Pusat Studi Air Power Indonesia, Forum Diskusi Berkelas bagi Pemerhati Penerbangan Nasional

0

MYLESAT.COM – Pusat Studi Air Power Indonesia kembali menggelar diskusi kelima pada hari Jumat (3/5/2019) di Jakarta.

Diskusi berlangsung kondusif dan dinamis dengan banyaknya masukan dan kritikan dari peserta yang umumnya pemerhati dan pernah menjadi pelaku di sektor penerbangan.

Digawangi oleh Marsekal (Pur) Chappy Hakim selaku inisiator, diskusi berlangsung di Sintesa Group, PT Widjajatunggal Sejahtera, Menara Duta yang berada di Jalan Rasuna Said, Jakarta.

Di antara yang hadir adalah Capt. Shadrach Nababan, Capt John Brata, Frans Wenas, dan Kolonel Pnb Supri Abu.

Dalam diskusi yang dimulai pukul 9 hingga 11 siang itu, satu tema inti dikupas tuntas terkait jatuhnya pesawat Boeing B737 Max 8 Lion Air beberapa waktu lalu.

Banyak rekomendasi muncul selama diskusi, termasuk kekecewaan terhadap Boeing sebagai pembuat dan pemerintah selaku pemegang otoritas.

Beberapa hal menjadi catatan penting seperti cockpit crew training di sejumlah maskapai yang dinilai tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Forum juga meminta pemerintah untuk lebih serius menangani masalah penerbangan.

“Saat kasus 737 Max 8, sudah bagus pemerintah langsung melarang terbang, tapi di negara lain lebih hebat lagi, ruang udaranya ditutup untuk semua 737 Max 8,” ujar Capt. Nababan.

Di akhir pertemuan, Chappy hakim kembali menegaskan bahwa Pusat Studi Air Power Indonesia adalah mitra pemerintah dalam menangani masalah penerbangan.

“Kita bukan semacam corruption watch,” ujarnya tegas.

Pusat Studi Air Power Indonesia sudah memulai kegiatannya sejak awal 2019. Gagasan pendirian lembaga ini dicetuskan Chappy Hakim saat peluncuran buku pada Desember 2018.

Kegiatan yang dilaksanakan sangat sederhana, yaitu berkumpul pada Rabu di Minggu pertama setiap bulannya.

Pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan di Perpustakaan Nasional. Pertemuan ketiga di Universitas Atma Jaya Jakarta, dan pertemuan keempat di Bahar Law Firm, pada Mei 2019.

Sedangkan setiap tiga bulan sekali, Pusat Studi Air Power akan menerbitkan bulletin atau majalah yang merupakan hasil dari sebagian besar diskusi yang berlangsung sebelumnya.

Produk literasi yang dihasilkan Pusat Studi Air Power diharapkan dapat menjadi referensi bagi institusi terkait maupun pengambil keputusan di tingkat strategis.

“Siapapun yang berminat dan peduli terhadap dunia kedirgantaraan tanah air, bisa menjadi anggota Pusat Studi Air Power Indonesia,” ajak Chappy Hakim.

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply