TNI Kirim 45 Prajurit Ikuti Peacekeeping Exercise Shanti Doot-4 2018 di Bangladesh

0

Sebanyak 45 prajurit TNI gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dipimpin Pabandya-1/Renev Latma Paban VII/Latma Sops TNI Letkol Pnb Hantarno Edi Sasmoyo, mengikuti Peacekeeping Exercise Shanti Doot-4 2018 Rajendrapur Cantonment, di Bangladesh baru-baru ini.

Latihan Bersama (Latma) Shanti Doot merupakan latihan peacekeeping operations yang terdiri dari Field Training Event (FTE) dan Staff Training Event (STE). Kegiatan ini termasuk dalam program Global Peace Operations Initiative (GPOI) yang diinisiasi PBB dan disponsori oleh U.S. Pacific Command (USPACOM).

Latma diikuti 21 negara yaitu Bangladesh, Kamboja, Inggris, Indonesia, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Rwanda, Srilanka, Amerika Serikat, Korea Selatan, Sierra Leone, Fiji, Vietnam, Senegal, Ghana, Peru, Jordan, Kyrgystan, dan New Zealand.

Exercise Shanti Doot-4 2018 di Bangladesh. Foto: Puspen TNI

Dalam Latihan Shanti Doot kali ini, TNI berpartisipasi dalam kegiatan FTE dan STE dengan rincian kekuatan 41 personel mengikuti kegiatan FTE dan empat perwira TNI berpartisipasi dalam STE.

FTE merupakan kegiatan latihan yang menitikberatkan pada skill lapangan yang wajib dimiliki pasukan perdamaian PBB.

Peserta FTE mendapat pelatihan pada enam skill dasar meliputi check point, dukungan distribusi misi kemanusiaan, pengepungan dan pencarian, perlindungan markas PBB, pengawalan konvoi, dan patroli.

Latihan STE bertujuan untuk membekali peserta dengan kemampuan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang staf pada tingkat Force Headquarters dalam sebuah misi perdamaian PBB.

Exercise Shanti Doot-4 2018 ini sebagai salah satu ajang bagi prajurit TNI untuk membekali keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan pada penugasan misi PBB di masa depan, sekaligus sebagai kesempatan sangat baik dalam melaksanakan diplomasi militer serta sebagai wujud dari komitmen Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

 

Tek: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply