Ditemukan Warga di Saluran Air, Anak Kecil Ini Terpisah dari Orang Tuanya Pasca Tsunami di Palu

0

Sampai sore kemarin, Sabtu (29/9/2018), dilaporkan bahwa korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Tengah sudah mencapai 405 orang. Diperkirakan jumlah ini masih akan terus bertambah. Sirene mobil ambulan masih terus meraung-raung membawa korban jiwa.

Karena dihantui ketakutan, sebagian warga memilih meninggalkan Kota Palu untuk sementara waktu. Mereka memilih jalur tercepat menggunakan udara. Namun karena Bandara Mutiara Syekh Al Jufri ditutup untuk sementara, satu-satunya harapan adalah naik pesawat C-130 Hercules dan C295 TNI AU.

Namun Sabtu sore itu, mendarat satu pesawat ATR-72 Wings Air, sepertinya dicarter untuk evakuasi.

Sebagian dari warga yang dievakuasi terlihat mengalami trauma. Seorang wanita muda terlihat terus menangis sambil menunggu panggilan naik Hercules. Ia melihat ke sana ke mari, seperti mencari seseorang. Sementara petugas terus berteriak memanggil nama-nama yang sudah terdaftar di manifest.

Penumpang lainnya ada yang setengah digendong, celananya sobek, jidat memar, dan tangan berdarah. Wajah mereka terlihat tegang.

Ada juga yang sedikit emosi menanyakan apakah namanya sudah masuk. Pria yang mengaku KTP-nya tertinggal di hotel tempatnya menginap ini, akhirnya bisa terangkut Hercules ke Makassar.

Di antara korban selamat adalah anak kecil berusia sekitar 4 tahun. Tidak diketahui namanya, anak ini didapati sudah digendong anggota Brimob Polda Sulteng saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menkopolhukam Wiranto memberikan arahan di Polda Sulteng.

Anak ini kemudian digendong Menteris Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. Kasihan sekali, balita ini terlihat lesu dan lemah, hanya mampu merebahkan kepalanya di bahu Mensos. Ia tidak bereaksi apa-apa.

Menurut anggota Brimob yang membawanya, anak kecil ini ditemukan warga di sebuah saluran air setelah tsunami menerjang. Namun ia tidak tahu di desa mana persisnya anak ini ditemukan.

Oleh warga yang menemukan kemudian diobati. Terlihat perban membalut kakinya yang luka. Setelah itu diserahkan ke kantor Polda Sulteng. Sampai Sabtu sore itu, tidak diketahui keberadaan kedua orang tua balita ini.

Melihat situasi yang mencekam, dibutuhkan kehadiran TNI dan Polri sesegera mungkin. Menurut seorang anggota polisi, sejumlah toko makanan sudah langsung dijarah warga di malam pertama setelah gempa. Begitu juga tempat pengisian bahan bakar, sudah dalam kondisi ditutup.

Tanpa penerangan dan komunikasi terputus, warga menjadi kesulitan untuk beraktivitas.

Melihat kerusakan yang ditimbulkan gempa di Palu, mari kita doakan semoga saudara-saudara kita yang tengah mendapat musibah diberi kekuatan oleh Allah SWT.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply