Dari era Uni Soviet hingga Rusia sekarang, alutsista Negeri Beruang Merah identik dengan ukuran “badakâ€. Termasuk di antaranya sista rudal hanud (SAM).
Di era Perang Vietnam S-75 (NATO: SA-2 Guideline) sampai-sampai dijuluki The Flying Telephone Pole karena ukurannya. Penerusnya, keluarga S300, ukurannya pun bikin orang geleng kepala.
Rudal hanud atau SAM (Surface-to-Air Missile) merupakan bagian dari sistem pertahanan udara yang disebut sebagai artileri hanud (Air Defense Artillery). Sista SAM umumnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu jarak jauh, menengah dan pendek atau dikenal dengan SHORAD/VSHORAD missile.
Sistem rudal hanud S300 sejak awal dilansir sebagai upaya Soviet yang merasa kecewa atas kinerja S-75 Dvina (SA-2) yang tak memuaskan di ajang konflik Vietnam dan Timur Tengah. Bahkan di ajang yang disebut terakhir, S-75 malah terkesan produk gagal lantaran jadi bulan-bulanan Israel.
Sejak operasional 1978, S300 telah berevolusi jadi salah satu rudal hanud terbaik, kalau bukan malah yang terbaik di jajaran hanud kelas berat.
Hebatnya, keluarga sista hanud ini diklaim tak hanya mumpuni menggasak target di ketinggian tinggi yang berkecepatan sangat tinggi. Target di ketinggian rendah dan bahkan berkecepatan rendah pun tak pantang dilibas.
Saat ini S300 ditawarkan dalam dua varian utama yaitu S300PMU-2 dan S300VM (Antey 2500). Kedua sistem menggunakan metode teknis penembakan rudal yang sama, yaitu cold launch. Metode ini mirip dengan penembakan rudal balistik nuklir dari silo bawah tanah.
Rudal dilontarkan hingga keluar tabung penyimpanan terlebih dulu, baru setelah keluar tabung penyimpan motor roket menyala. S300 bebas pemeliharaan selama usia pakainya sekitar 10 tahun yang dapat di-extend setelah pemeriksaan dan remanufaktur ulang.
Setiap unit rudal tersimpan rapat dan tersegel dalam tabung peluncur. Repotnya, setiap kali reload ya sekaligus dengan tabung peluncurnya.
Satu hal yang jelas-jelas membedakannya dengan S-75 adalah hadirnya varian khusus kapal perang. Varian yang dikenal dengan kode NATO SA-N-6 dan SA-N-20 ini dipasang pada kapal perang kelas penjelajah dan varian teranyarnya dibeli China tahun 2002. Namun yang akan dibahas di sini sebatas varian yang diluncurkan dari darat saja.
S300P series Â
Varian utama S300 yang pertama ini dibuat atas pesanan PVO-Strany (Protivo Vozhdushnaya Oborona-Strany) alias Homeland Air Defense, salah satu kotama Uni Soviet yang bertanggung jawab atas aspek pertahanan udara. Huruf “P†di belakang kode desainasi varian utama ini awalnya merupakan singkatan dari kotama tersebut.
Namun pasca bubarnya Uni Soviet yang berimbas pada reformasi kotama militer Rusia, huruf “P†dipertahankan sebagai pembeda dengan varian utama lainnya.
Peluncur (launcher) S300P disebut TEL (Transporter Erector Launcher). Selain berfungsi sebagai alat angkut juga sekaligus sebagai peluncur yang mampu memposisikan rudal hingga posisi siap tembak. TEL untuk S300P adalah truk khusus beroda ban 5P85 yang masih satu keluarga dengan TEL andalan keluarga S-75.
Radar kendali tembak atau fire control (engagement radar) S300P secara prinsip serupa dengan radar sista hanud Patriot asal AS yang merupakan rivalnya.
Sejak awal S300P sudah dilengkapi fitur TVM (track via missile). Prinsipnya, pasca penembakan rudal, radar menjejak rudal tersebut dan memberikan panduan elektronis ke arah target.
Saat itu antara radar onboard rudal dan radar penjejak mulai terjalin komunikasi elektronis, di mana radar onboard berjenis semiaktif itu ikut menjejak target yang makin mendekat memanfaatkan pantulan dari sorotan radar darat. Data TVM ini dipakai mengecek jalur terbang/trayektori target dan melakukan koreksi arah rudal jika diperlukan.
S300P berjangkauan tembak sekitar 60 km, yang kemudian ditingkatkan jadi sekitar 75 km. S300P ditingkatkan menjadi S300PT dan S300PS. Peningkatan tersebut lebih menitikberatkan pada kapabilitas radar. Peningkatan besar-besaran baru muncul pada varian yang dikenal dengan S300PMU-1 yang lalu ditingkatkan lebih dahsyat lagi menjadi S300PMU-2.
Kedua varian yang kerap disebut sebagai the advanced S300P dikembangkan langsung dari basis S300PMU yang dilansir pada 1989. S300PMU merupakan varian S300P pertama yang diizinkan pemerintah Soviet untuk diekspor keluar negara-negara Pakta Warsawa.
S300PMU-1 buatan pabrikan Almaz ini kerap disebut pakar sebagai rival berat MIM-104 Patriot PAC-2. Selain berkecepatan lesat sangat tinggi (Mach 6), S300PMU-1 berkemampuan anti-TBM (Theater Balistic Missile). Bahkan menilik kemampuannya, secara teknis S300PMU-1 malah sedikit di atas PAC-2.
Kurang lebih kapabilitas rudal gambot ini berada di antara PAC-2 dan PAC-3. Meski tak disebut persis jumlahnya, China adalah pembeli utama sistem rudal hanud S300PMU-1.
Masih dirasa belum cukup, Rusia selaku penerus Uni Soviet melanjutkan evolusi S300P dalam wujud lebih letal lagi. Evolusi baru berlabel S300PMU-2 Favorit ini menerapkan sistem dua lapis penembakan. Rudal 46N6E2 yang berjangkauan lebih jauh dilesatkan terlebih dulu.
Jika lolos dari hadangan, giliran 48N6 yang berjangkauan lebih pendek beraksi. Pabrikan mengklaim dengan penembakan dua lapis ini target konvensional (pesawat atau rudal jelajah) dapat dicegat dengan probabilitas perkenaan 80-90%.
Sedang jika menghadang TBM, memang probablitasnya melorot hingga 40-60% saja. Kecepatan lesat kedua rudal dalam sistem S300PMU-2 mampu mencapai Mach 7 alias tujuh kali kecepatan suara.
Menariknya, S300PMU-2 digadang sebagai satu dari hanya dua rudal hanud yang berkemampuan truly ABM (Anti Ballistic Missile). Sistem hanud yang satunya lagi tak lain adalah kompetitor saudara sendiri yaitu S300VM.
Sekadar catatan, rudal THAAD milik AS didesain khusus berkemampuan ABM dan tidak digelar untuk misi-misi hanud biasa.
Tahun 1998 S300PMU-2 Favorit diperkenalkan kongsi dua pabrikan Almaz-Antey dan tanpa sungkan ditawarkan ke pasar ekspor. Tim pemasaran Rusia agresif memberi penawaran pada negara yang sudah membeli atau minimal berminat akan alutsista Rusia. Konon Indonesia merupakan salah satu negara yang ditawari rudal hanud canggih ini.
S300PMU-2 masih dikembangkan lagi menjadi S300PMU-3 dengan jangkauan tembak fantastis, sekitar 400 km. Rudal ini secara sistem sudah berbeda cukup jauh dengan basisnya sehingga desainasinya pun berubah menjadi S400 Triumf (NATO: SA-21 Growler) dengan sistem empat lapis penembakan (empat tipe rudal yang saling berbeda jangkauan tembaknya).
Teks: antonius kk