Efektifkan Pengiriman Bantuan, Panglima TNI Minta Makassar Dijadikan Hub Penyaluran

0

Di saat Pemerintah masih menangani korban akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bencana serupa kembali terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu sore menjelang maghrib (28/9/2018).

Gempa dengan kekuatan Magnitudo 7,4 itupun langsung diikuti terjangan tsunami yang menerjang sejumlah kampung di wilayah pesisir.

Setelah melihat dan menerima laporan akibat yang ditimbulkan dari gempa ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun siang ini (29/9/2018) langsung terbang ke Palu.

Gapura bandara yang ambruk sebagian. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Menggunakan pesawat Boeing B737-400 A-7308, ikut bersama Panglima TNI adalah Menkopolhukam Jenderal Wiranto, Menhub Budi Karya Sumadi, Mensos Agus Gumilang Kartasasmita, Menkominfo Rudiantara, Kepala Basarnas Marsdya TNI Syaugi, dan Wakapolri Komjen Pol Drs. Aridono Sukmanto.

Pesawat B737-400 mendarat di Bandara Mutiara Syekh Al Jufri.

Suasana muram sudah terlihat dari udara sebelum pesawat mendarat. Sejumlah bangunan terlihat ambruk dan jalanan sepi.

Begitu juga dengan sejumlah kampung yang berada di wilayah pesisir, rata disapu tsunami. Rumah-rumah hanya meninggalkan serpihan seng dan sejumlah pohon kelapa miring akibat disapu ombak.

Ketika akhirnya B737-400 A-7308 mendarat, kondisi bandara sepi tak bertuan. Tidak ada petugas bandara di hari pertama pasca gempa ini. Bangunan bandara juga rusak di sejumlah bagian.

Menurut Panglima Koopsau II Marsda TNI Fajar Prasetyo, saat ini bandara dioperasikan oleh anggota Paskhas TNI AU. “Tentu tidak bisa lama-lama, semoga besok sudah ada petugas ATC yang datang membantu,” ujar Fajar.

Panglima TNI memberikan arahan dalam rapat di rumah jabatan gubernur. Terlihat mendampingi Mensos dan Menkopolhukam. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Menurut sumber mylesat.com, lengkapnya Wing II Paskhas mengirimkan tujuh personel dengan kualifikasi PLLU, Meteo, POM, dan dari dua orang Yonko. Tim ini dipimpin Kapten Pas Trubus.

Alhasil kedatangan Panglima pun tidak ada penyambutan resmi. Hanya ada beberapa anggota TNI dan Kapolda Brigjen Pol Ermi Widyatno yang mencoba menyiapkan kendaraan untuk Panglima TNI dan rombongan. Suasananya sedikit kacau, tak menentu, dan terbatas.

Panglima TNI dan rombongan pun bergerak menuju markas Polda Sulteng. Di sini Menkopolhukam dan Panglima TNI memimpin rapat terbatas untuk mengoordinasikan apa yang bisa dilakukan dalam situasi serba terbatas itu.

Pasalnya listrik padam, sehingga sejumlah BTS tidak bisa berfungsi yang menjadikan jaringan telepon selular tidak bisa digunakan. Rapat sempat terhenti sesaat karena gempa kecil.

Excavator membersihkan puing di sebuah bangunan yang ambruk di dekat bandara. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Karena tidak adanya jaringan komunikasi, menjadi sulit untuk melakukan koordinasi. Hal itu terbukti dengan dilaksanakannya rapat koordinasi di tenda darurat perkarangan Rumah Jabatan Gubernur Palu Jalan Muh. Yamin, Provinsi Sulawesi Tengah, di saat bersamaan.

Akhirnya Panglima TNI dan rombongan pun bergser ke rumah jabatan gubernur. Di sini sudah hadir Mendagri Tjahjo Kumolo dan Ketua BNPB Willem Rampangilei.

Dalam arahannya, Menkopolhukam mengakui bahwa tidak banyak hal bisa dilakukan pada saat ini karena semua serba terbatas. Namun Wiranto menegaskan untuk segera dicarikan solusi penanganan jenazah yang jumlahnya mencapai 405 orang.

