MYLESAT.COM – Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional, otoritas pertahanan Korea Selatan telah memberikan lampu hijau untuk memproduksi secara massal wahan udara tak berawak (UAV) pada 2028.
Inisiatif ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian Angkatan Udara Korea Selatan, sehingga memungkinkan pengumpulan intelijen dan misi pengintaian lebih efektif.
Badan pengadaan persenjataan DAPA (Defense Acquisition Program Administration), mengumumkan perkembangan ini pada Jumat (18/08/2023). Keputusan terobosan ini merupakan puncak dari perjalanan panjang pengembangan yang dimulai pada 2006 dengan investasi senilai 980 miliar won (732 juta dolar AS).
Dukungan Komite Promosi Proyek Pertahanan menandakan langkah maju signifikan dalam ambisi Korea Selatan untuk memajukan kecakapan teknologinya dalam sistem pesawat tanpa awak.
Tujuan utama dari UAV ketinggian menengah (medium-altitude) yang diproduksi secara massal adalah untuk memungkinkan pengawasan dan pengintaian jauh di dalam wilayah Korea Utara, sehingga menawarkan intelijen yang tak ternilai bagi keamanan nasional.
Di luar tujuan langsung ini, UAV diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan proyek pesawat tanpa awak selanjutnya. Meskipun jumlah pasti UAV yang akan diproduksi masih dirahasiakan, visi keseluruhan menggarisbawahi komitmen Korea Selatan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam teknologi dan inovasi pertahanan mutakhir.
Keputusan strategis yang dibuat otoritas pertahanan Korea Selatan menggarisbawahi komitmen teguh negara terhadap kemampuan pertahanan dan kesiapan keamanan. Seiring dinamika keamanan regional yang terus berkembang, pendekatan proaktif Korea Selatan terhadap inovasi teknologi di bidang pertahanan tidak diragukan lagi akan memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan menjaga kepentingan nasionalnya.
Jika Korea Selatan memulainya sejak 2006, artinya negara maju ini membutuhkan waktu 22 tahun untuk masuk ke tahap produksi massal.