Subaru Menangkan Kontrak Pesawat Latih T-5 Pasukan Bela Diri Maritim Jepang

0

MYLESAT.COM – Jika kita di Indonesia tahu Subaru adalah merk mobil, tidak demikian di Jepang. Di negeri Sakura ini, Subaru juga memproduksi pesawat di antaranya pesawat latih Fuji T-5 yang baru saja mendapat pesanan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF).

Pesawat latih mula (primary) turboprop Fuji T-5 merupakan produksi Subaru Corporation, yang sebelumnya dikenal sebagai Fuji Heavy Industries. Pesanan ini melanjutkan peran Subaru sebagai produsen armada pelatihan militer Jepang. Kontrak senilai JPY 7,6 miliar (USD 53 juta) ini akan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2034.

Pengadaan ini merupakan bagian dari inisiatif lebih luas dari Kementerian Pertahanan Jepang (MoD) untuk mengganti aset pesawat latih yang sudah tua. Menurut Badan Akuisisi, Teknologi, dan Logistik (ATLA) Kementerian Pertahanan Jepang, pesawat baru ini akan memastikan JMSDF dapat “mempertahankan kapasitas pelatihan yang diperlukan” bagi personelnya.

Pesanan mencakup 30 pesawat latih T-5 baru, yang akan menggantikan armada saat ini, yang diperkirakan akan mencapai akhir masa operasionalnya setelah tahun 2027.

Pesawat latih T-5 dirancang untuk menggantikan Fuji KM-2 bermesin piston, yang merupakan evolusi dari Beechcraft T-34 Mentor. T-5, juga dikenal sebagai KM-2Kai, dilengkapi mesin turboprop dan peningkatan desain signifikan, menjadikannya platform yang dapat diandalkan untuk melatih pilot.

Pesawat ini telah beroperasi dengan JMSDF sejak akhir 1980-an, dengan gelombang pertama dari 40 pesawat yang mulai beroperasi pada 1988. T-5 ditenagai mesin turboprop Rolls-Royce 250-B17D berkekuatan 350 hp, yang memberikan pesawat ini kecepatan tertinggi 193 knot dan jarak tempuh 510 mil laut.

Desain sayap rendah yang terbuat dari logam, roda pendaratan yang dapat ditarik, dan kemampuan aerobatik membuatnya sangat cocok untuk militer. Pesawat ini dapat menampung dua penumpang, instruktur dan siswa, dalam konfigurasi berdampingan, memastikan interaksi optimal selama pelatihan penerbangan.

Untuk merampingkan biaya dan memastikan efisiensi dalam produksi, pemerintah Jepang menyumbangkan mesin dan komponen utama lainnya untuk pesawat latih T-5 yang baru. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mengurangi beban keuangan dalam memperoleh pesawat baru sambil tetap memberikan alat pelatihan mutakhir kepada JMSDF.

Armada baru pesawat latih T-5 akan menggantikan 30 pesawat latih T-5 gelombang kedua, yang telah melayani JMSDF sejak pengadaannya pada awal 2000-an.

Kelompok pertama terdiri dari 36 pesawat, diakuisisi pada tahun 1988, dihentikan secara bertahap setelah masa operasionalnya berakhir.

Akuisisi ini menandakan komitmen berkelanjutan Jepang untuk memperkuat kemampuan pertahanan dengan berinvestasi pada infrastruktur pelatihan.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply