Cek Kesiapan Nusantara Flight, KSAU Tinjau Latihan Penerbangan Giant Flag Merah Putih di Lanud Atang Sendjaja

0

MYLESAT.COM – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 yang jatuh pada Selasa, 17 Agustus 2021 akan dimeriahkan penerbangan bendera Merah Putih berukuran raksasa (giant flag) oleh enam helikopter TNI AU. Kesiapan terus dilakukan, dimatangkan dan disempurnakan. Latihan sudah dilaksanakan sejak 27 Mei 2021.

Menghitung mundur hingga 15 Agustus 2021 yang dijadikan hari terakhir latihan, pada hari ini, Senin (9/8/2021), KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meninjau kesiapan penerbangan bendera Merah Putih berukuran raksasa (Giant Flag Merah Putih Underslung) di Lanud Atang Sendjaja, Bogor.

“Saya ingin memastikan bahwa semua lancar dan insya allah berjalan aman nantinya,” ujar KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.

Sebelum meninjau latihan full configuration keenam helikopter TNI AU dari ujung shelter Skadron Udara 6, KSAU terlebih dahulu menerima laporan kesiapan dari Komandan Wing 4 Lanud Atang Sendjaja, Kolonel Pnb R.E. Kargono. Pemaparan berlangsung di VIP Room Lanud Atang Sendjaja.

Tiga helikopter Elemen 1 membawa bendera Merah Putih dalam latihan hari ini yang disaksikan KSAU. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Turut mendampingi KSAU adalah Asops KSAU, Aslog KSAU, Aspotdirga KSAU, Pangkoopsau I, Dankoharmatau, Wakapuslaiklambangjaau, Kadisaeroau, Kadispenau, dan Komandan Lanud Atang Sendjaja.

Giant Flag Merah Putih Underslung akan melibatkan enam helikopter TNI AU dari Skadron Udara 6 dan 8 serta Skadron Udara 45. Keenam helikopter merupakan gabungan dari satu SA-330 Puma dari Skadron 8, dua NAS-332 Super Puma dari Skadron 6, satu EC725 Cougar dari Skadron 8, dan dua NAS-332 Super Puma dari Skadron 45.

Keenam helikopter dibagi dalam dua elemen yang membentuk formasi busur panah. Elemen 1 terdiri dari tiga helikopter dengan registrasi H-3217, H-3203, dan H-3206. Elemen 2 terdiri dari tiga helikopter yaitu HT-7205, H-3213, dan HT-3314.

Untuk misi spesial ini, digunakan callsign Nusantara FLight.

Kolonel Kargono melaporkan bahwa latihan sudah dilaksanakan sejak 27 Mei 2021. Pada tahap awal ini dilakukan pengujian long line sling yang dimiliki Skadron Udara 8. Juga pengibaran bendera latihan oleh Elemen 2 dari Skadron 6, yang berjalan dengan aman dan lancar.

Selanjutnya pada 3 dan 4 Agustus, kembali dilaksanakan pengibaran bendera Merah Putih oleh Elemen 1 dari Skadron 8. Sesuai perkiraan waktu penerbangan selama 45 menit pada hari H, juga diujikan penerbangan dengan membawa bendera selama 50 menit.

Dua Elemen Nusantara Flight melintas di atas runway Lanud Atang Sendjaja dalam latihan hari ini disaksikan KSAU. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Pada 2 Agustus, Elemen 1 kembali melaksanakan latihan formasi di Lanud Atang Sendjaya. Pada hari yang sama dilaksanakan juga latihan menggunakan bendera Tri Matra yang dibawa helikopter NAS-332 Super Puma H-3217.

Keesokan harinya, kembali dilaksanakan latihan di homebase oleh Elemen 1 dan Eemen 2.

Pada 4 Agustus, dilaksanakan latihan formasi per elemen. Elemen 1 tiga helikopter melaksanakan latihan tanpa membawa bendera. Sedangkan Elemen 2 menggunakan bendera Merah Putih.

Setelah masing-masing elemen melaksanakan latihan terpisah, barulah dilaksanakan latihan bersama dalam bentuk full configuration antara Elemen 1 dan Elemen 2.

Meski latihan dilaksanakan di area Bogor, namun sudah mengonversikan rute sesungguhnya yang akan dilalui dan membawa dua bendera Tri Matra.

