Maju Selangkah Lagi, Intermediate Jet Trainer India Berhasil Lewati Uji Terbang Six-turn Spins yang Kritis

0

MYLESAT.COM – Hindustan Aeronautics Limited (HAL) India menapak selangkah lagi, setelah Intermediate Jet Trainer (IJT) buatannya berhasil melakukan penerbangan perform six-turn spins. Step by step, but sure.

Pesawat Intermediate Jet Trainer ini didesain HAL untuk menggantikan armada pesawat latih HAL HJT-16 Kiran (Ray of Light), yang sudah digunakan sejak 1968.

IJT dirancang dan dikembangkan HAL untuk pelatihan tahap II penerbang Angkatan Udara India. Dalam uji coba penerbangannya beberapa hari lalu, pesawat berhasil menunjukkan kemampuan melakukan enam putaran di sisi kiri dan kanan.

Uji coba dilaksanakan di Bengaluru, Karnataka. Penerbangan dengan manuver spin ini dilakukan oleh Group Captain HV Thakur (purnawirawan) dan Group Captain A Menon (purnawirawan).

Group captain adalah pangkat di Angkatan Udara India yang berada di atas wing commander dan lebih rendah dari air commodore. Pangkat ini setara dengan kolonel di Angkatan Darat India dan kapten di Angkatan Laut India.

Menurut rilis HAL pada Kamis (6/1/2022), IJT menyelesaikan demonstrasi kemampuannya dengan sejumlah indikator. Terdiri dari ketinggian dan kecepatan, faktor muatan, karakteristik stall, dan kemampuan persenjataan.

“Selama demonstrasi, pesawat melakukan enam putaran sisi kiri dan kanan,” menurut rilis ini.

Ketua dan Direktur Pelaksana HAL R Madhavan mengatakan, perusahaannya mampu merancang produk yang dapat memenuhi persyaratan Angkatan Bersenjata India, dengan sumber daya dan dukungan yang tepat.

Pihak HAL akan meneruskan dengan pengujian selanjutnya guna membantu mencapai full spin certification.

Sebelumnya pada 2016, pesawat sudah melaksanakan pengujian spin namun kemudian program pengembangannya berhenti sementara. HAL membuat perubahan besar pada badan pesawat setelah menghentikan uji terbang pada 2016.

Spin flight testing pada dasarnya adalah manuver berisiko tinggi, karena itu dilakukan secara bertahap. Gerakan pesawat dalam spin tidak dapat diprediksi karena interaksi yang rumit antara gaya aerodinamis dan inersia. Sedangkan pengujian penerbangan adalah satu-satunya cara untuk menentukan apakah karakteristiknya dapat diterima atau tidak.

Setelah jeda sementara dalam uji terbang pada 2016, HAL membuat perubahan besar pada badan pesawat. Seperti merelokasi ekor vertikal ke belakang dan memperluas area kemudi. Pengujian penerbangan kembali dimulai pada April 2019.

Perubahan termasuk pemasangan Anti-Spin Parachute System (ASPS), yang diperlukan untuk keselamatan pesawat dan kru uji selama pengujian penerbangan.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply