Banyak perusahaan memilih mendaftarkan pesawatnya di Aruba karena beberapa keuntungan hukum, fiskal, dan administratif yang diberikan negara yang terletak sekitar 30 km dari pantai Venezuela. Berikut beberapa alasan mengapa Aruba menarik sebagai lokasi registrasi pesawat.
Kerangka Regulasi yang Mendukung
Aruba memiliki kerangka regulasi yang fleksibel tetapi tetap mematuhi standar keselamatan internasional, seperti yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Sistem regulasinya dianggap lebih sederhana dan lebih cepat dibanding beberapa negara lain, yang memudahkan pemilik pesawat dalam hal administrasi.
Standar Keamanan Internasional
Meskipun regulasinya fleksibel, Aruba memastikan bahwa standar keselamatan yang diikuti tetap tinggi dan memenuhi persyaratan ICAO. Hal ini membuat Aruba diakui secara internasional sebagai yurisdiksi yang andal untuk registrasi pesawat, memberikan rasa aman bagi operator pesawat yang terdaftar di sana.
Kemudahan Administrasi
Proses pendaftaran pesawat di Aruba relatif cepat dan efisien. Prosedur administrasi yang sederhana dan layanan pelanggan yang proaktif memudahkan perusahaan dalam menangani dokumen dan persyaratan teknis, yang sering kali lebih kompleks di negara lain.
Pajak Rendah dan Insentif Fiskal
Aruba menawarkan tarif pajak lebih rendah untuk registrasi pesawat, yang bisa sangat menguntungkan perusahaan yang ingin mengurangi biaya operasional. Selain itu, terdapat insentif fiskal yang membuat registrasi di Aruba lebih menarik bagi pemilik dan operator pesawat, terutama yang bergerak dalam bisnis penerbangan internasional.
Registrasi Internasional yang Dihormati
Pesawat yang terdaftar di Aruba menggunakan kode registrasi “P4-” yang diakui internasional. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi operator dalam melayani penerbangan internasional, karena pesawat yang terdaftar di Aruba diizinkan untuk terbang di berbagai negara tanpa banyak batasan tambahan.
Jaringan Kerjasama dengan Negara Lain
Aruba memiliki hubungan yang baik dengan banyak negara dan sering kali memiliki perjanjian bilateral dengan negara-negara lain terkait akses dan pengoperasian pesawat terdaftar. Ini membuat maskapai atau operator bisnis yang mendaftarkan pesawat di Aruba lebih mudah memperoleh izin untuk terbang di wilayah udara asing.
Manajemen Perawatan Pesawat
Pesawat yang terdaftar di Aruba biasanya mendapat izin untuk maintenance di pusat perawatan pesawat internasional yang telah diakui, memudahkan pemilik dalam perawatan berkala. Banyak pusat perawatan di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia bekerja sama dengan registrasi Aruba.
Privasi dan Perlindungan Data
Aruba menawarkan keuntungan dalam hal privasi. Beberapa operator bisnis, seperti penyewaan jet pribadi, menghargai privasi dan kerahasiaan informasi, yang lebih mudah dijaga dalam lingkungan hukum Aruba.
Dengan berbagai keuntungan ini, Aruba menjadi pilihan populer bagi perusahaan penerbangan dan pemilik jet pribadi yang ingin mendapatkan efisiensi biaya, kemudahan administrasi, dan akses internasional lebih luas sambil tetap mematuhi standar keselamatan global.
Dengan mengetahui kredibilitas Global Jet Aruba, tidak heran Airbus A330-243 P4-MLO bisa mendarat di Joint Base Andrews di Maryland, Amerika Serikat, sekitar 24 kilometer di sebelah tenggara Washington, D.C.
Pangkalan militer AS ini dijaga sangat ketat karena menjadi markas pesawat Air Force One, pesawat kepresidenan Amerika Serikat, dan merupakan basis penting Angkatan Udara Amerika Serikat.
Menurut pilot Scoot Airline yang dihubungi dan tidak bersedia dikutip namanya, mengatakan bahwa pilot yang mendaratkan pesawat di Joint Base Andrews dipastikan telah lulus pemeriksaan sangat ketat oleh otoritas keamanan AS. “Landing di Andrew afb pastinya pilotnya harus pass high security background check,” jawabnya tertulis.
Pass high security background check berarti pesawat dan kru di dalamnya telah lulus pemeriksaan latar belakang keamanan tingkat tinggi, mengacu kepada proses evaluasi menyeluruh yang dilakukan pihak keamanan untuk memverifikasi bahwa seseorang aman dan layak diizinkan mengakses area, informasi, atau peran sensitif lainnya.
Pesawat Airbus A330-243 P4-MLO yang membawa Presiden Prabowo Subianto, didesain sangat mewah untuk melayani tamu kelas atas. Pesawat yang disiapkan hanya untuk 31 penumpang ini diproduksi tahun 2002 dan homebase-nya disebutkan di Hongkong.
Dengan usia pesawat relatif muda yaitu 22 tahun, P4-MLO masih mampu melayani tamu-tamu terhormatnya untuk penerbangan jarak jauh hingga 13.450 km (7.262 Nm).
Sebelum tercatat atas nama Comlux Aruba, pesawat ini sudah beralih tangan beberapa kali. Pertama kali dimiliki oleh Emirates, kemudian beralih ke Airbus Financial Services (2014) sebelum akhirnya dibeli grup Comlux sejak sejak 2015. Berturut-turut dioperasikan oleh Comlux Malta, Comlux Aruba, dan Global Jet Aruba.