MYLESAT.COM – Tahap pertama pembangunan simulator penerbangan C-130J-30 Super Hercules Selandia Baru, telah selesai dibangun di Kanada. Kokpit replika seukuran aslinya dibangun di Montreal sebelum dikirim melalui jalan darat ke Tampa, Amerika Serikat, untuk pemasangan peralatan, perangkat lunak, dan visual.
Simulator penerbangan misi penuh dikirim ke Selandia Baru sebagai bagian dari kesepakatan Pemerintah senilai 1,5 miliar dolar AS dengan Pemerintah Amerika Serikat untuk memasok lima armada baru Lockheed Martin C-130J-30 Super Hercules. Termasuk ke dalam kontrak adalah suku cadang, pelatihan kru, dan simulator.
Di Pangkalan RNZAF Auckland, pembangunan gedung untuk menampung simulator sedang berlangsung, dengan fondasi yang telah selesai dan dinding tilt slab yang telah terpasang.
Ketua Tim Proyek Terpadu Kementerian Pertahanan, Andrew Rooney mengatakan, simulator dijadwalkan tiba di Selandia Baru pada 2025.
Simulator akan ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF) Auckland, tempat Skadron 40 yang memelihara dan menerbangkan Hercules, bermarkas. Simulator mengurangi waktu perawatan dan penerbangan pada pesawat yang sebenarnya, menghemat uang dan waktu, serta mengurangi risiko bagi manusia dan pesawat. Simulator juga meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan awak karena dapat berlatih untuk berbagai situasi darurat dan kondisi cuaca buruk dalam lingkungan penerbangan yang disimulasikan,” ungkap Andrew.
Untuk mengakomodasi simulator, bangunan ini memiliki tinggi hampir 16 meter. Dalam dua minggu terakhir, pekerja telah memasang 730 ton dinding pelat miring beton. Tonggak penting lainnya yang baru saja diselesaikan adalah pelatihan kru pertama Skadron No. 40, yang kini telah disertifikasi untuk menerbangkan C-130J-30 Angkatan Udara AS.
Pembangunan armada saat ini sedang berjalan baik, dengan kelima pesawat sudah berada di jalur produksi. Pesawat pertama telah selesai dibangun dengan mesin dan sistem yang terpasang, dan pengujian telah dimulai. Warga Selandia Baru dapat berharap melihat pesawat C-130J-30 Super Hercules pertama mendarat di Aotearoa, Selandia Baru, pada tahun 2024.
Juni 2019, Menteri Pertahanan Selandia Baru Ron Mark mengidentifikasi C-130J-30 sebagai pengganti lima C-130H yang tersisa dari Angkatan Udara Selandia Baru yang direncanakan akan beroperasi hingga 2023. Penjualan dikonfirmasi Juni 2020, dengan pesawat diperkirakan akan dikirim antara tahun 2024 dan 2025.
Hingga Maret 2022, 500 pesawat C-130J telah dikirim ke 26 operator di 22 negara.