Karena itu pada hari ini, kembali dilaksanakan latihan formasi full configuration kedua elemen. Masing-masing elemen membawa bendera Merah Putih.

Latihan akan terus dilaksanakan di Lanud Atang Sendjaya, baik secara parsial maupun full configuration. Termasuk memeriksa rute (check route) dari Lanud Halim Perdanakusuma.

Rencananya gladi bersih sebagai latihan terakhir dengan formasi lengkap sesuai skenario di hari H, akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2021.

Kepada KSAU, Komandan Wing 4 melaporkan bahwa semua alutsista, peralatan, bendera, dan personel yang akan melaksanakan misi dalam kondisi baik.

Bendera Merah Putih raksasa itu diikat pada kabel (sling) baja dengan panjang total 150 meter dan berat total 1.300 kg. Setiap bendera diberi tiga pemberat (ballast) dengan berat masing-masing 500 pon. Sementara benderanya sendiri memiliki berat 70 kg.

Perlu ketelitian dalam menyiapkan misi pengibaran bendera raksasa ini. Karena bendera akan melintas di tengah kota dengan risiko tinggi.

Helikopter SA-330 Puma bersiap melepaskan bendera Merah Putih usai melaksanakan latihan. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Ukuran bendera yang besar yaitu 20 X 30 meter, membutuhkan jumlah personel yang tidak sedikit. Untuk melipatnya saja, butuh waktu lima jam. Itupun tidak boleh asal lipat, seperti halnya melipat parasut terjun payung. Bendera tidak akan mengembang sempurna jika pelipatannya tidak tepat.

Setelah sling dicantelkan ke bagian perut, heli akan naik hingga ketinggian tertentu sampai bendera terangkat keseluruhannya. Pada saat bersamaan, enam personel akan menarik sling ke arah belakang heli, sampai kemudian bendera akan terkembang sempurna.

Konsep manuver pengibaran bendera Merah Putih raksasa pada 17 Agustus 2021, dimulai dari Lanud Halim Perdanakusuma. Formasi gabungan Elemen 1 dan 2 akan menuju holding point di Danau Sunter yang sekaligus digunakan sebagai alternated base dalam situasi emerjensi.

Nusantara Flight akan terbang pada ketinggian 1.000 kaki yang dinilai aman dengan situasi perkotaan yang dipenuhi gedung bertingkat. Dengan perhitungan yang cermat, jarak bandul (balast) dengan gedung tertinggi adalah 150 meter.

Diperkirakan durasi penerbangan akan berlangsung selama 45 menit.

Saat meninjau latihan di ujung shelter Skadron 6, KSAU kembali meminta kepastian bahwa ketinggian helikopter berada pada level yang aman.

Kepada seluruh tim yang terlibat dalam penerbangan bendera Merah-Putih ini, KSAU menekankan untuk mengutamakan safety dalam setiap tahapan. Mulai dari masa latihan hingga saat pelaksanaan pada 17 Agustus 2021.

Begitu pula usai mendengarkan laporan dari Danwing 4, KSAU menegaskan soal safety. “Saat check route, betul-betul perhatikan obstacle karena banyak BTS dan kabel tegangan tinggi. Dipastikan betul ya,” tegas Marsekal Fadjar.

KSAU juga menyinggung cuaca di daerah Jakarta dalam beberapa hari ini cenderung berasap, agar menjadi perhatian seluruh tim. Baik untuk alasan keselamatan maupun keberhasilan misi.

“Beberapa hari ini weather Jakarta agak fog, jadi tolog diperhatikan dan terutama saya khawatir dengan obstacle, pada saat terbang tolong dicek betul,” ungkap KSAU lagi.

Usai latihan, KSAU memeriksa kondisi bendera dan tiga ballast yang dipakai. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Tidak hanya meminta perhatian pada aspek safety, tak kalah pentingnya KSAU mengingatkan untuk menjaga bendera Merah Putih yang akan dipakai.

“Tolong jaga kebersihan bendera Merah Putih, jangan sampai kotor,” ucap KSAU.

Sebelum meninggalkan Lanud Atang Sendjaja, KSAU menyempatkan melihat langsung kondisi bendera giant flag Merah Putih usai digunakan dalam latihan.

Terlihat KSAU memeriksa kualitas jahitan dan bahan yang digunakan, serta mencermati ballast sebagai pemberat bendera.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply