MYLESAT – Di tempat ini diriku ditempa, dari sini sayapku berkembang ke seluruh Nusantara.
Pesan ini dikutip dari semboyan yang diberikan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang nantinya akan terpampang di salah satu bagian Mess Wirambara di Lanud Adisucipto, Yogyakarta pasca renovasi.
Terkait rencana pembangunan ini, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Ibu Inong Fadjar Prasetyo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mess Wirambara pada Jumat (22/12/2023).

Bangunan baru berupa mess, akan berdiri megah di belakang ruang heritage Mess Wirambara. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Mess Wirambara merupakan sarana penginapan yang disiapkan untuk siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU di Yogyakarta. Dengan kata lain, seluruh penerbang dan navigator TNI AU termasuk siswa PSDP, pasti pernah menghuni salah satu kamar di Mess Wirambara.
Pendidikan Sekbang berlangsung selama 17 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, seorang siswa Sekbang selain akan melewati masa-masa pendidikan di Skadron Pendidikan 101 dan 102, juga akan melewati masa pembentukan karakter selama berada di Mess Wirambara.
Karena itu, setiap penerbang TNI AU lintas generasi, selalu tersenyum setiap kali melewati Mess Wirambara atau setiap kali menyebut nama Mess ini. Cerita dan kenangan masa lalu akan mengalir dengan mudah dari setiap orang. Setiap perwira dengan kenangan masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan semboyan yang ditulis di awal, di tempat ini diriku ditempa dari sini sayapku berkembang ke seluruh Nusantara.
“Siapapun (penerbang) yang masuk ke sini, pasti merinding, dan rasa itu masih ada,” ungkap KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Marsekal Fadjar yang memiliki callsign Jupiter 398, memaknai ucapannya ini untuk maksud mengajak para penerbang senior yang hadir menarik kembali masa lalunya dan merasakan apa yang pernah mereka alami di Mess Wirambara.

KSAU dan Ibu Inong Fadjar Prasetyo tiba di tempat acara disambut para siswa Sekbang. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Namun seiring perjalanan waktu, Mess Wirambara dirasa sudah tidak lagi cocok dengan kondisi zaman. Berpijak dari pengalaman masa lalunya, Marsekal Fadjar pun berkeinginan agar para siswa penerbang yang merupakan aset TNI AU akan mendapatkan kondisi lebih baik saat berada di Mess Wirambara.
“Berawal dari cita-cita saat melihat, ingin rasanya punya ksatriaan yang memadai untuk Sekbang, saya sempat berpikir untuk membangun baru di selatan di lahan kosong,” jelas KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Namun di sisi lain, jika membangun di tempat baru maka tentu lintasan sejarah yang begitu panjang seiring keberadaan Mess Wirambara, akan tercecer di tempatnya.
Menurut Fadjar, Mess Wirambara yang dibangun tahun 1972 ini memang secara fisik sudah cukup lama. “Selama itu pula relatif tidak ada perubahan mendasar, hanya ada tambahan Wirambara 2 pada awal 1990,” katanya.

Siswa Sekbang TNI AU menyambut kedatangan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam acara ground breaking pembangunan Mess Wirambara. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Selaras laporan Komandan Lanud Adisucipto tentang kondisi terkini Mess Wirambara, KSAU pun langsung memberikan perhatian dan meminta stafnya untuk mempelajari. Setelah mengulik segala hal termasuk pendanaan, renovasi dan pembangunan Mess Wirambara pun dieksekusi.
Marsekal Fadjar berharap, desain Mess Wirambara ini bisa membanggakan dan pantas jadi sebuah ksatriaan hingga di kemudian hari. Meski bangunan baru, Mess ini tetap akan mempertahankan tradisi yang sudah melekat di komplek Mess dan memiliki makna khusus.
“Seperti lapangan yang luas dan kolam kecil di depan, semua punya kenangan supaya terbangnya lebih baik. Jadi sampai hal kecil kita pikirkan,” ungkap Fadjar sambil tersenyum penuh makna.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memberikan sambutan sebelum melakukan ground breaking pembangunan Mess Wirambara. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Fadjar menggarisbawahi agar pembangunan bisa dilaksanakan tepat waktu dengan kualitas sesuai yang inginkan TNI AU. “Agar fasilitas ini bisa berkontribusi dalam melahirkan penerbang dan navigator yang lebih baik,” jelasnya. Rencananya, pekerjaan pembangunan akan dimulai pada Januari 2024.
Disampaikan Kepala Dinas Konstruksi Angkatan Udara (Kadiskonsau) Marsma TNI Ir. Abu Yazid, M.M, pembangunan Mess Wirambara ini adalah membuat sebuah komplek perumahan bagi para siswa penerbang tanpa membedakan lagi antara Mess Wirambara 1 dan 2.
“Rencana pembangunan Mess Wirambara ini sudah melalui proses Panjang mulai dari Mabesau hingga Kemhan,” jelasnya.
Saat ini Mess Wirambara 1 menempati lahan 1,4 hektar dengan luas bangunan 2.950m2. Jika nanti menjadi satu ksatriaan (gabungan Wirambara 1 dan 2) maka total luasnya menjadi 2,01 hektar. Mess Wirambara 1 memiliki 52 kamar dan sebuah ruang VIP. Pasca renovasi kelak, kapasitasnya akan menjadi 80 kamar dengan dua lantai. Sehingga total bisa menampung 160 siswa Sekbang.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyapa siswa Sekbang. Mess Wirambara disiapkan mampu menampung 160 siswa pada saat bersamaan. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Dilihat dari masterplan, Mess Wirambara baru akan terdiri dari dua lantai dengan luas 5.500m2 dan kapasitas 80 kamar. Terdapat bangunan ruang makan Handrawina berukuran cukup besar dengan desain joglo sebagai bentuk adopsi kearifan lokal Yogyakarta.
Sesuai arahan KSAU, desain bangunan menerapkan model twin block sehingga membuat bangunan lebih nyaman, pencahayaan maksimal, dan sirkulasi udara lebih bagus. Bangunan pagar akan mengelilingi Mess sehingga menjadi satu ksatriaan antara Wirambara 1 dan 2.
Setiap orang yang akan masuk Mess Wirambara akan melewati heritage room, untuk menarik setiap orang ke masa lalu yang penuh sejarah. Sedangkan untuk alasan keamanan, hanya disediakan satu gate.
Untuk melengkapinya, disiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti area terbuka, drop off point, zona samapta, arena olahraga, taman bermain, dan perpustakaan.
Setiap siswa juga akan diberikan fasilitas terbaik berupa kamar seluas 34m2 (4×8,5m) yang dilengkapi pendingin ruangan, tempat tidur dan meja belajar. Setiap kamar ditempati oleh dua siswa Sekbang.
Juga dibangun Service Area yang melayani pencucian pakaian dan dilengkapi ruang pendukung untuk staf pelayanan. Tak lupa toren air kapasitas besar, agar tidak terjadi permasalahan air bersih di kemudian hari. Termasuk gardu listrik dan genset 500Kva.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengajak keluarga melihat kamar 27, tempat Marsekal Fadjar saat menjadi siswa Sekbang tahun 1990. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Usai melaksanakan ground breaking, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo didampingi istri dan dua putranya, menyempatkan melihat kamar No 27 yang pernah ditempatinya semasa menjadi siswa Sekbang Angkatan 41 Tahun 1990.
Begitu pula para pejabat TNI AU lainnya yang mengikuti acara, memanfaatkan momen ini untuk melihat-lihat kamar yang pernah mereka tempati. “Segera abadikan, sebentar lagi akan dirubuhkan,” ucap Marsda TNI Jemi Trisonjaya.