Usai melaksanakan buka puasa bersama anggota TNI-Polri, forum pemerintah daerah, alim ulama, tokoh masyarakat, dan warga Medan di Kodam I/ Bukti Barisan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan pertemuan lanjutan dengan alim ulama di wilayah Sumatera Utara. Pertemuan berlangsung di tempat yang sama.
Dalam pertemuan yang berlangsung sederhana dan santai ini, Marsekal Hadi menyampaikan beberapa hal penting yang menjadi perhatian Pemerintah. Terutama masalah terorisme dan sejumlah agenda internasional yang akan berlangsung.
“Baru saja kita mendengarkan kejadian yang mengagetkan kita semua, dimulai dari teror di Mako Brimob, Surabaya, dan Riau. Mengagetkan kita semua,” urai Panglima TNI.
Kepada para alim ulama yang hadir, Hadi mengatakan bahwa bentuk serangan yang terjadi pun tidak terduga.
“Kalau dulu kita prediksi serangan itu lone wolf, maka sekarang itu keluarga,” jelas Hadi. Namun atas semua kejadian itu secara berturut-turut itu, Panglima TNI menyampaikan apresiasinya kepada Polri atas kecepatannya mengendalikan situasi dengan cepat.
Keprihatinan TNI atas peristiwa dan ancaman serangan teroris ini tak lepas dari upaya TNI dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang tengah giat dilaksanakan Pemerintah saat ini.

Silaturahim Panglima TNI dengan ulama se Kota Medan. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Hadi juga menyinggung bahwa tidak lama lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games yang akan digelar di Jakarta, Palembang, dan Bandung.
“Ini adalah hajatan bergengsi, dan untuk itu TNI dan Polri berkonsentrasi untuk menyukseskan pesta olahraga ini dapat berjalan dengan lancar,” kata Hadi lagi.
Berikutnya adalah pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018, yang juga menjadi perhatian serius TNI untuk menyukseskannya.
Termasuk Pemilihan Kepala Daerah serentak di tahun 2018 dilanjutkan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2019.
“Kita berkewajiban menyukseskan hajatan ini. Tentunya dunia akan melihat kita, apakah Indonesia mampu melaksanakannya dan memberikan rasa aman kepada seluruh kegiatan yang dilaksanakan. TNI-Polri dan seluruh stake holder berkeyakinan bisa melaksanakannya dan menjamin keamanan,” beber Panglima TNI.
Khususnya di wilayah Sumatera Utara, Marsekal Hadi melihat bahwa situasinya sangat kondusif bahkan aman. Karena itu hadi menitipkan kepada para alim ulama untuk bersama-sama menjaga situasi aman ini.
“Walaupun orang Medan itu terkesan keras dengan bahasanya, ternyata di sini aman bung,” aku Hadi meniru logat Batak.
Seperti sering dilontarkan Panglima TNI, netralitas adalah komitmen mutlak bagi setiap anggota TNI dan Polri dalam kegiatan politik.
Sehingga apabila tokoh masyarakat mendengar dan melihat ada aparat bersikap tidak netral, bisa langsung dilaporkan kepada Kapolres, Kapolda atau Kapolri dan Panglima TNI. “Kita tidak segan-segan menindak,” jelas Hadi.
Karena, kata Hadi, bagi anggota TNI dan Polri itu sederhana sekali yaitu ingin berkarier dengan baik. Namun demikian, menjadi komitmen mutlak bagi TNI dan Polri untuk menciptkan situasi aman dan kondusif.
Teks: beny adrian