MYLESAT.COM – Saat menerima ucapan selamat dari KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sebuah acara di Akademi Angkatan Udara, Mayor Pnb Sekti Ambarwaty yakin bahwa rumor yang beredar sekitar satu bulan itu, benar adanya. “Selamat, ya, Ambar,” ucap KSAU sambil menyalami.
Itulah momen ketika Mayor Pnb Sekti Ambarwaty mengamini kepercayaan besar yang berikan KSAU kepadanya untuk menjadi Komandan Lanud Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah.
Panglima Komando Operasi Udara II (Pangkoopsud II) Marsda TNI Dr. Budhi Achmadi, M.Sc., memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Lanud Jenderal Besar Soedirman (Jbs) dari Letkol Nav Janur Yudo Anggoro, M.Tr (Han) kepada Mayor Pnb Sekti Ambarwaty pada 6 November 2023.
Mayor Ambar bersama suami Mayor Nav Prasetyo Sudi Wicaksono dan putra semata wayang Atha Pratama Sudi Ambar. Foto: Varia PIA
“Memilih Ambar sebagai komandan Lanud bukan sekadar meniadakan isu gender di TNI AU, tapi saya juga melihat track record-nya, Ambar pantas untuk jabatan tersebut,” ungkap KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.
3.000 Jam Terbang
Ambar, sapaannya, tidak menutupi kegembiraannya saat ditanya perasaannya menerima amanah yang begitu besar dari KSAU. “Saya kaget, tapi yang saya lihat ini bukan sekadar kepercayaan untuk saya tapi juga apresiasi kepada kami, Wara,” ucap Ambar seperti dikutip Majalah Varia PIA Ardhya Garini Edisi 51, November 2023.
Sebagai yunior yang loyal kepada seniornya, satu hal yang dilakukan Ambar setelah menerima Skep adalah menemui dua seniornya yang pernah menjadi komandan lanud. Keduanya adalah Marsma (Pur) Sulastri Baso yang pernah menjadi Danlanud Sam Ratulangi di Manado dan Marsma (Pur) Hermuntarsih yang jadi Danlanud Wiriadinata di Tasikmalaya.
“Saya langsung menghubungi beliau untuk mendapatkan santiaji,” kata istri dari Mayor Nav Prasetyo Sudi Wicaksono S.T.,M.I.Pol ini. Mayor Prasetyo merupakan navigator C-130 Hercules di Skadron Udara 31.
Dengan rekam jejaknya sebagai penerbang pesawat CN235 di Skadron Udara 2, kelahiran Malang, 18 Oktober 1983 ini memang sudah memenuhi persyaratan (eligible) untuk menerima jabatan komandan. Ambar merupakan alumni Seskoau A-59 Tahun 2022. Sebagai penerbang, ia mengantongi total 3.000 jam terbang yang terdiri dari 2.400 jam di CN235, 350 jam di KT-1B Wong Bee, dan 250 jam di Grob G-120-TP-A.
Lanud Jenderal Besar Soedirman adalah sebuah pangkalan udara Tipe C, dan berada di kawasan Kabupaten Purbalingga. Landasannya memiliki panjang 1.600 meter X 30 meter, bisa didarati pesawat sekelas CN235.
Mayor Ambar memberikan arahan kepada siswa penerbang saat menjadi instruktur penerbang di Skadik 102. Foto: Varia PIA
“Saat pengasuh Taruna di AAU, saya sempat terbang ke sini membawa adik-adik latihan navigasi udara menggunakan dengan Cessna,” kata Ambar.
Meski TNI AU tidak menempatkan alutsistanya di Lanud Jbs, bukan berarti pangkalan udara ini sepi dari aktivitas. Bagi Ambar, kesiapsiagaan tetap berada pada level tertinggi. “Apapun namanya, pangkalan TNI AU harus sesuai tupoksi, ketika suatu saat digunakan divert oleh rekan penerbang, saya harus siap melaksanakannya,” kata Ambar.
“Saya harus membuat nama Lanud tetap bertahan dan bisa membuat inovasi yang sebelumnya belum sempat terlaksana. Saya mau membuat Lanud Jbs dikenal TNI AU pada umumnya dan masyarakat Purbalingga khususnya,” beber Ambar.
Lanud Jbs memiliki peran signifikan dalam mendukung operasi penerbang skadron pendidikan (Skadik). Siswa penerbang Skadik 105 Helikopter di Lanud Suryadarma, Kalijati, melewati Lanud Jbs setiap kali melaksanakan latihan terbang navigasi. Pun Skadik di Lanud Adisucipto, daerah latihannya sampai ke wilayah Lanud Jbs.
