MYLESAT.COM – Sebuah prosesi adat yang sangat sakral dijalani KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat menerima gelar kehormatan Ksatria Padma Dirgantara oleh Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Ngurah Kakarsana. Upacara berlangsung di Puri Ageng Blahbatuh, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat,(25/08/2023).
Penganugerahan gelar Ksatria Padma Dirgantara ditandai dengan penyematan Pin Emas Ksatria Padma Dirgantara oleh Anak Agung Ngurah Kakarsana.
Penari topeng mengiringi KSAU memasuki Puri Ageng Blahbatuh. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Pemberian gelar ini didasarkan keberhasilan KSAU menyatukan wilayah dirgantara Indonesia serta merupakan bentuk penghormatan yang diberikan Puri Ageng Blahbatuh sekaligus mendoakan KSAU yang telah menjadi warga kehormatan Puri Ageng Blahbatuh.
Sebelum sampai ke acara puncak tersebut, prosesi acara sudah dimulai dari sejak kedatangan KSAU dan Ibu Inong Fadjar Prasetyo di kawasan Puri Ageng. KSAU mengenakan baju adat Bali berupa kemeja putih lengan panjang plus kancing emas yang biasa disebut yoko ongkara. Marsekal Fadjar mengenakan udeng sebagai penutup kelapa khas Bali serta kain kamen.
Pun Ibu Inong mengenakan kebaya putih khas Bali dengan asesoris bunga emas di bagian jilbab yang menambah keanggunan. Sebagai pasangan kebaya sesuai adat Bali, Ibu Inong juga mengenakan kain kamen yang selintas mempunyai motif menyerupai batik tetapi lebih sederhana, dan sabuk prada yang dililitkan di pinggang.
KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyerahkan tali asih kepada warga sekitar Puri Ageng Blahbatuh. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Sabuk ini memliki filosofi sebagai gambaran untuk melindungi bagian rahim sebagai anugrah tuhan dengan cara mengendalikan diri. Selain itu penggunaan sabuk prada menambah kesan anggun kepada pemakainya sehingga terlihat berseri-seri saat digunakan.
Di gerbang puri, KSAU dan Ibu Inong disambut Penglingsir (Raja) Puri Ageng Blahbatuh, Permaisuri,
Penglingsir Puri se-Bali serta masyarakat sekitar diiringi Gamelan Baleganjur. Penari topeng mengantarkan KSAU ke dalam Puri Ageng yang disambut tokoh adat dan Forkopimda Bali.
Sebelum masuk ke rangkaian acara, KSAU dan Ibu Inong terlebih dahulu memberikan tali asih kepada warga sekitar Puri Ageng. Bersama Penglingsir Anak Agung Ngurah Kakarsana serta Permaisuri, KSAU dan Ibu Inong melakukan pelepasan burung Merpati.
KSAU dan Ibu Inong Fadjar Prasetyo menyaksikan ritual pemetikan Bunga Tunjung oleh Ida Pedanda bersama Penglingsir di Balai Kambang. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Selanjutnya KSAU dan Ibu Inong didampingi Penglingsir dan Permaisuri serta peserta acara, memasuki kawasan Puri Ageng untuk menuju Balai Kambang. Di sini dilaksanakan tradisi pemetikan Bunga Tunjung oleh Ida Pedanda.
Setelah itu rombongan menuju Puri Utama (Raja Dani) untuk melaksanakan penyematan Pin Puri sebagai tanda KSAU resmi menjadi warga kehormatan Puri Ageng Blahbatuh. Di sini juga dilaksanakan penyematan Pin Emas Kstaria Padma Dirgantara oleh Penglingsir. Sebelum penyematan, dilaksanakan prosesi haturan
pembukaan Topeng Gajah Mada. Pin disematkan Penglingsir di bagian ulu hati.
Akhirnya rangkaian acara pun selesai dan rombongan KSAU dijamu santap malam di Jaba Tengah Taman Rangki.
KSAU dan Ibu Inong Fadjar Prasetyo setelah menerima gelar kehormatan Ksatria Padma Dirgantara oleh Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Bali. Foto: beny adrian/ mylesat.com
KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengaku sangat bangga menerima gelar kehormatan Ksatria Padma Dirgantara, yang bermakna sebagai penjaga wilayah udara Indonesia. “Sebuah kehormatan untuk saya menerimanya, dan tentu saya akan menjaganya sebagai bentuk tanggung jawab,” jelas KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Marsekal Fadjar Prasetyo menjadi penerima gelar kehormatan kelima setelah Laksamana TNI Yudo Margono (saat KSAL dan Panglima TNI), KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurahman, dan Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo.
