Tak lama pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pukul 17.02 Wib atau 18.02 Wita, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menyiapkan tim tanggap darurat bencana TNI.
- Yonkes-1/K Jakarta 1 SSK
- Yonkes-2/K Malang 1 SSK
- Yonkesmar-2 Surabaya 1 SSK
- Yonzipur-8/XIV Makassar 1 SSK
- Denzipur-4/XIII Manado 1 SSK
- Yonif-713/ST/XIII 1 SSK
- 2 Pesawat Hercules (1 di Malang dan 1 di Surabaya)
Sementara di akun instagram militer.udara milik TNI AU, terlihat bahwa mulai pagi ini TNI sudah langsung bergerak untuk memantau dan menyiapkan bantuan.
Pagi ini juga, pesawat C-130 Hercules TNI AU sudah menerbangkan personel kesehatan TNI menuju Palu.
Gempa Donggala tentu akan menjadi tantangan berat bagi TNI, karena penanganan gempa Lombok masih berlangsung hingga saat ini. Kekuatan TNI yang digelar di Lombok diperkirakan mencapai satu brigade.
Seperti Kamis (27/9/2018) kemarin, Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) gempa Lombok baru saja menambah personel dari Batalion Zeni Konstruksi 12/Karana Jaya (Yon Zikon 12/KJ) dan Batalyon Zeni Tempur 2/Samara Grawira (Yon Zipur 2/SG) Palembang, Sumatera Selatan.
Pasukan tiba di Pelabuhan Lembar, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menggunakan kapal perang KRI Amboina-503.
Dalam situasi seperti ini sangat terasa, betapa pentingnya keberadaan pesawat angkut sekelas Hercules dan kapal rumah sakit seperti KRI dr. Soeharso yang dioperasikan TNI AL.
Teks: beny adrian