Selain akan mendukung penuh operasional TNI AU, Mayor Ambar juga mendapat banyak masukan dari masyarakat usai sertijab. Beberapa tamu sempat menanyakan peluang kolaborasi antara TNI AU dengan pemerintah daerah dalam menggelar event, dikaitkan dengan program TNI AU.
Selama menjadi instruktur penerbang di Sekbang TNI AU, Ambar mengaku sudah meluluskan 11 penerbang Wara dari alumni AAU sejak 2017. Dari alumni 2017 terdapat dua penerbang, alumni 2018 juga dua, alumni 2019 hanya satu, alumni 2020 ada tiga, 2021 hanya satu, dan dua lagi dari alumni 2022.
“Dari 11 orang itu, empat orang sudah menikah dan punya anak namun masih tetap terbang, Alhamdulillah, saya turut bangga dengan komitmen mereka sebagai Wara dan penerbang,” tutur Ambar.
“Saya harap mereka jadi role model bagi adik-adiknya. Bahwa kakak-kakak kalian meski sudah menikah dan jadi ibu PIA namun tetap berkarier. Mereka menyadari konsekuensi dari semua itu, konsekuensi jadi penerbang, dan menikah dengan anggota TNI AU,” kata Ambar yang dikaruniai satu anak yaitu Atha Pratama Sudi Ambara (11).
Momen kebersamaan di udara Mayor Pnb Sekti Ambarwaty dan Mayor Pnb Fariana Dewi Djakaria Putri. Keduanya sekarang dipercaya KSAU menjadi komandan lanud TNI AU. Foto: Varia PIA
Mayor Pnb Sekti Ambarwaty memulai kariernya di TNI AU sejak diterima menjadi bintara pada 2003. Selesai pendidikan Semaba A-27 di Skadik 403, ia ditempatkan di Yanpers Lanud Halim Perdanakusuma. Sekitar 2005, TNI AU membuka kesempatan menjadi penerbang bagi anggota Wara.
Kesempatan itu disampaikan langsung oleh Kabagbinwara, Kolonel Kes Nilatawati. Sebanyak 14 bintara yunior Wara dikumpulkan untuk mengikuti seleksi.
Dari seleksi terpilih dua orang, yaitu Serda Sekti Ambarwaty dan Serda Fariana Dewi Djakaria Putri. Kedua bintara Wara ini dikirim ke Lanud Adisucipto untuk mengikuti pendidikan sekolah penerbang serta sekolah keperwiraan. Ambar dan Fariana tercatat sebagai alumni Sekolah Penerbang PSDP Angkatan 73 (2007). Saat Sekbang itu pula ia menemukan tambatan hatinya Letda Prasetyo Sudi Wicaksono.
Setelah melaksanakan Wingday, Letda Pnb Sekti Ambarwaty ditempatkan di Skadron 2. Ambar menjadi penerbang di Skadron 2 hingga meraih predikat captain pilot. Selanjutnya mengikuti Sekolah Instruktur Penerbang pada akhir 2018 dilanjutkan menjadi instruktur penerbang dari 2019 hingga 2020.
Sedangkan Letda Fariana Dewi Djakaria Putri di Skadron Udara 7. Seperti halnya Ambar, Mayor Pnb Fariana juga dipercaya menjadi Komandan Lanud Sugiri Sukani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ia menerima amanah jabatan pada 14 Desember 2023.
Sebagai penerbang, Ambar sudah terbiasa menghadapi situasi dengan tingkat stress tinggi. Baik selama menjalani kehidupan di Skadron yang keras, maupun dari menghadapi situasi emerjensi di udara selama terbang.
“Kita dididik untuk menjadi orang yang cepat mengambil keputusan dan punya Plan A, B, dan C. Karena selama terbang banyak situasi yang tidak bisa kita prediksi. Karena itu dibutuhkan latihan simulator dan banyak melaksanakan penugasan. Itu adalah bekal ketika kita menghadapi situasi abnormal saat terbang,” tutur Ambar.
Nama: Sekti Ambarwaty
TTL: Malang, 18 Oktober 1983
Pangkat: Mayor PNB
Jabatan: Komandan Lanud Jenderal Besar Soedirman
Suami: Mayor Nav Prasetyo Sudi Wicaksono S.T.,M.I.Pol