MYLESAT.COM – Sebuah pesawat patroli maritim CP-140 Aurora milik Angkatan Udara Kanada (RCAF), dicegat jet tempur Chengu J-10 Vigorous Dragon milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) di lepas pantai China dengan cara yang dinilai “tidak aman dan tidak profesional.”
Pencegatan terjadi saat CP-140 Aurora sedang memantau jalur pelayaran di Laut China Timur untuk mencari tanda-tanda kapal yang mencoba melanggar embargo minyak terhadap Korea Utara.
Pencegatan terjadi pada Senin (17/10/2023) dan didokumentasikan oleh kru berita dari Radio Canada dan Global News yang kebetulan berada di dalam pesawat.
Dari video yang diunggah @globalnews.ca di akun Twitter, terlihat satu jet tempur J-10 bermanuver untuk mendekati Aurora. Terdengar percakapan antara dua orang di dalam Aurora, yang sepertinya antara wartawan dan perwira Kanada yang berada di dalam pesawat.
Seorang perempuan (wartawan) menanyakan apakah jarak sayap antara kedua pesawat sekitar lima meter. Namun perwira itu mengatakan 20 kaki namun bisa jadi 10 kaki dari sayap pesawat kita.
“Kami dengan tegas berada di wilayah udara internasional,” kata Mayjen Iain Huddleston, Komandan Divisi Udara 1 dan Kapten Angkatan Laut Rob Watt kepada para wartawan saat melongok keluar jendela pesawat ke arah jet tempur China yang dipersenjatai rudal udara ke udara.
“Urutan terakhir itu adalah pencegatan yang tidak profesional.”
“Apakah ini intersep yang agresif, Pak,” tanya wartawan.
Perwira ini mengatakan bahwa sejauh ini pesawat China terlihat stabil, dan tidak waggling his wings (menggoyangkan sayap). Ia mendefinisikan sesuai standar AU Kanada, bahwa intersep itu dinilainya abnormal and unusual.
“Ini kami definisikan (intersep) pada level tiga,” jelasnya.
Waggling wings atau rocking wings adalah bahasa isyarat dalam dunia penerbangan yang diatur berdasarkan ICAO Annex 2-Appendix A, 2.1. Isyarat menggoyangkan sayap dilakukan pesawat pencegat sebagai kode untuk mengatakan: You have been intercepted. Follow me.
ICAO juga mengatur posisi pesawat pencegat saat mengayunkan sayapnya dan manuver apa yang boleh dilakukan setelah itu.
Pencegatan oleh jet tempur J-10 PLAAF merupakan pengingat akan situasi geopolitik yang kompleks di Laut China Selatan, tempat berbagai negara menegaskan klaim teritorial. Pertemuan ini sering kali berfungsi sebagai demonstrasi kedaulatan nasional dan kepatuhan terhadap norma-norma internasional.
Keberadaan awak media Kanada di dalam pesawat selama pencegatan menambah dimensi unik pada insiden tersebut. Keberadaan wartawan memberikan dokumentasi langsung dari kejadian tersebut.
Insiden semacam itu menekankan pentingnya transparansi dan peran media dalam melaporkan kegiatan militer di wilayah sensitif.