MYLESAT.COM – Korea Selatan melakukan uji penembakkan rudal permukaan ke udara jarak jauh (L-SAM) minggu lalu (23/2/2022), sebagai tanggapan nyata terhadap peluncuran rudal Korea Utara bulan lalu.
Mengutip kantor berita Yonhap, ada dua pengujian yang dilakukan. Yaitu untuk memeriksa lintasan rudal pencegat. Kedua, apakah rudal bisa mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya (pre-designated target). Perwakilan militer menganggapnya berhasil.
Militer Korea Selatan berusaha untuk menyebarkan penempatan rudal pada tahun 2026 sebagai bagian dari arsitektur pertahanan rudal berlapis (multilayered).
Termasuk ke dalam model ini adalah rudal Patriot Advanced Capability-3 dan rudal jarak menengah Cheolmae II atau KM-SAM.
L-SAM dilaporkan dapat mencegat rudal yang masuk pada ketinggian 50-60 km. Sedangkan Cheolmae dapat melakukannya pada 20 km.
Korea mengumumkan tahun lalu bahwa pengembangan sistem pertahanan udara mandiri (indigenous air defense system) ini senilai 2,56 miliar dolar AS. Sistem ini dibangun untuk mencegat artileri jarak jauh Korea Utara, rudal jarak pendek, dan wahan udara tak berawak.
“Proyek ini dirancang untuk mengamankan sistem pencegat dengan teknologi kami sendiri, untuk meningkatkan kemampuan melawan ancaman artileri jarak jauh musuh dan melindungi fasilitas inti dan infrastruktur militer dan keamanan,” kata Yonhap mengutip DAPA.
Sistem yang dibangun Korsel ini disebut meniru Iron Dome yang dipakai Israel.
Pengembangan sistem dijadwalkan akan dimulai tahun ini dengan proyeksi tanggal penyelesaian pada tahun 2035.