“Harus segera kita koordinasikan, dikuburkan secara massal atau bagaimana sebaiknya, namun semua jenazah harus diidentifiksi agar ketika keluarga mencari bisa dikenali,” ujar Wiranto.

Wiranto meminta segera disusun organisasi agar menjadi jelas siapa yang harus bertanggung jawab terhadap apa.

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa pasukan TNI akan segera dikirim dari wilayah terdekat. Baik dari batalion kesehatan maupun zeni dan konstruksi.

Warga berebut masuk ke kawasan bandara agar bisa dievakuasi menggunakan pesawat TNI. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Bahkan pada saat Panglima TNI masih berada di Palu sore ini, telah mendarat pesawat C-130 Hercules A-1331 yang mengangkut 120 prajurit Marinir dari Surabaya.

Tidak hanya mengirim prajurit, Panglima TNI juga segera mendatangkan kapal perang dan rumah sakit terapung KRI dr. Soeharso. “Akan segera digeser ke Palu. Termasuk rumah sakit terapung KRI dr. Soeharso.

Marsekal Hadi memutuskan segera mengirim KRI dr. Soeharso, karena banyak laporan masuk warga yang mengalami patah tulang.

“Terlalu banyak korban fraktur yang harus segera dioperasi, sementara rumah sakit tidak bisa berfungsi dan warga pun trauma masuk ke dalam bangunan,” ujar Marsekal Hadi.

“Rumah sakit terapung segera tiba, komunikasikan dengan pihak rumah sakit agar bisa mengirim pasien ke KRI saja. Alat komunikasi berbasis satellit juga sudah dibagikan ke anggota di lapangan,” kata Hadi.

Direncanakan besok akan tiba 28 tenda dari BNPB yang diprioritaskan untuk layanan kesehatan. Kepala BNPB meminta pemerintah pusat untuk segera membantu agar jaringan listrik segera hidup dan suplai BBM bisa lancar.

Hercules A-1331 baru saja mendarat membawa 120 Marinir dari Surabaya. Namun kembali terbang untuk mengevakuasi warga ke Makassar. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Menurut Willem, ada tiga kabupaten terdampak gempa. Yaitu Kabupaten Palu, Donggala, dan Sigi. Untuk itu, Willem meminta bantuan bisa dikirim dari udara agar bisa lebih cepat tiba di lokasi.

Kepada Danrem, Panglima TNI meminta untuk segera mengoordinasikan lokasi pemakaman jika diharuskan melakukan pemakaman massal.

Selain itu, Hadi juga menekankan sejumlah hal yang harus segera ditindaklanjuti Danrem.

Yaitu menginventarisir rumah sakit yang masih bisa menampung korban. Kemudian menentukan lokasi aman untuk mendirikan rumah sakit lapangan yang segera dikirim.

“Kemudian saya akan kirim spesialis tulang dan trauma kepala, ada 30 dokter yang akan dirikirim, mohon siapkan tempatnya di mana saja. Petakan posisinya, supaya dokternya bisa disebar di mana saja,” tutur Hadi.

Panglima TNI juga menekankan pentingnya membuat jalur efektif untuk mengirim bantuan.

“Jalur pendekat adalah dari Makassar, jangan dari Jakarta agar jam terbang pesawat bisa dihemat. Sehingga instansi yang ingin mengirim bantuan bisa belanja di Makassar,” tutur Hadi lagi.

Pesawat Hercules A-1331 mengevakuasi warga ke Makassar. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Kita berharap, segala daya dan upaya yang dilakukan pemerintah bisa langsung menyentuh warga korban gempa Sulteng. Karena sampai saat ini, masih banyak korban yang belum tersentuh layanan kesehatan.

Karena itu dalam beberapa hari ke depan, Panglima TNI akan terus mengirim pasukan dan alat berat guna mempercepat proses rehabilitasi. Selain itu juga kepala BNPB juga menyatakan membutuhkan relawan yang bisa membantu penanganan dampak gempa di Palu.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply