Tidak mau melewatkan waktu saat sedang berada di Yogyakarta, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membelokkan mobilnya sore ini ke Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Sasmitaloka dalam bahasa Jawa berarti mengenang dan mengingat. Dalam konteks rumah ini diartikan sebagai rumah untuk mengenang. Kunjungan menjelang magrib sore ini (19/3/2018) memang sangat dadakan. Museum berada di Jalan Bintaran Wetan No. 3, Yogyakarta.
“Ini bangunan bersejarah, yang menentukan awalnya NKRI itu dari sini, saya ingin merawatnya,” ujar Marsekal Hadi kepada mylesat.com.
Didampingi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Panglima TNI yang tiba di Museum Sasmitaloka langsung disambut Kepala Museum Kolonel Hery Purwanto serta Kepala Koleksi dan Pameran Letkol H. Aris. Hadi langsung melihat bangunan dan memeriksa dinding bangunan.
Kepada Kepala Museum, Hadi meminta bangunan bersejarah ini dirawat dan pelihara. Panglima juga berkali-kali menunjuk bagian tembok yang sudah mengelupas atau kotor. Hadi meminta stafnya untuk membantu memperbaiki dan merestorasi bangunan yang menyimpan 599 koleksi yang terdiri dari senjata, keris, perabot rumah tangga, kendaraan, pakaian, tandu dan sebagainya yang dipamerkan di 14 ruang.
Kemudian Panglima TNI meninjau beberapa ruang yang dulunya digunakan oleh Jenderal Sudirman. Marsekal Hadi pun memutuskan untuk shalat magrib di ruangan yang dulu digunakan oleh putra-putri Jenderal Sudirman.
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman mulai digunakan untuk kepentingan umum sejak 30 Agustus 1982.
Usia shalat magrib, Marsekal Hadi pun memberikan kejutan kepada Letko Aris yang dengan setia menjadi pengurus Museum selama beberapa tahun. Sepertinya Panglima bersimpati dengan perwira yang dengan fasih bisa menceritakan sejarah Jenderal Sudirman dan Museum ini.
Sambil berbicara kepada Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi di depan Letkol Aris, Panglima TNI pun meminta Aspers untuk memberikan pangkat kolonel kepada Letkol Aris yang akan pensiun Oktober 2019.
“Saya kira bisa ya Aspers, carikan jabatan kolonel untuk Pak Aris,” kata Marsekal Hadi.
Selain Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman, Panglima TNI juga sudah meminta untuk merenovasi Museum Satria Mandala yang berada di Jakarta. Hal itu disampaikan Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yang mengatakan, bahwa merawat museum itu adalah tanggung jawab kita untuk melestarikan bangunan yang menyimpan begitu banyak catatan sejarah untuk generasi penerus.
Meninjau Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan kegiatan ketiga dari empat kegiatan yang dilaksanakan Panglima TNI hari ini di Yogyakarta.
Pagi ini setelah mendarat di Lanud Adisucipto, Panglima TNI langsung menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr. Suhardi Hardjolukito. Di RSPAU, Panglima TNI dan Ibu Nanny Hadi Tjahjanto melaksanakan bakti sosial operasi bibir sumbing, kaki palsu, dan operasi katarak bersama Yayasan Kick Andy dan Media Grup.
Setelah itu Panglima TNI menuju Akademi Militer di Magelang untuk melaksanakan makan siang bersama Taruna-Taruni TNI dilanjutkan memberikan pengarahan kepada 1.700-an Taruna dan Taruni TNI.
Kemudian Panglima mengunjungi SMA Taruna Nusantara yang berada tidak jauh dari Akmil. Di SMAÂ Taruna Nusantara, Marsekal Hadi juga memberikan pembekalan dilanjutkan taanya jawab.
Hadi menyampaikan kekagumannya kepada SMAÂ Taruna Nusantara, yang dikatakannya memiliki kualitas bagus. Terbukti dari begitu banyaknya alumni SMAÂ Taruna Nusantara saat ini menjadi perwira TNI.
Malam ini setelah mengunjungi Museum Sasmitaloka, Panglima TNI dan Ibu Nanny Hadi Tjahjanto mengikuti makan bersama prajurit TNI dan Polri se-Yogyakarta di Museum Diponegoro.
“Soliditas TNI-Polri sudah sedemikian bagusnya, mari kita jaga bersama, saya senang melihatnya,” tutur Marsekal Hadi singkat.
Teks: beny adrian