MYLESAT.COM – Tidak banyak yang menyadari bahwa pada hari ini, 7 Desember 2024, bertepatan dengan 49 tahun Operasi Seroja yang dimulai pada dini hari, 7 Desember 1975. Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) TNI AU menjadi salah satu elemen serbu.
Sedianya Detasemen A Kopasgat yang dipimpin Kapten Pas Pangabalan Silaen, akan diterjunkan pada sortie ketiga. Tugas mereka adalah merebut dan menduduki lapangan terbang di Dili.
Namun karena penerjunan sorti sebelumnya mendapat perlawanan hebat dari darat, berakibat sejumlah pesawat C-130 Hercules terkena tembakan Fretilin dibantu Tropaz. Akibatnya juga sebanyak 78 anggota Kopassandha batal diterjunkan karena pesawat yang mereka tumpangi terkena tembakan.
Operasi lintas udara terbesar yang pernah dilaksanakan TNI ini, melibatkan dua detasemen Kopasgat, Detasemen A dan B.
Detasemen A dipimpin Kapten Pas Pangabalan Silaen dengan Kasi 1-2 Kapten Pas Djoko Budiman dan Capa Rustam Efendi, Kasi 3-4 Capa Pas Hidayat dan Capa Pas Sidharta. Dalpur dipimpin Letda Pas P Katamsi membawahi 7 anggota. Dallan dipimpin Lettu Lek A Karim beranggotakan 33 personel.
Kompi Tempur di bawah Kapten Pas Nanok Soeratno. Peleton 1 dipimpin Capa Pas FX Hartono, Peleton 2 dipimpin Capa Pas Benu Santoso, dan Peleton 3 dipimpin Peltu Oman Erawan. Kekuatan 30 personel.
Detasemen B dipimpin Kapten Pas Affendi, dengan wakil Kapten Pas Jack Hidayat. Kasi 1-2 Kapten Pas Budhy Santoso dan Kasi 3-4 Kapten Pas Edison Siagian. Komandan kompi Kapten Pas Wahyu Wijaya dengan tiga peleton di bawah Letda Pas Daromi, Peltu Surip, dan Peltu Supandi.
Detasemen A Kopasgat dibutuhkan untuk mengoperasikan pangkalan udara Dili sebagai aplikasi dari konsep OP3U (Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara).
Dua rencana disusun untuk mengirim Kopasgat ke Dili. Tim Dalpur dan Dallan diprioritaskan diberangkatkan segera menggunakan pesawat Dakota, sedangkan kompi tempur dan staf detasemen menyusul setelah Dallan dan Dalpur sampai di Dili.
Akhirnya pada 12 Desember 1975, Den A diberangkatkan ke Dili dengan menumpang kapal milik Pelni yaitu KM Lakor dari Pelabuhan Kupang.
Sedangkan Den B diterjunkan pada 10 Desember 1975 untuk merebut Baucau. Dalam terjun tempur bersama Yonif Linud Kostrad, disertakan tim Dalpur dan Dallan untuk melaksanakan operasi OP3U.