Tidak Cukup Satu, Korps Marinir AS Akan Aktifkan Skadron Agresor Kedua Tahun Depan

0

MYLESAT.COM – Termasuk dalam Fiscal Year 2022 Marine Corps Aviation Plan adalah, keinginan membentuk skadron kedua untuk memberikan pelatihan tempur udara yang berbeda. Unit dimaksud, Marine Fighter Training Squadron (VMFT) 402, akan diaktifkan di MCAS Beaufort di South Carolina tahun 2023 untuk menyediakan aset musuh (adversary assets) bagi skadron East Coast Marine, dengan kemampuan operasi awal yang dijadwalkan pada tahun 2024.

Pembentukan ini merupakan bagian dari rencana mengatasi kekurangan yang dirasakan dalam latihan simulasi musuh Korps Marinir AS dan juga modernisasi armada, yang saat ini menggunakan pesawat Northrop F-5N (satu kursi) dan F-5F (dua kursi) Tiger II.

Pesawat ini merupakan stok yang diperoleh dari Angkatan Udara Swiss pada akhir 2000-an.

Baik di Angkatan Udara, Laut maupun Marinir AS, sejak lama sudah membentuk skadron khusus untuk menyediakan pelatihan menghadapi musuh di udara. USAF menyebutnya skadron agresor (aggressor squadron. Agar realistis, skadron agresor menggunakan taktik, teknik, dan prosedur yang lazim dipakai musuh dalam pertempuran udara.

Satu-satunya skadron yang memerankan musuh dalam sistem pelatihan penerbang tempur Korps Marinir AS adalah VMFT-401 “Snipers” di MCAS Yuma, Arizona. Unit ini mulai beroperasi dengan menyewa F-21A Kfirs IAI pada 1987.

Kemudian beralih menggunakan pesawat tempur F-5E/F Tiger II pada 1989 dan kemudian mengakuisisi F-5N/F yang sudah updated. VMFT-401 sendiri akan beralih ke F-5N+ dan F-5F+.

Di bawah program Avionics Reconfiguration and Tactical Enhancement/Modernization for Inventory Standardization (ARTEMIS), Angkatan Laut AS akan meningkatkan kemampuan F-5 dengan kokpit dan avionik yang dimodernisasi. Kemudian badan pesawat dan mesin akan dirombak, serta penambahan fitur keselamatan dan keandalan, sambil mengatasi masalah keusangan.

F-5N+ pertama tiba di NAS Patuxent River pada September 2021 untuk pengujian. Pekerjaan sedang dilakukan oleh Tactical Air Support.

Awalnya, program ARTEMIS akan mencakup 16 pesawat F-5E dan enam F-5F yang baru-baru ini dibeli dari Swiss dan disimpan di gudang sejak akuisisi. Namun ada harapan akan diperluas menjadi 40 lebih armada F-5N/F yang saat ini beroperasi dengan skadron musuh Angkatan Laut dan Korps Marinir.

Armada ini mencakup tiga yang disebut “Frankentiger” dua tempat duduk, yang dibuat dengan mengawinkan bagian belakang F-5E satu tempat duduk dengan bagian kokpit F-5F dua tempat duduk. VMFT-401 akan menjadi salah satu penerima awal F-5N+/F+, dan VMFT-402 juga akan mulai beroperasi dengan varian ini.

Sementara itu unit musuh Angkatan Laut sedang mengalami perubahan karena F/A-18 Hornet warisan terakhir telah ditarik.

Fleet Composite Squadron (VFC) 13 “Fighting Saints” di NAS Fallon, Nevada, menerima pesawat bekas Angkatan Udara AS pertama yaitu F-16C Block 32 pada akhir April.

Pesawat ini menggantikan F-5N/F yang, pada gilirannya, diteruskan ke VFA-204 “River Rattlers” di NAS/JRB New Orleans, Louisiana, untuk menggantikan Hornet. Dalam prosesnya, skadron akan berganti nama menjadi VFC-204.

Proses ini akan membuat VFC-12 “Fighting Omars” di NAS Oceana, Virginia, dan Naval Air Warfare Development Center (NAWDC) di Fallon sebagai operator terakhir dari Hornet warisan. NAWDC diharapkan menerima F-16C Block 32 dan F-16D Block 25 akhir tahun ini.

VFC-12 dijadwalkan menerima produksi awal F/A-18E/F Blok I Super Hornet. Meski dipertanyakan apakah jumlah yang cukup, tersedia untuk memenuhi kebutuhan ini. Sementara F-16 selanjutnya akan ditransfer dari Angkatan Udara AS.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply