MYLESAT.COM – Pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengurangi polusi udara di wilayah ibukota. Di antaranya adalah melakukan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dengan metode water mist spraying.
Water mist spraying, diterjemahkan secara gamblang sebagai penyemprotan kabut air di udara, dilakukan Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bekerja sama dengan TNI AU, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Untuk upaya ini, BNPB selain mengerahkan pesawat TNI AU, juga menyewa dua pesawat Cessna 208 Caravan 675 PK-SNM milik Smart Cakrawala Aviation.
Pesawat bersayap tinggi C208 ini dapat menampung sembilan penumpang di kabin tanpa tekanan. Caravan ditenagai satu mesin turboprop traktor Pratt & Whitney Canada PT6A dan memiliki tiga roda pendaratan yang oleh beberapa operator wisata ditambahkan pelampung atau ski untuk pendaratan di air atau medan bersalju.
Cessna 208 Caravan banyak dioperasikan di Indonesia. Susi Pudjiastuti, pemilik maskapai Susi Air, sempat menjadi pergunjingan di dunia penerbangan karena menjadi operator terbanyak Cessna Grand Caravan C208B dengan total 32 unit pesawat.
Kedua pesawat terbang silih berganti sejak operasi TMC dilaksanakan pada 4 September 2023. Kedua pesawat ditempatkan di Lanud Halim Perdanakusuma sebagai base operation TMC.
Untuk melaksanakan penyemprotan uap air, dilakukan sedikit modifikasi pada kedua Cessna 208 Caravan 675 milik Smart Cakrawala Aviation ini. Di penopang sayap (wing strut) di kedua sisi pesawat, dipasang setidaknya masing-masing 12 nozzle untuk melepaskan uap air di udara. Menurut informasi yang mylesat.com peroleh di lapangan, setiap pesawat mengangkut setidaknya 450 liter air.
Dari catatan di lapangan hingga 11 September, operasi TMC yang dilaksanakan setiap harinya telah mengumpulkan total flight duration selama 82 jam 50 menit dan membawa 70.500 liter air yang disemprotkan untuk membentuk evaporasi buatan di langit Jakarta.
Dalam satu hari, setiap pesawat melakukan empat kali sorti dan terbang di atas Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, upaya ini mulai memberikan dampak signifikan dengan terjadinya penurunan nilai polutan PM 2.5 berdasarkan iqair.com, sehingga langit di wilayah Jakarta mulai terlihat bersih.