Korpasgat, Nama Baru untuk Satuan Elite Baret Jingga TNI AU

0

MYLESAT.COM –  “Momen ini mengingatkan saya pada saat mendapatkan Wing Komando Paskhas saat Dankor dijabat Pak Seto (Marsda TNI Seto Purnomo), waktu pengambilan hanya tiga hari, tapi disitulah saya jadi merasakan betapa bangganya menjadi prajurit Korpaskhas,” aku KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasertyo.

Baca Juga: 

Rasa kagum itu diungkapkan KSAU usai menerima Jaket Korpaskhas yang diserahkan dan dipakaikan langsung oleh Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo.

Pemasangan jaket ini menjadi rangkaian dari acara sambung rasa Persaudaraan Purna Pati Korpaskhas di Gedung Pandawa, Pusdiklat Paskhas, Bandung, Kamis 14 Oktober 2021.

Tentu apa yang disampaikan KSAU tidaklah berlebihan. Ini adalah bentuk apresiasi pimpinan TNI AU, yang mengetahui betapa sulit dan beratnya bagi seseorang untuk berhak mengenakan baret jingga Korpaskhas.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat tiba di Gedung Pandawa Pusdiklat Paskhas. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Pendidikan berat dan keras harus dilalui setiap prajurit dalam fase Pendidikan Para Komando selama tujuh bulan. Setiap prajurit akan dikelompokkan untuk menguasai kemampuan-kemampuan unik yang hanya dimiliki oleh prajurit Korpaskhas.

Sebagian kecil dari mereka nantinya akan dipilih untuk bergabung dengan Satuan Bravo 90, yang sebelum bergabung pun akan kembali mengalami tahapan pendidikan yang hampir sama.

Hanya anggota Satbravo 90 terpilih yang kemudian mendapat kehormatan menjadi Pengawal Pribadi (Walpri) KSAU.

Mengenang masa pembaretannya sebagai warga kehormatan Korpaskhas, Marsekal Fadjar yang saat itu menjabat Komandan Lanud Halim Perdanakusuma menceritakan bahwa pembaretannya dilaksanakan berbarengan dengan para Tamtama yang tengah mengikuti pendidikan komando.

“Berat memang apa yang saya dan para pati alami di Situ Patenggang. Latihannya berbarengan Dikko Tamtama,” ujar KSAU.

“Sekarang banyak Pati juga minta (wing Komando), saya selalu mengatakan bahwa yang terpasang di dada saya ini bukan kaleng-kaleng, asli loh ini, tiga hari merasakan pendidikan komando,” tutur KSAU sambil becanda mencairkan suasana di hadapan para purna pati Korpaskhas.

Dalam sambutannya KSAU menegaskan kembali komitmennya untuk terus mengembangkan Paskhas menjadi pasukan yang profesional.

Setidaknya ada empat penekanan KSAU. Yaitu berkomitmen mengembangkan Paskhas menjadi semakin profesional, organisasi akan terus disesuaikan dengan tuntutan tugas dan perkembangan zaman, mendorong personel Paskhas untuk meningkatkan kemampuan taktis dan akademis, dan melengkapi Korpaskhas dengan alutsista terbaik.

Pejabat Pusdiklat Paskhas menyambut kedatangan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Selaras dengan penekanan KSAU, Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo menyampaikan perkembangan terakhir organisasi Korpaskhas. Pemaparan singkat namun padat ini langsung mendapat apresiasi yang luar biasa dari purnawirawan perwira tinggi Korpaskhas yang hadir.

“Dengan adanya Perpres 66 Tahun 2019 Pasal 58, Korpaskhas akan berubah berubah nama menjadi Korpasgat,” ujar Marsda Eris.

Korpasgat adalah akronim dari Korps Pasukan Gerak Cepat, sesuai tercantum dalam Perpres 66 Tahun 2019 Pasal 58. Penyebutannya sama dengan Kormar TNI AL.

Penggunaan nama Korpasgat mengingatkan kita kepada Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Tjepat). Kopasgat digunakan berdasarkan hasil seminar pasukan di Bandung pada 11-16 April 1966, sesuai dengan Keputusan Men/Pangau No. 45 Tahun 1966, tanggal 17 Mei 1966.

Dalam keputusan itu disebutkan bahwa Koppau (Komando Pertahanan Pangkalan Angkatan Udara) yang dibentuk Oktober 1962, disahkan menjadi Komando Pasukan Gerak Tjepat yang terdiri dari tiga resimen. Nama Kopasgat digunakan hingga tahun 1985 sebelum diganti menjadi Puspaskhasau.

Penyampaian Dankorpaskhas ini serta merta ditingkahi tepuk tangan dari para hadirin, khususnya purnawirawan Paskhas. Mungkin di hati kecilnya berbisik, “akhirnya.”

Selain perubahan nama, Eris juga memaparkan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan peresmian tiga detasemen Pertahanan Udara (Hanud). Ketiga Denhanud baru ini berada di Pekanbaru, Madiun, dan Natuna.

Selanjutnya adalah pengalihan kodal Pusdiklat Paskhas menjadi Wing 800 Korpasgat dibawah Kodiklatau.

Seiring validasi organisasi di tubuh TNI, hal yang sama juga diterapkan di lingkungan Korpaskhas. Validasi organisasi yang dilakukan terdiri dari satu jabatan bintang satu untuk Inspektur Korpaskhas serta tiga divisi Pakshas yang akan dijabat oleh perwira tinggi bintang satu.

Terkait pengembangan organisasi, sudah disampaikan KSAU saat menggelar apel luar biasa di Mako Korpaskhas pada 30 Maret 2021. Saat itu Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan bahwa TNI memutuskan untuk mengembangkan organisasi Korpaskhas, dengan melakukan validasi dan penambahan jabatan di lingkungan Korpaskhas.

Anggota Satbravo 90 Paskhas yang bertugas sebagai Pengawal Pribadi (Walpri) KSAU, memberikan pengawalan saat KSAU meninjau PON XX Papua. Foto: beny adrian/ mylesat.com

“Dalam waktu dekat Korpaskhasau akan ditambah 3 jabatan bintang satu, semoga segera terealisasi,” ujar KSAU saat itu yang menambahkan bahwa pengembangan organisasi sudah direncanakan untuk selaras dengan kemampuan prajurit

Informasi terakhir yang disampaikan Dankorpaskhas dan juga mendapat applause adalah, disahkannya pembentukan Kecabangan Pasukan di Akademi Angkatan Udara (AAU) mulai tahun pendidikan 2021 untuk Taruna Tingkat IV

Dengan demikian, bagi taruna yang ditetapkan menjadi pasukan akan melaksanakan pendidikan kecabangan pasukan seperti halnya kecabangan penerbang.

“Semua ini sudah sesuai dengan rencana validasi Paskhas,” ungkap KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo kepada mylesat.com.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply