MYLESAT.COM – Pada April 2020, operator drone MQ-9 Reaper dari 432nd Wing USAF yang berpangkalan di Creech Air Force Base di Nevada, merilis video saat militan menembakkan granat berpeluncur roket ke pesawat C-130 Hercules yang sedang airdrop di ketinggian relatif rendah. Roket meluncur persis di belakang lintasan Hercules, yang selamat dalam misi malam itu.
Air drops of cargo di ketinggian rendah bukanlah misi sederhana. Apalagi dilakukan di daerah operasi, dan malam hari. Kesulitan semakin tinggi karena ancaman tembakan dari bawah seperti yang dialami Hercules Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) di Afghanistan.
Ada skill penerbang yang harus dipenuhi, kesiapan sarana dan prasarana untuk melakukan penerjunan barang dari udara, plus teknologi di pesawat itu sendiri khususnya dalam night mission.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bertemu delegasi AS dipimpin Kolonel Ian Francis di Landu Abdulrachman Saleh. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Kira-kira, kemampuan itulah yang dilatihkan dalam Cope West Mobility Air Force 2022 yang berlangsung di Lanud Abdulrachan Saleh, Malang. Latihan melibatkan dua pesawat C-130H Hercules dari Skadron Udara 32 TNI AU, dan 36th Airlift Squadron US Pacific Air Force (PACAF) yang berpangkalan di Yokota, Jepang
Skadron 36 yang baru mengoperasikan C-130J Super Hercules sejak 2017, merupakan bagian dari 374th Operations Group (374th Airlift Wing). Skadron yang dibentuk pertama kali pada 15 Juni 1942 di Patterson Field, Ohio ini sudah berpindah belasan kali. Sebelum akhirnya tertambat di Jepang, skadron ini ditempatkan di McChord Air Force Base, Washington sejak Juli 1975 hingga Oktober 1993.
Latma Cope West 2022 dibuka pada 16 Juni dan berlangsung hingga 24 Juni 2022. Pada hari terakhir latihan, dilaksanakan materi Night CDS (Container Delivery System) oleh kedua angkatan udara.
Materi terakhir inilah yang disaksikan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Abdulrachman Saleh. Penerjunan kargo dilaksanakan di pinggir landasan di depan Skadron Udara 21.
Latihan bersama ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu Safety as Priority, Enhance Professionalism dan Strengthen Friendships dengan motto Stranger Together. Sebanyak 70 personel US PACAF dan 90 personel TNI AU turut ambil bagian dalam latihan ini.
Direktur Latihan dipercayakan kepada Kolonel Pnb Erwin Sugandi, yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh.

Pesawat C-130J Super Hercules USAF menerjunkan kargo dalam Latma Cope West Mobility Air Force 2022. Foto: beny adrian/ mylesat.com
“Dalam misi malam ini pesawat Hercules melaksanakan penerjunan CDS yang akan dilakukan satu pesawat US PACAF dan dua dari Skadron Udara 32 TNI AU,” jelas Kolonel Erwin.
Pesawat C-130J Super Hercules USAF menggunakan call sign “Kanto 92 Flight” dengan penerbang Kapten Venkataraman. Dalam latihan Night CDS ini, C-130J melakukan single past dan menerjunkan dua CDS dengan metode Hight Velocity Container Delivery System (HVCDS).
Pesawat menerjunkan kargo dari ketinggian 300 kaki AGL dengan kecepatan 150 knots didukung NVG Night Vision Goggles (NVG). Kedua CDS mendarat dengan tepat di Dropping Zone Beringin, yaitu sebuah pohon beringin besar yang dijadikan titik penerjunan.
Sedangkan dua C-130H Hercules TNI AU menggunakan callsign Herky One Flight dengan penerbang Letkol Pnb Dodik Supriyanto dan Herky Two Flight dengan penerbang Mayor Pnb Ebor Subarkah. Kedua pesawat melaksanakan air drop dengan metode Low Velocity CDS (LVCDS).
Kedua pesawat juga sukses menerjunkan CDS seberat 600 kg dari ketinggian 600 kaki AGL dengan kecepatan 136 knot. Penerjunan kargo dilakukan dari arah selatan ke utara.
Mnurut Kolonel Erwin, perbedaan antara HVCDS dan LVCDS terletak pada kecepatan saat mendaratkan kargo. Kanto 92 saat melakukannya dengan kecepatan 150 knot. Erwin menceritakan pengalamannya saat ikut terbang C-130J sebagai observer beberapa hari sebelumnya. Pesawat Hercules tercanggih ini bisa melakukan door open dan ramp door open pada kecepatan 200 knot.

Latma Cope West rutin dilaksanakan setiap tahun antara TNI AU dan USAF. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Latihan penerjunan malam ini juga melibatkan Tim Dalpur dari Denmatra 2 Kopasgat dan Combat Control Team (CCT) USAF.
Sehari sebelumnya juga dilaksanakan CDS di Waduk Karang Kates. Dua pesawat C-130J USAF dan dua C-130H TNI AU melaksanakan terbang formasi dan air drop di waduk.
Di luar manuver lapangan, Latma Cope West juga melaksanakan beberapa materi Subject Matter Exercise (SME). Terdiri dari SME Security melibatkan intleijen dan Yonko 464 Kopasgat, SME Load Master, dan SME Medical yang diikuti seluruh dokter dan bintara kesehatan skadron udara.
Latihan diakhiri dengan praktik lapangan membawa pasien terluka dari medan pertempuran, dilanjutkan tindakan medis selama penerbangan sebelum dibawa ke daerah aman untuk dievakuasi.