Hebatnya SMA Taruna Nusantara, Jadi Sekolah Pertama yang Dikunjungi Panglima TNI

0

Seperti halnya saat memberikan pengarahan di hadapan Taruna-Taruni Akademi TNI dan siswa Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Dikmapa PK) TNI, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun mengungkapkan perasaan kagum dan bangga kepada siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara (TN).

Sekolah unggulan yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini pun menjadi SMA unggulan pertama yang dikunjungi Panglima TNI.

“SMA unggulan pertama yang saya berikan arahan adalah SMA Taruna Nusantara. Karena harapan saya kalianlah pemuda-pemudi yang ditunggu untuk melakukan perubahan menuju Indonesia Emas,” tutur Marsekal Hadi di hadapan siswa dan siswi SMA TN.

Arahan dan pembekalan diberikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjantodi di hadapan 1.017 siswa dari Kelas 1 (380), Kelas 2 (278), Kelas 3 (359) serta 84 orang Pengasuh di Balairung Pancasila SMA TN, Senin (19/3/2018).

“Sampai saat ini saya merasa bangga apabila mendengar ada putra dari teman saya bisa diterima di SMA Taruna Nusantara. Itu semuanya sangat layak untuk kita berbangga,” jelas Hadi memuji.

Marsekal Hadi pun menceritakan persinggungan pertamanya dengan alumni SMA TN pada tahun 1996.

Saat itu Hadi yang masih berpangkat mayor, bertugas sebagai instruktur penerbang di Sekbang TNI Lanud Adisucipto. Pada suatu hari, datanglah 35 calon siswa Sekbang dari alumni AAU 96. Di antara mereka terdapat 10 perwira muda yang merupakan angkatan pertama SMA TN.

Siswa dan siswi SMA TN menyimak pemaparan dari Panglima TNI. Foto: beny adrian

Mereka inilah di antara 23 orang lulusan angkatan pertama SMA TN yang masuk Akademi TNI dan Akpol (dulu namanya Akabri). “Saya melihat wajah mereka penuh optiis dan percaya diri,” kenang Marsekal Hadi.

Saat itu selain menjadi instruktur penerbang, Mayor Pnb Hadi juga memegang jabatan sebagai Komadan Korps Siswa Sekbang yang membawahi sekaligus beberapa siswa seperti Letda Firman Dwi Cahyo, Letda Wastum, dan Letda Frederick Manotar Situmorang.

Dan pada saat itu, Panglima TNI ternyata membawa satu orang di antara mereka, yaitu Kolonel Pnb Situmorang. Panglima pun memperkenalkan Situmorang kepada para siswa yang menyambutnya dengan tepuk tangan.

Tidak mau mengurangi rasa bangga para siswa terhadap sekolahnya, Panglima TNI kembali memperkenalkan beberapa perwira lain yang saat itu hadir yang ternyata juga alumni SMA TN. Tepuk tangan siswa semakin bergemuruh, menyambut perkenalan para perwira yang merupakan senior mereka.

Menurut Panglima, para perwira yang membantunya ini dikenalnya cakap dan mampu mewujudkan apa yang ada di pikirannya. Tanpa bermaksud melebih-lebihkan apresiasinya, Hadi mengakui bahwa ekspektasinya terhadap alumni SMA TN ternyata benar.

Dari 35 siswa Sekbang yang saat itu mengikuti pendidikan, semuanya dinyatakan lulus dan dilantik sebagai penerbang TNI AU. Tentu saja di antara mereka termasuk 10 alumni SMA TN. “Baru saat itu saya lihat semua siswa Sekbang lulus, ini prestasi yang luar biasa.”

Ditambahkan Hadi, alumni SMA TN memiliki karakter yang kuat sehingga mereka relatif lebih cepat menyerap setiap pelajaran yang diberikan.

Tidak berhenti selama masa pendidikan terbang, Hadi pun ternyata mengikuti perkembang anak-anak didik terbangnya sampai setelah masa kedinasan. Hadi kembali menjumpai mereka saat menjadi Perwira Penuntun di Sekkau dengan pangkat letkol.

“Apa yang saya lihat waktu itu, kemajuan yang sangat luar biasa, mereka adalah anak-anak yang pintar dan cerdas,” ucap Hadi. Dan Hadi pun yakin, mutu itu masih tetap terjaga hingga saat ini.

Kepada para siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara, Panglima TNI pun berkali-kali menegaskan untuk sedini mungkin membentuk karakter dan komitmen menjadi yang terbaik. Karena tidak ada pemimpin di dunia yang tidak berkarakter.

Hadi pun mencontohkan kepribadian yang kuat dari Jenderal Besar Sudirman dan Jenderal M Yusuf yang diteladaninya. Kedua jenderal itu begitu dekat dengan prajurit dan rakyat, selalu mendahulukan kepentingan prajuritnya sebelum dirinya sendiri.

Selain memberikan contoh alumni SMA TN yang saat ini menjadi perwira TNI, Hadi pun mengatakan bahwa masih banyak alumni SMA TN lainnya yang berkiprah di dunia sipil dan menduduki posisi penting. Hadi berharap, kesuksesan yang diraih senior mereka bisa dijadikan pemicu untuk meriah sukses.

Panglima TNI tak lupa mengutip ucapan Presiden RI Pertama Ir. Soekarno yang mengatakan, beri saya 10 pemuda, niscaya akan aku guncang dunia. Oleh karena itu, ungkap Hadi, siswa SMA TN harus fokus membangun karakter dan memiliki komitmen serta disiplin yang tinggi.

Selain itu, Panglima TNI memberikan gambaran singkat era Revolusi Industri 4.0 yang diwarnai berbagai perubahan begitu besar disertai dengan inovasi yang dapat bersifat positif namun juga dapat bersifat negatif.

Salah satunya adalah kemajuan teknologi digitalisasi yang sangat cepat, dimana data analisis mencatat bahwa hampir separuh penduduk dunia sudah tergabung dengan internet.

Reuni singkat alumni SMA TN yang sekarang menjadi perwira TNI dengan tenaga pengajar. Foto: beny adrian

Menurut Marsekal TNI Hadi, ancaman siber, biologis, dan kesenjangan merupakan ancaman global yang menjadi perhatian bersama.

SMA Taruna Nusantara didirikan berdasarkan gagasan Jenderal LB Moerdani saat menjabat Menteri Pertahanan dan Keamanan. Ide ini ia lontarkan pada 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.

Setelah didirikan, SMA TN yang berdiri di atas lahan seluas 23 hektar itu diresmikan oleh Pangab (Panglima Angkatan Bersenjata) Jenderal Try Sutrisno pada 1990. Selama enam tahun pertama, SMA TN hanya menerima siswa laki-laki.

“Kalianlah harapan saya, kalian itulah pemuda dan pemudi yang ditunggu untuk melakukan perubahan menuju Indonesia Emas,” urai Panglima TNI kepada siswa SMA TN.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply