-masing menghubungkan ekor vertikal dan bagian atas dari dua ekor vertikal digabungkan dalam bentuk ekor datar.

Untuk drone kedua, BZK-005 adalah drone MALE (medium-altitude, long-endurance) yang dirancang Beijing University of Aeronautics & Astronautics dan Harbin Aircraft Industry (Group) Co., Ltd.

Drone multiperan ini dapat mencapai ketinggian 8.000 meter untuk daya tahan maksimum 40 jam. Spesifikasi ini mirip dengan MQ-1 Predator.

Misi utama BZK-005 tampaknya adalah ISR (intelligence, surveillance and reconnaissance).

BZK-005 sepertinya dilengkapi sistem elektro-optik, inframerah, radar aperture sintetis, dan sensor intelijen serta dilengkapi sistem komunikasi satelit yang memungkinkannya mengirim data real time.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply