Kesempatan Tak Ternilai, 2 Taruni dan 2 Siswa Sekbang Ini Bisa Satu Meja dengan KSAU

0

MYLESAT.COM – Semua orang pasti punya pengalaman, dan itu menjadi guru yang sangat berharga. Namun tidak semua individu memiliki kesempatan yang sama. Beruntunglah dua Sermatutar Taruni Angkatan 102, satu siswa PSDP Angkatan 100, dan satu lagi siswa Sekbang Angkatan 99 ini.

Keempatnya tentu tidak menyangka akan menjadi spesial karena diundang KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk duduk bersama di satu meja.

Peristiwa ini terjadi saat KSAU menghadiri makan malam bersama taruna, siswa Sekbang (Sekolah Penerbang TNI AU), siswa PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek), siswa SIP (Sekolah Instruktur Penerbang), para instruktur penerbang, dan pejabat Lanud Adi Sutjipto di Gedung Jupiter pada Jumat malam (21/1/2022).

KSAU menegur siswa Sekbang Angkatan 101 dari Wara yang merupakan alumni AAU 2021. Terlihat juga para siswa PSDP Angkatan 100. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Saat ini Lanud Adi Sutjipto melaksanakan pendidikan penerbang yang diikuti oleh empat angkatan. Terdiri dari Angkatan 99 (alumni 2020), Angkatan 100 (PSDP), Angkatan 101 (alumni 2021), dan Angkatan 102 (Sermatutar AAU).

Dalam kurikulum terbaru yang diadopsi AAU, taruna yang sudah tahap akhir pendidikan dengan pangkat Sermatutar (Sersan Mayor Satu Taruna) dan lolos seleksi, akan langsung mengikuti pendidikan penerbang.

Begitu juga mereka yang masuk penjurusan Pasukan, akan langsung mengikuti pendidikan kecabangan pasukan seperti halnya kecabangan penerbang. Program ini menyusul disahkannya pembentukan Kecabangan Pasukan di Akademi Angkatan Udara mulai tahun pendidikan 2021 untuk Taruna Tingkat IV.

Setelah pembawa acara mempersilahkan hadirin untuk santap malam, KSAU terlihat berdiri dan kemudian berkeliling. Tidak langsung ke hidangan, tapi menuju deretan kursi belakang yang diduduki para taruna dan siswa Sekbang. Semua berdiri tegap, otot-otot tangan mereka terlihat mengeras.

Marsekal Fadjar menyapa beberapa siswa Sekbang dan PSDP yang berdiri. Menegur dan menepuk bahu mereka, KSAU memberikan semangat kepada para siswa untuk bisa melewati tahap pendidikan penerbang.

Sekitar satu jam KSAU menjalani duduk bersama keempat siswa ini. Sebuah bekal positif telah tertanam di batin mereka. Foto: beny adrian/ mylesat.com

KSAU lantas berjalan ke sisi kiri aula Gedung Jupiter, dengan terus menyapa para siswa Sekbang, termasuk keempat siswa yang bertuntung ini. Kemudian KSAU keluar ruangan dan menghampiri gerobak bakmi Jawa. Tidak lama kemudian, KSAU kembali masuk dan kembali menghampiri para siswa.

Setelah berkeliling dan menyapa, barulah KSAU mengajak keempat siswa ini untuk duduk bersama. Karena pesanan bakmi Jawa sudah terhidang di meja, KSAU dan keempat siswa ini menyantap nikmat.

Sambil menikmati kuliner tradisional Jawa, KSAU terlihat ngobrol dengan mereka. Tidak jelas apa yang disampaikan Marsekal Fadjar, namun tentu informasi yang bernilai A1 langsung dari seorang Kepala Staf.

Jika boleh menduga, tentu Fadjar yang punyal callsign “Bobcat” akan berbagi cerita pengalaman masa mudanya sebagai penerbang tempur A-4 Skyhawk di Skadron Udara 11. Bagaimana menghadapi permasalahan, mencari solusi, dan melewati semua periode karier yang harus dijalani.

Karena bagaimanapun, pengalaman adalah guru yang sangat berharga. Mulialah seorang senior yang sudi berbagi pengalaman kepada yuniornya, agar jauh lebih baik dalam melaksanakan setiap misi penerbangan yang diembannya.

Satu hal yang sangat “mahal” bagi keempat siswa ini adalah, mendapatkan informasi langsung dari tangan pertama. Bukan katanya, atau menurut informasi dari siapa.

KSAU berbicara dengan dua taruni, yaitu Sermatutar Garini DP dan Sermatutar Putri A. Hasna didampingi Gubernur AAU dan Komandan Kodiklatau. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Seperti, kemungkinan, KSAU membeberkan secara singkat tentang konsep menjadikan TNI AU sebagai Angkatan Udara yang disegani di Kawasan. Lalu apa langkah yang harus dilakukan untuk mencapainya, bagaimana pula modernisasi alutsista yang tengah berlangsung, bagaimana menjalin kerja sama dengan negara sahabat, bagaimana menjadi seorang perwira, dan bagaimana KSAU membangun SDM TNI AU yang unggul.

Sekitar sejam KSAU duduk bersama keempat siswa ini. Mereka terlihat mendengarkan dengan baik semua yang disampaikan KSAU. Meski tidak dipungkiri ada rasa tegang, takut, dan khawatir berbuat salah di dalam diri mereka masing-masing.

Namun bagaimanapun, inilah bentuk non-formal dari sebuah model pembinaan atasan kepada bawahan yang ditunjukkan Marsekal Fadjar. Dalam model komunikasi seperti ini, bisa mengalir informasi-informasi yang selektif, sensitif, namun juga bisa memotivasi bagi yang menyimak dengan baik.

Kiranya kesempatan duduk dan makan bersama KSAU yang dialami dua taruni dan dua siswa Sekbang ini, akan menjadi bekal yang tertanam abadi di relung hati mereka, sampai kapanpun. Bahwa di satu masa, di awal masa pengabdian, mereka pernah mendapatkan pembekalan langsung dari Kepala Staf.

KSAU memberikan semangat kepada siswa PSDP Angkatan 100. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Sekian tahun ke depan, peristiwa hari ini akan menjadi semacam hidden compass yang akan memandu di setiap perjalanan keempat siswa ini. Hanya mereka yang tahu arah dan batasannya, dan tentu saja bagi mereka yang bisa mengambil hikmahnya.

Karena seperti kata orang bijak bijak, ada empat hal yang tidak dapat kembali. Yaitu kata yang terucapkan, anak panah yang terlepas, masa lalu, dan kesempatan yang disia-siakan.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply