MYLESAT.COM – Beberapa foto beredar di media sosial, memperlihatkan pesawat penumpang terbesar Airbus A380 Qantas VH-OQF Spirit of Australia tengah dipreteli (scrapped). Pembongkaran berlangsung di kuburan pesawat (boneyard) Victorville, California. Investasi senilai 25 miliar dolar AS (sekitar Rp 350 triliun dengan kurs Rp 14.000) ini sepertinya akan cepat sirna.
Airbus A380 adalah sebuah fenomena terhebat yang terjadi di dunia penerbangan. Pesawat yang mampu mengangkut 853 penumpang ini sejak kelahirannya telah digadang akan menggantikan B747-400 Super Jumbo. Namun fakta berkata lain.

Singapore Airlines, Qantas, dan Emirates sebagai operator Airbus A380. Foto: wikipedia
Kita di Indonesia masih ingat ketika A380 Qantas VH-OQA Nancy Bird Walton mengalami insiden dalam penerbangan dari Australia ke Singapura pada 4 November 2010. Komponen mesin pesawat terkoyak dan berjatuhan di daerah Batam. Pesawat kembali dan melakukan pendaratan darurat di Singapura untuk perbaikan.
Pengguna Facebook Matt Hartman seperti dikutip Australian Aviation, memposting foto-foto pembongkaran A380 pada 29 Juni 2022. Dalam foto terlihat A380 Qantas VH-OQF Spirit of Australia tampak sedang dibongkar.
Bagian hidung sudah dilepas. Keempat mesin Trent 970-84/970B-84 turbofan sudah mulai diturunkan dari sayap. Semua komponen itu berserakan di bawah sayap di antara peti-peti.
Menurut media ini, A380 dibongkar untuk mendapatkan suku cadang, yang akan disimpan di seluruh fasilitas A380 khusus Qantas di LAX dan Bandara Sydney.
VH-OQF, dinamai dari penerbang Australia yang terkenal Sir Charles Kingsford Smith (9 Februari 1897 – 8 November 1935), dikirim ke Qantas pada 8 Januari 2010, menjadikan A380 keenam yang masuk ke dalam armada. Maskapai ini melakukan layanan penumpang pertamanya dari Sydney–Los Angeles sebagai QF11 pada 17 Januari 2010.
Khususnya pada Maret 2018, VH-OQF menjadi Qantas A380 pertama yang menggunakan livery ‘Silver Roo’ baru maskapai, setelah dicat ulang di Emirates Aircraft Appearance Center di Dubai.
Pada Juli 2020, “Charles Kingsford Smith” diangkut langsung ke Victorville, dan tetap di sana sejak itu. Keputusan itu dibuat setelah Qantas, pada Agustus tahun lalu, mengonfirmasi niatnya untuk mengembalikan 10 dari 12 armada Airbus A380 ke layanan penumpang dan memensiunkan dua sisanya.

Airbus A380 Qantas VH-OQF Spirit of Australia. Telrihat keempat mesin sudah tidka utuh. Foto: Matt Hartman via Australian Aviaton
Sementara VH-OQE diharapkan menjadi A380 kedua dan terakhir yang dipensiunkan, menunjukkan bahwa jet tertua dan paling terkenal dari maskapai, VH-OQA, dapat dipertahankan Qantas.
Berita soal nasib VH-OQF muncul beberapa minggu setelah Qantas mengembalikan pesawat Airbus A380 pada rute Melbourne – Los Angeles, setelah membawa A380 keempat keluar dari gurun California dan mengembalikannya ke layanan penumpang.
VH-OQJ telah dihapus dari boneyard Victorville pada 8 April dan dipindahkan ke LAX, di mana A380 Qantas lainnya masih ada. Akhir bulan lalu, pesawat itu dipindahkan ke Sydney sebelum diangkut ke Melbourne pada 6 Juni menjelang layanan penumpang pertamanya dalam lebih dari dua tahun.
VH-OQD dan VH-OQK juga tetap dalam layanan penumpang reguler pada rute Qantas antara Sydney, Los Angeles, dan Singapura.
Mulai 19 Juni, Qantas kembali mengoperasikan rute andalannya QF1 dari Sydney ke London melalui Singapura, bukan ke Darwin, menggunakan salah satu A380 yang selesai diperbaharui.
Dari 12 unit Airbus A380 Qantas, tiga saat ini berada di Abu Dhabi untuk direnovasi kabin interiornya yaitu VH-OQB, VH-OQC, dan VH-OQH.
Qantas mengatakan pesawat yang diperbaharui ini memiliki “kabin kelas bisnis yang dikonfigurasi ulang, dengan 70 suite bisnis yang diperbarui, dan bagian ekonomi premium yang diperluas dengan 60 kursi, naik dari 35, serta kabin ekonomi dan kabin pertama yang diperbarui.
Lounge dek atas yang ikonik juga akan mencakup tempat duduk booth-style untuk 10 orang, bar swalayan, dan pemesanan minuman khas dan makanan ringan.
Flying Kangaroo pada awalnya bermaksud untuk mempertahankan 12 A380 di gurun California hingga akhir 2023. Namun, mengingat program vaksinasi Australia berjalan cepat, membuat maskapai mengumumkan akan membawa pulang lima dari 12 pesawat pada pertengahan tahun ini.
Meskipun demikian, Qantas mengatakan hanya akan membawa 10 dari 12 jetnya, dan akan segera memensiunkan dua A380 lebih awal. Meskipun prediksi sebelumnya menyatakan semua 12 akan kembali beroperasi.
Foto-foto scrapped A380 Qantas ini tentu menyedihkan semua pihak khususnya pecinta dunia penerbangan. Seakan-akan semua A380 akan menjemput nasibnya lebih cepat dari dugaan.

Airbus A380 Qantas VH-OQF Spirit of Australia dibongkar untuk dijadikan suku cadang. Foto: Matt Hartman via Australian Aviaton
Ini menandai awal dari berakhirnya armada ikonik Qantas A380, menyusul berakhirnya program Airbus A380, setelah Airbus akhirnya mengirimkan A380 terakhirnya ke Emirates.
Airbus memulai studi pembuatan A380 pada 1988. Proyek diumumkan pada 1990 dengan maksud untuk menantang dominansi Boeing 747 di long-haul market. Untuk memuluskan program ambisius ini, Airbus mengucurkan dana 10,7 miliar dolar AS pada Desember 2000.
Singapore Airline menjadi pengguna pertama yang menerima pada 15 Oktober 2007 dan mulai dioperasikan pada 25 Oktober.
Pada masa puncak kelarisannya, Airbus memproduksi 30 pesawat per tahun antara 2012 dan 2014. Namun setelah pembeli terbesar yaitu Emirates mengurangi pesanananya pada Februari 2019, Airbus mengumumkan bahwa produksi A380 akan berakhir pada 2021.
Pada 16 Desember 2021, Emirates menerima pesawat ke-123 yang menjadi pesanan terakhir A380 oleh maskapai kaya Timur Tengah itu.