MYLESAT.COM – Batalyon Penjaga Perdamaian Malaysia (Malbatt) 850 di Lebanon dilaporkan menerima ranpur terbaru Nurol Makina Panthera 4×4, dikenal sebagai Ejder Yalcin. Ranpur ini buatan Turki.
Akhir tahun lalu diberitakan bahwa Kepala Pasukan Pertahanan Malaysia, Jenderal Tan Sri Mohammad Ab Rahman mengakuisisi 20 unit kendaraan lapis baja 4×4 “Panthera” (varian dari kendaraan Ejder Yalchin) dari Turki.
Pembelian yang menelan biaya RM190 juta (sekitar US$42 juta) ini dimaksudkan untuk menggantikan kendaraan lapis baja “Condor” yang saat ini digunakan pasukan penjaga perdamaian Malaysia di Lebanon.
Panthera diangkut dari pabrik Nurol Makina ke pelabuhan Mersin, kemudian ke pelabuhan Beirut dan akhirnya ke kamp Marakah Malbatt di Lebanon Selatan.
Meskipun ada penundaan awal karena masalah dokumentasi, dapat dipastikan 20 Panthera siap mencapai Kemampuan Operasional Awal (IOC) bulan ini. Kementerian Pertahanan Malaysia melaporkan kedatangan ranpur di Lebanon pada awal tahun ini, meskipun tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan terkait pengerahannya hingga saat ini.
Keluarga kendaraan lapis baja Nurol Ejder, termasuk 4×4 Ejder Yalcin, diproduksi oleh perusahaan Turki, Nurol Makina. Bekerja sama dengan mitra Turki Nurol Makina, Nadi Corp yang berbasis di Malaysia memasok 20 kendaraan lapis baja roda 4×4 Ejder Yalçin yang dilengkapi stasiun senjata jarak jauh (RWS) Aselsan SARP (Stabilized Advanced Remote Weapon Platform), yang dilengkapi senapan mesin Canik M2 12,7mm.
Konfigurasi ini memungkinkan fleksibilitas dalam skenario pertempuran, memungkinkan penembakan senjata secara manual jika diperlukan.
Kendaraan ini memiliki desain lambung V, tempat duduk anti ledakan, dan pelat lantai apung untuk meningkatkan perlindungan terhadap ranjau dan alat peledak improvisasi (IED).
Dengan kapasitas 11 personel dan membawa muatan hingga 4 ton, Ejder Yalcin 4×4 merupakan platform serbaguna yang cocok untuk berbagai kebutuhan operasional.
Kemampuan adaptasi Nurol Makina Panthera 4×4 mencakup peran seperti pengawasan perbatasan, pengintaian, komando dan kontrol, misi antitank, serta menawarkan solusi untuk pengawasan bahan kimia, biologi, radiologi, dan nuklir (CBRN).
