Komandan Kopasgat dan Para Perwira Lepas Marsda TNI Yudi Bustami Usai Sertijab

0

MYLESAT.COM – Hujan rintik beranjak deras saat Marsda TNI Yudi Bustami dan istri mulai melangkahkan kaki meninggalkan Mako Kopasgat. Tradisi passing out ini dijalani Yudi Bustami setelah melaksanakan sertijab Komandan Kopasgat di di Lapangan Jingga, Mako Kopasgat (17/01/2025).

Meski hujan yang merupakan rahmat Illahi turun semakin deras, tidak menyurutkan kaki yang sudah dilangkahkan meninggalkan Mako Kopasgat. Semua perwira dan prajurit Mako Kopasgat mengantarkan Marsda Yudi Bustami menuju gerbang keluar Mako Kopasgat diiringi syahdunya alam yang seperti tak rela untuk melepas.

KSAU Marsekal Tonny Harjono diapit Marsda Yudi Bustami dan Marsma Deny Muis. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Untuk terakhir kalinya, Marsda Yudi Bustami mengambil apel pasukan jaga Mako. Setelah itu menaikki kendaraan pribadinya. Komandan Kopasgat Marsma TNI Deny Muis dan seluruh perwira melepas kepergian senior mereka dengan lambaian penuh hormat.

Sebelumnya, KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Dankoharmatau) dan Komandan Pasukan Gerak Cepat (Dankopasgat) di Mako Kopasgat.

Marsma TNI Asfan Jauhari, S.A.P., M.Si., resmi dilantik sebagai Dankoharmatau menggantikan Marsda TNI Oki Yanuar, S.T. Sedangkan Dankopasgat kini diemban Marsma TNI Deni Muis, S.E., M.M., menggantikan Marsda TNI Yudi Bustami, S.Sos.

Marsda TNI Oki Yanuar lulusan AAU 1988 dan Marsma TNI Asfan Jauhari lulusan AAU 1989. Sedangkan Marsda TNI Yudi Bustami lulusan AAU 1989 dan Marsma TNI Deny Muis lulusan AAU 1993.

Dalam sambutannya, Kasau menekankan peran strategis Koharmatau dan Kopasgat. Tonny menyebut Koharmatau sebagai garda terdepan dalam pemeliharaan alutsista, termasuk pengembangan inovasi melalui reverse engineering.

Sementara Kopasgat diapresiasi sebagai pasukan elite yang menguasai taktik pertempuran darat dan efektivitas air power.

Legacy

Marsda TNI Yudi Bustami memiliki banyak pengalaman selama berkarier di Kopasgat. Sebagai perwira muda, ia sudah ditempat dalam berbagai pendidikan dan latihan. Menjadi lulusan terbaik Pendidikan  Komando 02 tahun 1991, Yudi kemudian menempa skill di terjun payung yang kemudian mengantarkannya mengikuti pelatihan CRW (Canopy Relative Work) di Amerika Serikat.

Pelatihan CRW dilaksanakan Eloy, Arizona, Amerika Serikat yang diikuti oleh Yudi Bustami, Sukiswo, Kalengkongan, Petrus Riyadi, dan Fauzi.

Kemampuan terjunnya yang andal pula yang mengantarkannya menjadi Dantim Dalpur Kopasgat di kuartal pertama tahun 1990. Karena kemampuannya juga maka pimpinan Kopasgat saat itu menunjuknya sebagai Komandan Detasemen Bravo 90 saat pertama kali dibentuk tahun 1999.

Penugasan di Timtim dan Aceh dilaluinya bersama prajurit baret jingga. Selain itu, Yudi juga menjadi Komandan Kompi C di Yongab (Batalyon Gabungan) TNI yang dikirim ke Ambon tahun 2000 untuk mengatasi kerusuhan.

Yongab Ambon adalah satgas TNI yang berkekuatan pasukan khusus gabungan TNI yaitu Sat-81, Denjaka, dan Denbravo 90. Mereka dikirim ke Ambon untuk mengatasi kerusuhan yang semakin meluas dan tidak terkendali. Satgas Yongab Ambon dipimpin oleh Mayor Inf Ricky Samuel.

Komandan Kopasgat Marsma TNI Deny Muis melaksanakan foto bersama komandan Kopasgat dari masa ke masa. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Pemegang sembilan tanda kehormatan ini lahir di Bandung pada 26 Januari 1967. Perjalanan kairernya di Kopasgat diawali sebagai Dantim II Flight I Skadron 466 Paskhas. Berturut-turut kemudian menjadi Komandan Sat Demolat, Komandan Pertama Den Bravo 90, Komandan Skadron 464, Komandan Skadron 461, Komandan Wing III Paskhas, Wadankorpaskhas, Pati Sahli KSAU Bid. Sumdanas, Pati Sahli Tk II Siber Sahli Bid. Intelkam dan Siber Panglima TNI, Kaskogartap II Bandung dan kemudian Komandan Kopasgat sejak Desember 2023.

“Perjalanan hidup dan karier saya di TNI AU mungkin tidak hebat, namun saya ingin membagikannya kepada adik-adik saya di Kopasgat, jika ada yang bagus bisa diteladani, untuk itu saat ini saya sedang membuat buku biografi, semoga bis bermanfaat,” ungkap Marsda Yudi Bustami.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply