MYLESAT.COM – Virgin Australia memesan delapan pesawat berbadan sempit Embraer E190-E2. Pesanan ini akan membuat E190-E2, pesawat lorong tunggal paling hemat bahan bakar di dunia dengan emisi kebisingan terendah, melengkapi pesawat berbadan sempit yang lebih besar milik maskapai ini dan menggantikan armada Fokker yang telah lama digunakan.
Menurut informasi yang disampaikan, pesanan ini dijadwalkan akan dikirim mulai paruh kedua 2025.
Pengumuman pembelian ini dihadiri Wakil Perdana Menteri Australia Barat dan Bendahara, Menteri Transportasi dan Menteri Pariwisata, Yang Mulia Rita Saffioti.
Armada E190-E2 Virgin Australia akan berbasis di Perth dan dioperasikan oleh Virgin Australia Regional Airlines (VARA). Pesawat ini memiliki jarak terbang sekitar enam jam dan didukung oleh mesin PW1900G Pratt & Whitney.
“Ketika E190-E2 mulai beroperasi Oktober 2025, akan menjadi pesawat baru pertama di pasar penyewaan di WA (Western Australia) pada abad ini,” kata Jayne Hrdlicka, CEO Virgin Australia Group. E190-E2 adalah pesawat paling hemat bahan bakar di segmennya dan akan mengurangi emisi sekitar 30 persen dibanding Fokker F100. Pesawat ini juga memiliki profil kebisingan yang jauh lebih rendah dan kenyamanan penumpang yang lebih baik.
E190-E2 akan bergabung dengan armada mulai akhir tahun depan. Pesawat ini akan mengoperasikan penerbangan sewa untuk VARA, dan memperkuat posisinya sebagai operator terdepan di pasar charter di WA.
Dibangun di atas keunggulan operasional E-Jets generasi pertama selama 20 tahun, aerodinamika yang disempurnakan, desain sayap baru, dan teknologi baru E190-E2 memberikan peningkatan signifikan dalam hal emisi karbon dan pembakaran bahan bakar.
Pesawat ini telah disertifikasi untuk terbang dengan campuran hingga 50% SAF (sustainable aviation fuel) dan telah menunjukkan melalui penerbangan uji coba pengoperasian mesin dengan 100% SAF.
Embraer berkomitmen mengembangkan produk untuk berkontribusi pada tujuan industri penerbangan dalam mencapai nol emisi bersih pada 2050. Embraer bertujuan untuk menjadi netral karbon pada 2040 dan mencapai pertumbuhan netral karbon mulai 2022.
Embraer berencana menerapkan 25% penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) dalam operasinya pada 2040 dan 100% sumber energi terbarukan pada 2030.