Waspadai Rudal Rusia, Pemerintah Swedia Hentikan Pembangunan 13 Turbin Angin Karena Kacaukan Radar

0

MYLESAT.COM – Pemerintah Swedia bulan ini memblokir pembangunan 13 ladang angin (wind farms) lepas pantai karena kekhawatiran ladang tersebut akan memperpendek jendela peringatan dini negara terhadap serangan rudal Rusia.

Keputusan tersebut menandai contoh lain di Eropa tentang faktor keamanan nasional yang meresap ke dalam keputusan politik yang sebelumnya dianggap bersifat sipil sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam kasus ini, masalahnya adalah tentang dua kepentingan yang saling bertentangan: kemandirian energi berkelanjutan dan pengawasan wilayah udara nasional. Hal ini disebabkan karena wind turbines  dapat berinteraksi dengan sinyal radar, mengurangi kualitas gambaran situasi udara atau bahkan secara langsung menghalangi sebagian wilayah langit.

“Waktu reaksi dalam hal serangan rudal bisa berkurang dari 2 menit menjadi 60 detik jika ada ladang angin yang menghalangi,” tulis Menteri Pertahanan Swedia Pål Jonson dalam serangkaian unggahan di X. Unggahan tersebut disertai gambar skematik yang menunjukkan ladang angin memberikan “bayangan” di belakangnya, di mana rudal dan rudal jelajah dapat tidak terdeteksi.

Para ahli mengatakan bahwa gangguan radar akibat ladang angin adalah masalah yang sudah diketahui. Beberapa dari mereka menyatakan kekhawatiran bahwa semakin banyak ladang angin yang dibangun, dampaknya bisa semakin parah kecuali jika tindakan pencegahan diterapkan.

“Gangguan radar dapat menghambat pengendalian lalu lintas udara, perkiraan cuaca, keamanan dalam negeri, dan misi pertahanan nasional,” tulis juru bicara Departemen Energi AS sambil menekankan bahwa “sebagian besar proyek ladang angin … tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap misi radar.”

Ada beberapa cara di mana turbin angin, terutama dalam jumlah besar, dapat mengacaukan pembacaan sistem radar.

Salah satunya adalah turbin angin dapat muncul di layar radar karena, seperti objek lainnya, turbin tersebut memantulkan gelombang elektromagnetik yang digunakan radar. Fakta bahwa turbin bergerak dengan baling-baling yang berputar dan perubahan orientasi turbin, dapat menyulitkan analis untuk menyaring gangguan dan mendeteksi ancaman nyata di udara.

Dengan ujung baling-baling yang berputar pada kecepatan hingga 370 kilometer per jam (sekitar 230 mph), turbin bergerak cukup cepat sehingga radar Doppler mendeteksinya sebagai objek bergerak, yang mengakibatkan positif palsu (false positive) pada layar operator.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply