Badan Keamanan Laut RI dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pengamanan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Penandatanganan dilakukan oleh Deputi Inhuker Bakamla Irjen Pol Dr. Abdul Gofur dan Direktur Network & IT Solution PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Zulhelfi Abidin di Kantor Pusat Bakamla, Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Nota Kesepahaman menyatakan ruang lingkup yang dikerjasamakan meliputi Pertukaran Data dan Informasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi, Sosialisasi dan Penyuluhan Hukum, dan Pelaksanaan Patroli Pengamanan SKKL Telkom Group.
Sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepahaman, pihak pertama yaitu Bakamla bertugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di laut, termasuk kewenangan pencegahan dan penindakan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Dalam sambutan Deputi Inhuker Bakamla, mengatakan bahwa saat ini, patroli konvensional di laut kurang efektif dilakukan.
“Saat ini Bakamla juga melakukan patroli surveillance menggunakan citra satelit, sehingga jika terdapat pelanggaran dapat dilaporkan secara real time,” imbuhnya.
Sementara Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara dengan salah satu infrastruktur yang dimiliki dan dikelolanya yaitu Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Sistem telekomunikasi ini menggunakan kabel serat optik dan ditempatkan di laut, guna mengakomodir kebutuhan internet di pulau-pulau seluruh Indonesia.
“Kabel serat optik bawah laut yang dikelola Telkom panjangnya mencapai 91.000 km dan mampu menyediakan koneksi internet yang cepat untuk kebutuhan perorangan atau perumahan dan industri di seluruh Indonesia,” ujar Zulhelfi Abidin.
Nota Kesepahaman tersebut bahwa SKKL merupakan infrastruktur telekomunikasi yang menjadi objek vital nasional dan penting bagi bangsa dan negara karena membawa trafik data dan audio visual yang sangat besar baik trafik domestik maupun internasional.
“Jika sesuatu terjadi dan menyebabkan sambungan kabel putus di satu daerah, akan berdampak massive bagi pasokan internet di beberapa daerah,” tambah Zulherlfi.
Teks: beny adrian