MYLESAT.COM – Angkatan Udara Malaysia menerima pesawat CN-235 yang selesai menjalani fase peningkatan kemampuan. Saat ini, CN-235 Malaysia diembel-embeli kemampuan Maritime Surveillance Aircraft (MSA).
Duta Besar Amerika Serikat untuk Malaysia, Edgard D. Kagan dan Kepala Angkatan Udara Malaysia, Jenderal Asghar Khan, menghadiri upacara penerimaan tiga pesawat CN-235 setelah menjalani konversi dari versi angkut menjadi pesawat intai maritim (Maritime Surveillance Aircraft). Acara berlangsung pada 27 Juni 2024 di Pangkalan Udara Subang.
Kerja sama keamanan AS dan Malaysia mencakup sebelas latihan pertahanan bilateral dan lima latihan pertahanan multilateral, yang merupakan latihan pertahanan terbanyak yang dilakukan Malaysia dengan negara mana pun. Antara 2019-2023, AS memberikan lebih dari 240 juta dolar dalam bentuk bantuan keamanan.
Program konversi, yang dimulai tahun 2018 dan bernilai sekitar 60 juta dolar AS di bawah Prakarsa Keamanan Maritim (Maritime Security Initiative, MSI), merupakan program hibah keamanan AS pertama di Malaysia.
Upaya itu difasilitasi oleh program US Navy’s Building Partner Capacity yang selaras dengan MSI pemerintah AS yang dimaksudkan untuk membantu pemerintah Malaysia dalam meningkatkan keamanan maritim dan kesadaran ranah maritim di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Malaysia.
Proyek untuk mengintegrasikan peningkatan Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR) ke dalam pesawat ini dilakukan oleh RMAF dan NAWCAD AIRWorks.
CN-235 Angkatan udara Malaysia ini adalah pesawat angkut yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia dan Construcciones Aeronáuticas SA dari Spanyol.
Sebelum menjalani tahap peningkatan mission equipment, CN-235 diterbangkan ke Indonesia untuk penyelesaian dan pengujian pada September 2020 di tengah pandemi Covid-19. Penerbangan pertama dilakukan pada Oktober 2021. Pengerjaan dua pesawat CN-235 tersisa selesai pada tahun 2022.
CN-235 sekarang ditingkatkan dengan radar pengawasan maritim, menara inframerah elektro-optik, komunikasi jarak jauh dan stasiun operator sistem roll-on/roll-off.? Pesawat-pesawat ini bergabung dengan Skadron 1 di Pangkalan Udara Kuching di Sarawak.
Peningkatan ini mencakup rangkaian misi pengawasan maritim, radar pengawasan maritim, menara inframerah elektro-optik, datalink garis pandang, dan stasiun operator sistem misi yang dapat digerakkan. Stasiun darat bergerak dan tetap yang kompatibel juga dikirimkan untuk meningkatkan kemampuan ISR AU Malaysia.
Program Building Partner Capacity ini mewakili tingkat pengembalian tertinggi atas keterlibatan Amerika Serikat. Program CN-235 Malaysia akan menjadi pengganda kekuatan signifikan bagi kemampuan ISR Malaysia dan secara langsung akan mendukung upaya bersama Malaysia dan AS untuk memastikan keamanan global di wilayah tanggung jawab Komando Indo-Pasifik.