MYLESAT.COM – Secara aklamasi, Marsda (Pur) M. Harpin Ondeh dipilih sebagai Koordinator Pusat PPKBJ (Paguyuban Purnawirawan Kopasgat Baret Jingga) menggantikan Marsma (Pur) Nanok Soeratno. Pemilihan dilakukan dalam rapat kerja lima tahunan yang berlangsung di gedung Karsa Garini, Halim Perdanakusuma, Sabtu (30/11/2024).
Aklamasi merujuk pada pengambilan keputusan atau pemilihan di mana semua pihak atau mayoritas mutlak menyatakan persetujuan terhadap suatu usulan, sehingga tidak diperlukan pemungutan suara. Aklamasi berarti semuanya menyepakati sesuatu dengan suara bulat tanpa ada keberatan.
Sebagai Koordinator Pusat (Korpus), Harpin Ondeh dibantu oleh Wakil Korpus yang dipercayakan kepada Marsda (Pur) Eris Widodo Yuliastono. Harpin Ondeh merupakan Komandan Kopasgat ke-23 sedangkan Eris Widodo adalah Dankopasgat ke-27.
Rapat kerja hari kedua ini dihadiri juga oleh Marsdya (Pur) Budhi Santoso, Marsda (Pur) Adrian Wattimena, dan Marsma (Pur) Musiran Darmosuwito.
“Ini regenerasi Korpus yang sangat baik meskipun baru terjadi setelah 22 tahun saya pegang,” ungkap Nanok Soeratno. Disampaikan Nanok, pemilihan Koordinator Pusat dilaksanakan lima tahun sekali.
PPKBJ merupakan paguyuban yang beranggotakan purnawirawan Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat), yang dikenal juga dengan sebutan Korps Baret Jingga. Tujuan paguyuban ini adalah mempererat silaturahmi, menjaga jiwa korsa, dan memberikan dukungan moral kepada anggotanya serta generasi penerus Kopasgat.
Pemilihan Korpus baru PPKBJ dilaksanakan dalam sebuah rapat kerja yang berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama dilaksanakan rapat teknis membahas AD/ART PPKBJ. Rapat dihadiri oleh perwakilan Korwil PPKBJ yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Malang. Setiap Korwil mengirimka dua orang perwakilan.
Dalam rapat kerja hari pertama, kembali ditegaskan pondasi yang mengikat kebersamaan seluruh anggota PPKBJ yang sudah menuntaskan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Seperti halnya organisasi purnawirawan lainnya, keanggotaan PPKBJ bersifat stelsel atau otomatis setelah seorang prajurit memasuki masa purnawirawan. Namun demikian, bagi mereka yang dipercaya menjadi pengurus PPKBJ maka diharuskan tidak terdaftar sebagai pengurus salah satu partai politik.
Ditegaskan Nanok Soeratno, keputusan yang tercantum di dalam AD/ART ini merujuk kepada aturan yang digunakan di PPAU (Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara). “Supaya kita bebas dari kemungkinan penggiringan ke salah satu kelompok, karena ini wadah silaturahmi saja,” jelas Nanok.
Sebagai organisasi purnawirawan, PPKBJ berfungsi sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi dan memberikan dukungan kepada anggotanya.
Salah satu kegiatan utama organisasi ini adalah melaksanakan anjang sana, yaitu kunjungan ke sesama purnawirawan yang membutuhkan perhatian, baik karena alasan kesehatan, ekonomi, maupun untuk mempererat hubungan kekeluargaan.
Selain itu, PPKBJ juga berperan dalam membantu anggotanya menghadapi tantangan setelah masa tugas aktif, seperti memberikan pendampingan, bantuan sosial serta menjadi tempat berbagi pengalaman hidup di masa pensiun.
Organisasi ini turut menjaga nilai-nilai korsa (kesetiakawanan) dan semangat pengabdian terhadap bangsa dan negara.
Persoalan yang menjadi perhatian penting dalam rapat kerja adalah, memastikan bahwa setiap purnawirawan Kopasgat mendapatkan penghormatan yang layak pada saat meninggal sesuai dengan pengabdian mereka kepada negara.
Disampaikan oleh para perwakilan Korwil, umumnya purnawirawan menginginkan penghormatan secara militer pada saat pemakaman.
Hingga detik ini, satuan-satuan yang berada di lingkungan Kopasgat memberikan dukungan pelaksanaan upacara militer kepada purnawirawan yang meninggal dunia. Hanya saja pelaksananya mungkin bisa terkendala bagi purnawirawan yang tinggal di wilayah yang jauh dari Lanud terdekat.
Marsma (Pur) Nanok Soeratno ditunjuk menjadi Koordinator PPKBJ pada 16 Juni 2002 yang berbarengan dengan pembentukan paguyuban. Sebelumnya paguyuban purnawirawan ini hanya bersifat arisan yang terakhir dipimpin oleh Marsma (Pur) Soetoro.
Embrio PPKBJ berawal sekitar tahun 2000, seiring dengan semakin banyaknya anggota Kopasgat yang memasuki masa pensiun.
Menurut Nanok, setelah memasuki masa pensiun banyak anggota yang ingin tetap menjaga tali silaturahmi dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. Di awal pembentukannya, organisasi ini dinamakan Paguyuban Baret Jingga.
Nanok Soeratno ditunjuk sebagai Koordinator pertama dalam sebuah pertemuan kecil di gedung RW Komplek TNI AU Jatiwaringin. “Saya langsung diberi surat penunjukkan yang ditulis tangan dan tandatangani,” jelas Nanok.
Setelah dipilih sebagai Koordinator Pusat (Korpus) PPKBJ, pengukuhan Marsda (Pur) Harpin Ondeh dan Marsda (Pur) Eris Widodo Yuliastono akan dilakukan oleh Komandan Kopasgat dalam waktu dekat.
Pengurus baru sepakat untuk lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, dengan berupaya lebih membuka diri kepada publik melalui berbagai platform yang tersedia. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih mengetahui kiprah prajurit Kopasgat dari masa ke masa, dan terlibat dalam berbagai operasi keamanan dalam negeri sejak Indonesia merdeka.