Waspadai Drone Ukraina, Rusia Gunakan Kamuflase untuk Lindungi Sistem Rudal Iskander

0

MYLESAT.COM – Kamuflase adalah sebuah taktik pengelabuan yang lazim digunakan militer, setidaknya penggunaannya dicatat pertama kali dalam Perang Galia pada tahun 56–54 SM ketika Julisu Caesar mengirim kapal pengintai ke pantai Britania Raya. Taktik kuno itu masih dipakai Rusia dalam perangnya dengan Ukraina saat ini.

Kamuflase kali ini diketahui diaplikasikan pada sebuah sistem rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander (NATO: SS-26 Stone).

Rusia memasangkan “baju pelindung” pada Iskander untuk melindunginya dari serangan drone Ukraina. Rudal ini mampu melesat hingga kecepatan hipersonik Mach 7 dan melesat hingga ketinggian 50 km sebelum menghantam targetnya dengan kecepatan yang sulit ditandingi.

Kantor berita RIA Novosti membagikan sebuah rekaman pada Selasa (19/4/2022) yang menunjukkan sistem peluncur Iskander dalam posisinya di dekat perbatasan. Rudal ini mempunyai jangkauan dari 50 – 500 km, sehingga bisa menghantam sejumlah target militer penting di wilayah Kharkiv.

Peluncur rudal Iskander dalam kamuflase. Foto: RIA Novosti

Terlihat semua kendaraan Iskander dilengkapi kamuflase multi-spectral dengan teknik counter-surveillance untuk mengurangi risiko deteksi oleh pengintai Ukraina dan drone penyerang.

Sistem kamuflase ini dapat mengurangi jumlah panas yang dilepaskan oleh suatu objek, dan mengubah bentuk dan ukuran tanda visual atau penampakannya di radar.

Sistem kamuflase canggih ini dilaporkan memberikan kemampuan siluman secara visual, near-infrared, inframerah termal dan pita lebar, sensor peredupan, mengaburkan penargetan dan menipu amunisi pintar serta memberikan keuntungan taktis dan operasional.

Tentara Ukraina secara aktif telah menggunakan drone dalam upayakan menghambat atau memperlambat gerak maju pasukan Rusia.

 

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply